"Lo jadi walas di kelas 10-6"
Ucap Rasya.
"Bareng lo kan?"
Tanya Hiro. Rasya mengangguk.
"Sekarang udah jam 10, kok walas baru masuk?"
Tanya Hiro lagi.
"Tadi di jam pertama pemateri dulu"
"Baru jam setelah istirahat sampai selesai, giliran kita-kita yang isi"
Ucap Rasya menjelaskan. Hiro mengangguk paham.
"Tas gue mana?"
Tanya Hiro. Rasya menengok sekitar, dan kemudian mengambil tas di bangku koridor sekolah.
"Huah tas gue taro sembarangan!"
"Lo tau, ini isinya tuh lebih berharga dari pada lo!"
Ucap Hiro yang sedikit kesal dan kemudian memeluk tasnya erat.
"Ck. Lebay, yang penting kan udah balik"
Ucap Rasya.
"Yaudah, ini waktunya kita masuk"
Ucap Rasya lagi. Rasya kemudian berjalan menuju kelas 10-6 Hiro mengekorinya.
......
*10-6*
"Selamat siang"
Ucap Rasya ketika masuk kelas 10-6.
"Siang"
"Siang kak"
Sahut seisi kelas 10-6.
"Perkenalkan nama saya Rasya Carter Yoroshii"
"Saya yang akan memimpin kalian selama tiga hari ke depan"
Ucap Rasya dengan lantangnya.
"Erghm"
Hiro berdeham tak di anggap.
"Oh iya ini teman saya, dia yang akan MENEMANI saya, silahkan perkenalkan diri!"
Ucap Rasya dengan penekanan di kata 'menemani'.
Hiro tersenyum paksa, namun tetap melihatkan lesung pipinya.
"Tebak dong siapa"
Ucap Hiro menggoda satu kelas.
"Farel?"
Ucap salah satu siswi. Hiro menggelengkan kepalanya.
"Denis?"
Ucap salah satu siswa. Hiro kembali menggelengkan kepalanya.
"Hiro. Namanya Hiro"
Ucap Rasya secara tiba-tiba. Hiro melihatinya sinis.
"Lo kok malah ngasih tau nyet?"
Reflek Hiro dengan nada tingginya.
"Hahahaha"
Satu kelas tertawa karena tingkah lakunya.
"Kak, kok marahnya gemesin banget sih?"
Goda salah satu siswi. Semuanya tertawa kencang lagi.
"Heiii sttt"
Ucap Rasya yang memberhentikan kegaduhan. Seisi kelas kembali dengan suasana dingin dan sunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
10/10 stuck with you |End✓|
Teen Fiction|Bxb genre| |Toxic language| |Bukan bahasa baku| Hiro, seorang laki-laki remaja yang hiperaktif, banyak tingkah, dan nggak tau malu ini, harus bertemu dengan Rasya Ketua OSIS yang super disiplin, dingin, dan tidak mudah ditebak. Melawan takdir dan...