29. 🦋

707 60 2
                                    

Keheningan menyelimuti keduanya ketika Johnathan menanyakan hal itu kepada Dorriel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keheningan menyelimuti keduanya ketika Johnathan menanyakan hal itu kepada Dorriel. Dorriel yang merasa sudah tidak bisa denial lagi terkait perasaannya pun langsung menutupi seluruh wajahnya dengan selimut.

"Hm." Gumam Dorriel dibalik selimutnya.

"Ha? Apaan?" Johnathan sepertinya kurang memahami maksud Dorriel.

"Hm hm." Gumaman Dorriel lebih keras.

"Ha? Beneran cemburu?!" Johnathan segera bangun dari tidurnya lalu menyalakan lampu.

Johnathan melihat Dorriel yang saat ini menutupi wajahnya dengan selimut. Johnathan tersenyum lalu berusaha membuka selimut itu namun Dorriel tetap menahannya dan berpura-pura tidur.

"Tidur beneran apa pura-pura nih? Hahaha tapi gak papa sih kalo masih salting. Good night, Do." Johnathan sekilas mengusap rambut Dorriel.

Malam itu adalah malam yang sangat membahagiakan bagi Johnathan. Sedangkan bagi Dorriel, malam itu terasa sangat memalukan. Jantung keduanya tidak bisa berhenti berdetak malam itu.

.

━━━━━━

.

Dorriel mengucek matanya. Ia terbangun dari tidurnya lalu melihat ke arah lantai terdapat Johnathan yang masih terlelap. Dorriel ingin membangunkan Johnathan dengan cara menggoyangkan pundaknya namun badan Johnathan terasa panas. Dorriel membuka ponselnya terdapat panggilan dan pesan yang tidak terjawab. Dari bundanya dan dari sahabatnya.

 Dari bundanya dan dari sahabatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐌𝐲 𝐄𝐧𝐞𝐦𝐲, 𝐌𝐲 𝐋𝐨𝐯𝐞 || Johndo || END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang