Dorriel mengerjapkan matanya, ia mulai terbangun dari tidurnya. Ia sadar masih berada di mobil Johnathan lalu menengok ke samping dan terlihatlah Johnathan yang sedang menertawakannya sambil menujuk ke arah sudut bibir Dorriel yang terdapat jejak air liur.
"Lah ini dirumah gue? Kenapa gak bangunin gue jir?!" Dorriel menggerutu sambil menghapus jejak air liurnya.
"Lagian lo pules banget," ujar Johnathan.
"Lo ngapain nganter gue ke rumah gue?! Nasib motor gue di kampus gimana anjir?!" Dorriel terlihat panik takut motornya dicuri.
"Gak bakal ilang. Biasanya kalo kendaraan diinepin di kampus pasti auto dipindahin ke dalem ruangan." Penjelasan dari Johnathan membuat Dorriel sedikit tenang.
"Lah terus besok gue ke kampus naik apaan anjir?!" Dorriel tersukut emosi lagi.
"Gue jemput. Dah lo tenang aja." Johnathan menatap Dorriel dengan sangat dalam membuat Dorriel sedikit salah tingkah.
"Dih elah. Yaudah awas aja kalo lo besok ngebikin gue telat!" Dorriel memelototi Johnathan.
"Iya gak bakal telat. Thanks buat hari ini. Sorry ya kemaleman gue bawa lo pulang. Titip salam buat bunda lo. Jangan lupa sushinya kasih bunda lo juga jangan lo abisin tar pipi lo makin embul." Usai mengatakan itu, dahi Johnathan terkena sentilan Dorriel.
"Bawel lo. Thanks juga traktirannya." Dorriel segera keluar dari mobil Johnathan.
Setelah memastikan Dorriel masuk ke rumahnya, Johnathan menanvapkan gas meninggalkan rumah Dorriel. Saat ini moodnya sedang bagus, jadi disepanjang perjalanan pulang Johnathan tak henti untuk terus tersenyum.
.
━━━━━━
.
Dorriel selesai mandi, ia telah memberikan semua sushinya kepada bundanya karena perutnya masih kenyang. Ia tiduran di ranjangnya sambil mendengarkan musik favoritnya. Ia baru teringat sedari tadi tidak membuka whatsapp.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐄𝐧𝐞𝐦𝐲, 𝐌𝐲 𝐋𝐨𝐯𝐞 || Johndo || END ✔
Fanfiction𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐤𝐞𝐭𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐧𝐝 𝐃𝐨 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐭𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐬𝐤𝐞𝐭 𝐉𝐨 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐫 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐤𝐞𝐣𝐚𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐝𝐢𝐬𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚. 𝐊𝐞𝐝𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐮𝐭𝐮𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐝...