| Perasaan, aneh |

84 8 0
                                    

°Rasya°

Acara MPLS telah selesai, semuanya meninggalkan sekolah pergi ke rumah mereka masing-masing.

Rasya masih berada disekolah, sibuk dengan data osisnya.

Rasya sedang duduk di meja walas 10-6 kemudian menyenderkan badannya karena pegal.

Rasya menarik napas panjang dan membuangnya perlahan.

Rasya teringat kejadian tadi bersama Hiro, kemudian dia memegangi id card yang didalamnya ada foto Hiro.

Memandangi foto Hiro yang manis dilihat.

"Woy sya"

"Kagak balik?"

Ucap seorang pria yang membuat Rasya terkejut.

"Lo Rey, ngagetin aja"

Ucap Rasya.

"Id card? Oh dapet nih dari adek kelas"

Ucap seorang laki-laki tadi yang Rasya sebut Rey.

"Bukan, tapi Hiro"

Ucap Rasya dengan nada melow.

"Hiro? Oh anak yang lo hukum itu"

Ucap Rey. Rasya mengangguk.

"Iya, dia yang sering gue omongin"

Ucap Rasya masih dengan nada yang sama.

"Tunggu ini kenapa ya?"

"Kalo lo sinis atau keras gue nggak heran ya"

"Tapi lo ngomongnya nada sedih gitu?"

"Lo buat kesalahan sama dia?"

Ucap + tanya Rey. Rasya hanya terdiam tak bersuara saat Rey bertanya seperti itu.

"Sya, gue udah kenal lo dari smp"

"Gue yakin ini nggak cuman masalah yang, ya mungkin sepele"

"Kenapa njir? Gue nggak biasanya liat lo yang kayak gini"

Tanya Rey yang kemudian duduk di samping Rasya.

"Enggak ada Rey, gue cuman cape aja"

"Jadi ya mungkin nada ngomongnya gitu"

Bela Rasya. Rey menggelengkan kepalanya.

"No. Gue yakin ada yang nggak beres"

"Lo suka sama Hiro?"

Tanya Rey.

"Njing, gue bukan homo"

Ucap Rasya yang terbakar emosinya.

"Chill man!, kalo nggak suka nggak usah marah"

"Tinggal jawab gue nggak suka"

Ucap Rey, Rasya terdiam.

"Jangan sampe omongan lo bakalan jadi senjata makan tuan"

"Di dunia ini lo nggak perlu selalu ngikutin aturan"

"Sekali-kali lo langgar aturan itu nggak masalah"

"Lo perlu ngikutin kata hati lo, apa yang buat lo bahagia"

Ucap Rey. Rasya hanya terdiam.

"Lo tau? sikap dan perhatian yang lo kasih itu, bisa buat orang lain baper sama lo sya!"

Ucap Rey yang membuat Rasya terdiam seribu bahasa.

"Gue balik dulu ya"

"Kalo lo mau cerita lagi, lo bisa hubungin gue kapanpun"

10/10 stuck with you |End✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang