| New life |

47 6 0
                                    

Hiro terbangun dari tidurnya, semalam adalah hari yang cukup berat bagi dirinya. Setelah ini akan ada apa lagi? Apa yang harus Hiro hadapi?.

Ini adalah wekkend, jadi Hiro sedikit bermalasan di rumah. Menghabiskan waktu dengan mendengarkan lagu sambil membaca komik horor kesukaannya dan tak lupa dengan susu kotak yang menemaninya.

Tok tok tok

Dentuman pintu, Hiro beranjak dari kasurnya dan segera membuka pintu kamarnya.

"Kenapa Bun?" Tanya Hiro.

"Kamu nggak mau kebawah? Ada ayah kamu" Ucap Bunda.

Hiro mengangguk, Bunda mengusap kepalanya kemudian tersenyum dan berjalan menuju sofa.

.....

"Hiro" Sapa Ayahnya. Hiro tersenyum, mengapa dia datang? Apa tidak cukup dengan semalam?

"Kamu memang seperti saya ketika masih muda" Ucap Ayahnya yang mengusap kepala Hiro.

"Ayah ngapain kesini?" Tanya Hiro.

"Kalian katanya mau BBQ-an? Mau rayain ulang tahun Bara?" Tanya Ayahnya.

"Iya"

"Tapi Hiro kayaknya nggak bakalan ikut, Hiro nggak mood lagi soalnya"

Ucap Hiro. Ayahnya tersenyum.

"Ayah punya sesuatu buat kamu" Ucap Ayahnya.

"Apa?" Tanya Hiro.

"Good morning Hiroo" Ucap Rasya, Alvin dan Bara secara bersamaan. Hiro tersenyum melihat kehadiran mereka, dan kemudian berlari memeluk mereka.

"Ayah ngajak mereka semua untuk beli bahan-bahan BBQ-an" Ucap Ayahnya.

"It's my birthday ro.." Ucap Bara yang kemudian mengusap pelan rambut Hiro. Hiro tersenyum dan kemudian mengangguk.

Hiro menatap ke arah Bunda, bunda tersenyum.

"Kalo gitu ayo kita berangkat" Ucap Hiro yang kembali semangat. Mereka semua tertawa kemudian pergi ke mobil.

.....

°Hiro°

Alvin duduk di depan bersama Ichiroo, Rasya Hiro dan Bara duduk di tengah. Dengan Hiro yang mengengam tangan Rasya.

"Gue bingung harus mulai gimana" Bisik Hiro.

"Papah orang baik ro... Lo bakalan nyaman ngomong sama Papah" Ucap Rasya. Hiro tersenyum.

"Ahh Hiro, apa kamu punya makanan atau minuman favorit?" Tanya Ayahnya seketika.

"Hm kalo makanan kayaknya Hiro suka semua makanan tapi kalo minuman favorit.." Ucap Hiro yang terpotong.

"Susu kotak full cream" Jawab mereka bertiga kompak. Ichiroo tertawa mendengarnya.

"Hiro tuh om, anak-anak lain pas kecil ngoleksi mainan dia ngoleksi susu" Ucap Bara.

"Oh iya?" Tanya Ayahnya yang tertawa.

"Eh susu kotak tuh enak ya!" Bantah Hiro.

"Tapi kalo di konsumsi setiap hari juga bakalan bosen Hiroo" Kesal Bara.

.....

Mereka telah sampai di supermarket, dan kemudian langsung berbelanja apa yang mereka mau.

"Kak... Berarti sekarang statusnya lo kakak gue juga ya?" Tanya Alvin memastikan. Hiro mengangguk.

"Gue seneng banget lo jadi kakak gue kak" Ucap Alvin excited.

"Tapi gue enggak" Ucap Hiro yang di selingi ketawa. Kemudian mereka berdua mulai memilih beberapa makanan dan minuman.

"Kak Bara foto yuk" ajak Alvin. Hiro melihat mereka berdua, dan tersenyum sepertinya bentar lagi bakalan ada yang official nih... Rasya menghampiri Hiro dan kemudian melihat ke arah mereka berdua.

"Lo mau foto juga?" Tanya Rasya. Hiro geleng kepala.

"Nyari tempat sepi yuk"

"Gue mau nyium bibir lo"

Ucap Hiro. Rasya tertawa kecil mendengarnya, kemudian mengusap puncak rambut Hiro.

"Nanti ya, disini rame" Ucap Rasya. Hiro tersenyum.

"Bener ya?" Tanya Hiro memastikan. Rasya mengangguk mengiyakan.

"Kak ayo sini foto ber-empat" ajak Alvin, kemudian mereka berdua berjalan menuju Alvin dan Bara.

"Loh kalian foto-foto saya nggak di ajak?" Ucap Ichiroo.
Mereka semua tertawa.

"Sini pah" Ajak Alvin. Kemudian mereka semua berfoto-foto.

.....

Hiro terdiam duduk di depan supermarket sambil memakan ice creamnya.

"Enak?" Tanya Ayahnya seketika. Hiro mengangguk.

"Kapan-kapan kita jalan lagi ya Hiro.." Ajak ayahnya, Hiro menatap Ichiroo dia tersenyum lebar melihat putranya.

"Ayah mau balikan lagi sama Bunda?" Tanya Hiro seketika.

"Ayah lebih mau menghabiskan waktu ayah sama Hiro" Jawab Ayahnya.

"Sama bunda nggak mau?" Tanya Hiro.

"Mau, kalo bunda izinin" Jawab ayahnya.

"Bunda izinin kalo Hiro izinin, dan Bunda izinin kalo Kak Rasya dan Alvin izinin" Ucap Hiro. Ayahnya tersenyum.

"Apa ayah bisa memiliki dua istri?" Tanya Ayahnya. Hiro kemudian melihat trolly dan berlari kesana mengalihkan pertanyaan Ayahnya.

"Ayah ayo dorong trollynya" Perintah Hiro. Ayahnya tersenyum kemudian mengikuti perintah Hiro dan berjalan ke sana.

Ichiroo mendorong trolly yang berisi putranya tersebut, putra yang selama ini dirinya cari-cari. Hiro tersenyum dan tertawa lepas membuat Ichiroo ikut senang melihatnya.

.....

Jadi disini siapa yang paling tersakiti? Hiro? Rasya? Atau Bunda... Ntahlah tapi mereka semua adalah orang yang sama-sama memiliki rasa sakit yang terpendam.

See u on next part guys!!!

10/10 stuck with you |End✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang