Hiro kembali bangun dari pingsannya.
"Ro lo nggak papa?"
Ucap Bara yang kini sedang menunggunya di uks.
"Good. Gue kenapa tadi?"
Ucap Hiro bingung.
"Lo pingsan, terus di bawa sama osis yang tadi"
"Terus katanya lo ngamuk nggak jelas, sempet bangun then langsung nonjok petugas pmr disini dan si osis tadi"
Ucap Bara menjelaskan.
"Gue? Nonjok?"
Ucap Hiro yang seperti seorang kebingungan, dan kemudian mengingat kejadian sebelumnya.
"Ahh iya!"
"Gue hutang maaf kayaknya sama mereka!"
Ucap Hiro yang sudah dengan ingatannya.
"Lo kenapa emangnya?"
Tanya Bara dengan nada lembutnya.
"No. Everthing is good"
Ucap Hiro dengan senyuman lesung pipinya.
"Sekarang jam berapa?"
Tanya Hiro, mengganti topik.
"09.30"
Jawab Bara.
"Nanggung 10 menit lagi istirahat"
Ucap Bara lagi. Hiro mengangguk menyetujui omongannya.
Kakak osis seketika masuk dengan wajah datarnya.
"Udah bangun?"
Tanya Kakak osis dingin.
"Udah. Makasih ya kak udah bantu gue ke uks, emang temen gue yang satu ini nggak berguna!"
Ucap Hiro dengan senyuman watadosnya dan menunjuk Bara.
"Lo ternyata emang sakit jiwa ya?"
"Lupa lo sama kejadian yang tadi?"
Ucap Kakak osis sarkas.
Hiro menarik napasnya membuangnya perlahan dan kemudian tersenyum.
"Enggak kok kak, gue inget"
"Gue mau minta maaf ya kak sama lo!"
Ucap Hiro dengan senyuman lesung pipinya.
Kakak osis tadi mendekatkan wajahnya ke wajah Hiro.
"Nggak gratis, luka di pipi gue ini belum sembuh"
Ucap Kakak osis.
"Lo meres temen gua?"
Kesal Bara.
"Bukan, tapi temen lo harus tanggung jawab sama kelakuannya"
"Di tambah 15 menit tadi berdiri di lapangan, temen lo belum kelar jalanin"
Ucap Kakak osis memperjelas.
"Ya tapi--"
Ucap Bara yang terpotong.
"Bar, udah. Emang gue yang salah"
Ucap Hiro menyeka.
"Apa yang harus gue lakuin?"
Tanya Hiro pasrah. Kakak osis tersenyum licik.
"Yang pertama, lo harus minta maaf ke Leon"
Ucap Kakak osis.
KAMU SEDANG MEMBACA
10/10 stuck with you |End✓|
Teen Fiction|Bxb genre| |Toxic language| |Bukan bahasa baku| Hiro, seorang laki-laki remaja yang hiperaktif, banyak tingkah, dan nggak tau malu ini, harus bertemu dengan Rasya Ketua OSIS yang super disiplin, dingin, dan tidak mudah ditebak. Melawan takdir dan...