*Bel pulang sekolah*
°Rasya°
Rasya berjalan menuju parkiran motor, melihat secara jelas Hiro sedang berjalan berdua bersama adiknya. Alvin. Dia jadi teringat waktu itu Alvin sempat bilang kalau Hiro menggemaskan, bagaimana jika sekarang Hironya telah terlelap oleh Alvin?.
"Woy sya"
Teriak seseorang. Rasya menoleh ke arah yang memanggilnya.
"Liat, kalau Hiro itu pacar gue. Gue bakalan bangga pamerin dia ke seluruh orang di sekolah ini. Nggak kayak lo"
Ucap seseorang tersebut dengan smirk-nya, yang tak lain tak bukan adalah Bara.
"Sayangnya dia bukan pacar lo"
Balas Rasya dengan senyuman smirk khas-nya.
Bara tersenyum paksa, kemudian menaiki motornya, memakai helm, dan kemudian pergi meninggalkan Rasya.
........
*Mall*
°Hiro°
"Kak emang kak Bara sukanya hal yang mistis gitu ya?"
Tanya Alvin, Hiro mengadu alisnya heran.
"Enggak, kok lo nanya gitu?"
Tanya Hiro balik.
"Lo dari tadi milih-milih buku horor kakkk"
Rengek Alvin. Hiro tersenyum lebar menunjukkan gigi, mata sipit dan tak lupa lesung pipinya.
"Ini gue lagi beli buku komik buat gue, kalo lo mau beli gift buat dia. Lihat-lihat aja dulu"
Ucap Hiro.
"Tapi gue bingung mau beli apaan kak"
Rengek Alvin.
"Yaudah ayo, kita cari"
Ucap Hiro yang akhirnya mengalah.
......
Hiro dan Alvin telah membeli hadiah yang di inginkan mereka berdua, sekarang mereka pulang ke rumahnya masing-masing.
°Hiro°
Hiro menaruh barang-barang yang dia beli di meja kamarnya, kemudian melihat foto Bara dan dirinya yang di taruh di atas meja tersebut.
"Temen gue besok ulang tahun ke 17"
Ucap Hiro yang menggenggam bingkai fotonya kemudian tersenyum.
Calling from Rasya
Hiro tersenyum melihatnya, dan kemudian segera mengangkatnya.
"Halo?"
"Heii"
"Kenapa ca?"
"Enggak, cuman kangen aja"
"Are u okay?"
"Ya feel good"
"How's your day?"
"Lumayan"
"Kok cuman lumayan?"
"Tadi liat pertama kali lo diemin gue itu kerasa aneh, nggak biasanya gue liat lo yang dingin"
"Kan kalo di private enggak dingin ca"
"Heheh iya juga"
"Oh iya nanti malem ke sini bisa nggak?"
"Bisa, jam berapa?"
"12, gue sama Alvin mau suprise-in Bara"
......
"Happy birthday Bara, happy birthday Bara, happy birthday happy birthday happy birthday Bara" Ucap mereka bertiga yang sudah berada di kamar bara.
"Lo kok bisa buka rumah gua?" Tanya Bara yang setengah sadar.
"Lo lupa? Gue pernah di kasih lo kuncinya" Ucap Hiro. Bara kemudian mengusap puncak rambut Hiro.
"Weyy tuh tangan, masih ada gue padahal" Ucap Rasya.
"Sorry" Ucap Bara.
"Yaudah, nih kak make a wish" Ucap Alvin.
Bara kemudian menutup matanya, dan kemudian meniup lilin yang ada di atas kuenya.
"Yeayy, ayo party" Heboh Hiro.
Kemudian mereka menghabiskan waktu dengan menari, menyanyi, bermain game dan lainnya.
.....
°Hiro°
"Are you happy?"
Tanya Hiro, sekarang dia sedang berada di teras bersama dengan Rasya.
"Of course"
Jawab Rasya.
"Apa yang lagi lo pikirin?"
Tanya Hiro lagi.
"Ya, cuman... Gue nggak tahan sama hubungan sembunyi-sembunyi kayak gini"
Jawab Rasya.
"Bukannya lo sendiri yang buat peraturan itu?"
Tanya Hiro memastikan.
"Iya tapi--"
Ucap Rasya yang terpotong.
"Sebenernya apasih yang buat lo berpikir kita harus backstreet?"
Tanya Hiro penasaran.
"Gue cuman... Takut. Takut semuanya bakalan di luar ekspektasi gue semua. Yang awalnya dinding besar ini kita buat kemudian roboh seketika. Gue nggak mau hal itu terjadi"
Ucap Rasya. Hiro memegangi tangan Rasya.
"Lo nggak perlu takut ca. Kalo emang dinding ini harus roboh, ya roboh aja. Lo tau? Masih ada perekat yang bisa buat dinding itu kembali kokoh"
Ucap Hiro yang kemudian berdiri, namun Rasya menarik tangannya. Rasya menyenderkan kepalanya di perut Hiro, Hiro mengusap puncak rambut Rasya gemas.
"I see forever in your eyes.
I feel okay when i see your smile"Gumaman Rasya seketika, lebih mirip seperti bersenandung.
"Ca... Lo nyanyi?"
Tanya Hiro excited yang sekarang duduk di sampingnya. Rasya mengangguk.
"Coba lagiii"
Perintah Hiro.
"Kalo di cium baru mau"
Goda Rasya. Hiro menyatukan alisnya, tapi kemudian Hiro memperhatikan sekitar dan ..
~Cupp
Satu kecupan Hiro layangkan di pipi kanan Rasya. Pipi Rasya memerah seketika, perasaan bahagia muncul di benaknya.
"Maybe it's the way you say my name
Maybe it's the way you play your game
But it's so good, I've never known anybody like you
But it's so good, I've never dreamed of nobody like you"Nyanyian Rasya tanpa instrumen, Hiro tepuk tangan sangat keras.
"Aca bisa nyanyi?"
Tanya Hiro. Rasya mengangguk.
"Rey kan jago main gitar, dan gue selalu jadi vokalisnya"
Jawab Rasya. Hiro tersenyum manis hingga menunjukkan lesung pipinya.
"Kenapa?"
Tanya Rasya yang melihat Hiro senyum-senyum sendiri.
"Gue jadi ngebayangin aca main gitar sambil nyanyi"
Ucap Hiro. Rasya tertawa kecil dan kemudian mengusap puncak rambut Hiro perlahan.
"Ayo kita masuk"
Pinta Rasya.
......
Aca is boyfriend material wkwk siapa yang mau punya pacar kayak aca?
KAMU SEDANG MEMBACA
10/10 stuck with you |End✓|
Jugendliteratur|Bxb genre| |Toxic language| |Bukan bahasa baku| Hiro, seorang laki-laki remaja yang hiperaktif, banyak tingkah, dan nggak tau malu ini, harus bertemu dengan Rasya Ketua OSIS yang super disiplin, dingin, dan tidak mudah ditebak. Melawan takdir dan...