| Dandelions |

48 6 0
                                    

°Rasya°

Rasya berjalan menunduk untuk memasuki rumahnya, perasaan sedih menggebu di benaknya ingin rasanya teriak sekencangnya namun dirinya terbiasa memendam sakit hatinya.

Sekarang semuanya terasa beban baginya, dimana sosok Hiro yang seharusnya mendekap dia sekarang?

"I see forever in ur eyes"

Nyanyian seseorang seketika, ketika Rasya mencoba membuka pintu rumahnya. Rasya menoleh ke arah yang bernyanyi, ternyata itu Hiro.

"I feel okay when i see ur smile... Smile..."

Hiro terhenti dari nyanyiannya dan tersenyum ke arah Rasya.

Rasya menjatuhkan tasnya dan berlari ke arah Hiro dan kemudian memeluk erat tubuhnya.

"Hiks hiks hiks"
Rasya menangis di pelukan Hiro, tak sedetik pun Rasya melepas pelukannya. Hiro membalas pelukannya, dan kemudian mengusap punggung Rasya.

"It's okay you'll be fine, you'll be good and you'll be okay" Ucap Hiro yang masih mengusap punggung Rasya dan sekarang ikut menangis di pelukan Rasya.

.....

Sekarang, mereka sedang di rumah Rasya yang tak jauh dari sekolah dan sekarang mereka sedang berada di sofa dengan Rasya yang tertidur di atas badan Hiro. Hiro mengusap puncak rambut Rasya perlahan.

"Kalo lo mau cerita boleh ca" Ucap Hiro. Rasya mengangkat tubuhnya dan posisi mereka sekarang missionary.

"Mulai sekarang, gue akan bangga pamerin lo sebagai pacar gue dan nggak ada lagi backstreet" Tegas Rasya. Hiro tersenyum, dan memegang kedua pipi Rasya.

"Jadi diri lo sendiri tanpa mikirin perasaan orang lain kadang bagus buat lo ca"

"Lo hidup, selalu mikirin omongan orang lain"

"Mulai sekarang, ikutin kata hati lo"

Ucap Hiro. Rasya tersenyum, Hiro kemudian melepas kedua tangannya dari pipi Rasya.

"Makasih lo selalu ada di samping gue" Ucap Rasya.

"Gue kan pacar yang baik" Sindir Hiro. Rasya tertawa kecil mendengarnya.

"Tadi lo kemana? Gue nyariin lo" Tanya Rasya.

"Tadi istirahat gue sama Bara ke perpus, nyari buku buat dibaca aja" Jelas Hiro. Rasya mengangguk.

"Gue salah ro sama Lo..." Ucap Rasya.

"Salah kenapa?" Tanya Hiro.

"Harusnya gue nggak usah masuk hari ini, biar kejadian ini nggak terjadi sama gue" Jelas Rasya. Hiro tersenyum kemudian mengusap kepala Rasya.

"Ambil sisi positifnya, sekarang Lo jadi tau kan sifat Rey?" Ucap Hiro. Rasya tersenyum.

"I see forever in your eyes" Nyanyian Hiro seketika, Rasya tersenyum.

"I feel okay when i see your smile.." Sambung Rasya.

"Smile..." Nyanyian mereka berdua yang saling bersahutan.

Rasya menatap mata Hiro begitupun sebaliknya.

~Cuppp

Satu kecupan Rasya layangkan ke bibir merah muda Hiro. Hiro benar-benar menikmatinya, ini terasa benar-benar candu dan sebuah ciuman yang tulus. Kemudian Rasya melepas ciumannya.

~Cuppp

Hiro balik mencium Rasya, tak puas dengan ciuman yang Rasya berikan ke dirinya. Rasya menikmatinya kemudian tak lama Hiro melepasnya.

Rasya tertawa kecil, dan kemudian memeluk Hiro lagi dengan menumpunya. Hiro mengusap kepala Rasya pelan.

"Jadi sekarang lo dan Rey..." Tanya Hiro yang terpotong.

"Gue nggak mau nama itu di sebut lagi" Ucap Rasya yang kemudian terbangun dari tidurnya. Hiro mengekorinya kemudian tersenyum ke arah Rasya.

"Nanti benci jadi cinta, kayak lo ke gue dulu" Ejek Hiro.

"Cih maksudnya?" Tanya Rasya.

"Lo kan dulu nggak suka sama gue" Ucap Hiro.

"Kata siapa gue nggak suka lo?" Ucap Rasya yang mencubit kedua pipi Hiro.

"Auu sakit" Reflek Hiro.

"Maaf" Ucap Rasya diselingi ketawa.

"Jadi aca udah suka gue dari dulu?" Tanya Hiro. Rasya mengangguk.

"Tepatnya pas pemilihan ketua osis, gue pertama kali liat lo. Dan langsung jatuh cinta" Jelas Rasya.

"Kayaknya gue belum tau lo waktu itu" Ucap Hiro.

"Karena gue introvert nggak kayak lo" Ucap Rasya. Hiro tertawa kecil.

"Eh tapi... Lo kan pernah benci sama gue karena gue homo?" Tanya Hiro.

"Itu jauh sebelum gue kenal lo, dan lambat laut kita sering ketemu dan ternyata semuanya ngubah pandangan gue terhadap homo" Jelas Rasya. Hiro mengangguk paham.

"Oh iya... Jadi, gue nyebut Alvin adek ipar???" Goda Hiro.

"Cih... Adek ipar" Ucap Rasya yang terkekeh.

"Iyalah kan sekarang dia adek lo walaupun tiri" Ucap Hiro.

"Terserah lo" Ucap Rasya.

"Hmm betapa bangganya Alvin bakalan punya kakak ipar kayak gue" Ucap Hiro dengan bangga.

"Emang lo buat prestasi apaan sampe Alvin harus bangga?" Tanya Rasya.

"Gue buat prestasi naikin mood seorang Rasya Carter Yoroshii yang tadinya nangis sekarang jadi ketawa gara-gara gue" Ucap Hiro dengan bangga. Rasya tertawa kemudian mengusap puncak rambut Hiro gemas.

~Cuppp

Rasya mencium kening Hiro karena gemas dengan tingkah lakunya.

"Sekarang udah berani cium-cium ya" Ucap Hiro.

"Karena lo udah hak milik Rasya Carter Yoroshii, jadi gue sebagai pemilik boleh ngelakuin apapun" Ucap Rasya.

"Cih, Lo kira gue barang!" Tegas Hiro yang kemudian memukul perut Rasya.

"Oh iya yang kemaren tuh bokap lo ya?" Tanya Hiro. Rasya mengangguk.

"Cakepan bokap lo, daripada lo" goda Hiro.

"Yaudah pacaran aja sama papah" Kesal Rasya.

"Yaudah, otw ke rumah papah" Goda Hiro yang kemudian berdiri

"Hirooo" Teriak Rasya.

"Ahahaha" Hiro tertawa kencang.

"Gue suka liat muka marah-marah lo ca" Ucap Hiro yang masih tertawa. Rasya menatap sinis Hiro.

"Utuk utuk muka bayi kalo lagi marah gemes banget sihh" Goda Hiro yang sekarang mencubit kedua pipi Rasya.

"Lo yang bayik!" Ucap Rasya yang mencubit balik pipi Hiro dengan gemas.

Tiba-tiba ponsel Rasya bergetar.

"Papah" Ucap Rasya.

"Angkat dulu" Perintah Hiro.

Rasya kemudian menjauh dan mengangkat teleponnya, kemudian tak lama dia kembali.

"Mamah udah siuman" Ucap Rasya excited

"Seriusan?" Tanya Hiro yang tak kalah excited.

"Ayo kita otw ke rumah sakit" Ajak Rasya, Hiro mengangguk dan kemudian mereka berdua pergi meninggalkan rumah Rasya.

.....

Wkkwkw ada yang akur lagi nih... abis ini bakalan punya bayi sih author jamin🙏

10/10 stuck with you |End✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang