Hiro membawa Alvin berkeliling sekolahnya beberapa tempat mereka lalui mulai dari perpustakaan, kamar mandi depan dan belakang, koridor, kantin, loker murid, ruang ganti baju, kolam renang, parkiran motor, rooftop, dan lain sebagainya.
"Nah Alvin, ada pertanyaan?"
Tanya Hiro karena mereka telah berkeliling sekolah.
"Ehmm dari seluruh tempat di sekolah, ada tempat favorit lo?"
Tanya Alvin.
"Ada"
"Ayo ikut gue"
Ucap Hiro yang kemudian berjalan menuju tempat tersebut.
......
"Taman belakang?"
Tanya Alvin ketika sampai.
"Iya, nggak banyak orang ke sini"
"Karena lebih suka di taman depan, yang jelas lebih berwarna"
"Tapi gue suka aja disini, hijau, sepi, kalo disini gue berasa ngobrol sama tanaman dan angin"
Ucap Hiro menjelaskan betapa sukanya dia sama taman belakang.
"Hahaha"
"Ngobrol sama angin ada-ada aja"
Ucap Alvin tertawa mendengarnya.
"Hir, gue boleh minta nomer lo?"
Tanya Alvin.
"Boleh"
Ucap Hiro, kemudian Alvin memberikan ponselnya dan Hiro mengetik nomernya.
"Makasih ya!"
"Nanti kalo gue chat bales!"
Ucap Alvin.
"Sip, lo mau pulang ya?"
Tanya Hiro.
*Bel berbunyi*
"Timingnya pas ya sama adek kelas yang balik"
Ucap Hiro.
"Hehehehe. Hir gue boleh jadi temen lo?"
Tanya Alvin.
"Why not? Boleh lah"
Ucap Hiro. Alvin tersenyum, Hiro menepuk bahu Alvin pelan.
.......
°Hiro°
Hiro pergi menuju ruangan 10-6, tempat dia dan Rasya menjadi wali kelas, tak lupa dia membawa susu kotaknya.
Semua murid telah keluar tersisa dirinya dan Rasya saja di kelas.
Rasya sibuk dengan data osis, Hiro menatapnya kagum, melihat muka Rasya yang sangat serius.
"Kakak osis kalo serius mukanya cakep juga"
Batin Hiro.
Hiro duduk di sampingnya. Rasya tak menggubrisnya, dia masih sibuk dengan datanya.
"Kak, gue pulang duluan ya?"
Tanya Hiro memulai topik.
"Berhenti panggil gue kak"
KAMU SEDANG MEMBACA
10/10 stuck with you |End✓|
Teen Fiction|Bxb genre| |Toxic language| |Bukan bahasa baku| Hiro, seorang laki-laki remaja yang hiperaktif, banyak tingkah, dan nggak tau malu ini, harus bertemu dengan Rasya Ketua OSIS yang super disiplin, dingin, dan tidak mudah ditebak. Melawan takdir dan...