35. 🦋

731 56 0
                                    

Suasana takut dan khawatir dirasakan oleh Dorriel ketika dirinya sedang berada di resto menunggu mamanya Johnathan datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana takut dan khawatir dirasakan oleh Dorriel ketika dirinya sedang berada di resto menunggu mamanya Johnathan datang. Tidak lama kemudian mamanya Johnathan yang seperti biasa menggunakan pakaian elegantnya duduk di kursi depan Dorriel. Dorriel tersentak dari lamunannya lalu memberi sapa kepada mamanya Johnathan.

"Pesen menu ini ya. Do kamu mau menu apa?" Tanya mamanya Johnathan sambil tersenyum.

"Samain kaya tante aja." Jawab Dorriel dengan senyumnya juga.

Pelayan mencatat pesanannya lalu meninggalkan meja mereka untuk mempersiapkan menu yang telah dipesan. Mamanya Johnathan memperhatikan Dorriel dengan tatapan lembutnya, berbeda dengan Dorriel yang menatapnya dengan raut wajah canggung.

"Jadi gimana reaksi Jo pas tau?" Mamanya Johnathan membuka percakapan.

"Jo marah sama Do. Tapi tenang aja kok aku udah baikan sama Jo," ujar Dorriel dengan tawa canggungnya.

"Syukur deh kalo gitu. Maaf ya ngebikin Jo marah sama kamu." Mamanya Johnathan memegang tangan Dorriel.

"Gak papa kok tan. Kan udah baikan sekarang." Dorriel tersenyum lembut.

"Jo gak nyuruh kamu balikin hadiah dari tante?" Tanya mamanya Johnathan sambil beraut sedih.

"Gak kok tante." Dorriel berbohong agar tidak menyakiti mamanya Johnathan. Setelah ini Dorriel akan membujuk Johnathan agar tidak perlu mengembalikan hadiah dari mamanya.

Tak beberapa lama kemudian pesanan yang mereka pesan tiba. Mamanya Johnathan menyuruh Dorriel untuk menyantap makannya dulu sebelum melanjutkan pembicaraan. Setelah selesai, pelayan membersihkan meja mereka lalu mamanya Johnathan mulai menceritakan kisahnya.

"Ok tante mulai ceritanya ya." Mamanya Johnathan menghembuskan panjang napasnya sebelum menceritakan.

Flashback on

Beberapa tahun yang lalu tepatnya ketika Johnathan memasuki SMP, keadaan keluarganya mulai mengalami krisis dikarenakan perusahaan yang dipimpin ayahnya mengalami anjlok saham akibat kenaikan inflasi. Sedangkan mamanya Johnathan yang bekerja sebagai akuntan di suatu perusahaan juga ikut terkena dampaknya. Keluarga Johnathan mulai diambang kebangkrutan, namun ketika itu Johnathan bersekolah di SMP elit yang mengharuskannya membayar mahal. Sampai ketika saat mamanya Johnathan mulai pindah bekerja.

"Ma, besok ada acara pensi di sekolah aku harus bayar 50 juta soalnya aku mau nampilin piano." Johnathan menghampiri mamanya yang sedang duduk membaca majalah.

"Iya sayang. Ntar mama bayar ya. Udah hampir jam 11 nih, kamu tidur gih biar besok gak kesiangan." Setelah mendengar mamanya, Johnathan mengangguk lalu berjalan menuju kamarnya.

Setelahnya ayah Johnathan datang menghampiri istrinya sambil membawakan beberapa camilan malam.

"Sayang, uang kamu masih ada gak? Jo katanya mau ikut pensi bayar 50 juta." Mamanya Johnathan menatap sedih ke suaminya.

𝐌𝐲 𝐄𝐧𝐞𝐦𝐲, 𝐌𝐲 𝐋𝐨𝐯𝐞 || Johndo || END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang