| Backstreet |

69 7 0
                                    

*11-3*

°Hiro°

"Woy ro"

Sapa Bara ketika sampai di kelas.

"Hm?"

Jawabnya malas.

"Kenapa lo? Nggak biasanya lemes"

Tanya Bara heran.

"Menurut lo, kalo gue kecewa dikit buat backstreet tuh wajar nggak?"

Tanya Hiro.

"Wajarlah, tapi lo nggak boleh egois. Ini bukan tentang diri lo doang. Ini tentang Rasya juga"

"Mungkin dia nggak siap kalo semua orang tau, secara dia ketua osis yang reputasinya baik banget"

Ucap Bara.

"Tapi sampe kapan Bar? Gue harus jadi pacar bayangannya?"

Tanya Hiro.

"Daripada permasalahin hal ini, mending kita beli ice cream"

Ucap Bara.

"Nggak mau"

Tolak Hiro.

"Gue traktir, ayo keburu masuk nanti"

Ucap Bara. Hiro kemudian berdiri dan berjalan menuju kantin.

Hiro berjalan melewati setiap kelas untuk menuju kantin, dia sedikit terkejut ketika objek yang di lihatnya berjalan berlawanan arah dengannya. Yang tak lain tak bukan adalah Rasya.

Hiro mencoba bersikap dingin kepada Rasya, seperti apa yang dia mau.

Hiro berjalan melewati Rasya tanpa sepatah kata atau pun yang lainnya, bahkan menatap Rasya saja Hiro enggan melihatnya, dirinya benar-benar memainkan peran bahwa mereka sedang backstreet.

°Rasya°

Rasya sangat terkejut dengan apa yang dia lihat sekarang. Itu adalah Hiro tanpa suara sama sekali, pertama kalinya dia melihat Hiro yang benar-benar dingin, Hiro bahkan tak menatap mata Rasya yang sedari tadi mengintainya.

Rasya sedikit kecewa tapi disisi lain keputusan backstreet adalah hal yang dia buat, dan di sepakati mereka berdua. Jadi untuk sementara mereka harus bersikap seperti itu.

.....

*Kantin*

"Bu ini jadi berapa?"

Tanya Bara.

"10 ribu"

Ucap ibu kantin. Kemudian Bara memberikan uangnya.

"Woy ro, minimal senyum lah gue udah beliin lo ice cream"

Pinta Bara, kemudian Hiro tersenyum lebar dengan memperlihatkan lesung pipinya. Itu benar-benar sangat manis dilihat.

"Thanks ya Bar!"

Ucap Hiro.

"Calm, gue ada disini buat lo"

Ucap Bara. Hiro terkekeh mendengarnya

"Swadikap kakak-kakak"

Ucap bocah ingusan yang sedang menganggu mereka berdua, yang tak lain tak bukan adalah Alvin.

"Duh elah, kayak nggak ada yang lain aja dah objeknya"

Kesal Bara.

"Kenapa si ka, kan gue juga mau ke kantin"

Kesal Alvin.

"Eh iya gue di beliin ice cream dong sama Bara"

Pamer Hiro.

10/10 stuck with you |End✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang