Markas belakang. Dulunya adalah gedung musik namun karena ada masalah apa gedung tersebut menjadi kosong dan tidak terurus. Orang-orang takut kesana bukan karena cerita horor yang berkembng tentang hantu kursi goyang melainkan keberadaan laba-laba raksasa menyeramkan dan tak segan mencekram siapun yang mengusik hidupnya.
" Uhuhuk! rokok lo njir! merusak ekosistem. Cicak-cicak aja ilfeel sama lo!" omel Arga, salah temannya Danesh yang hobby main game online hits tahun ini, COC.
Panggil aja Arga, jangan pakd H, karena cowok itu kalau ngomong gak ada harganya. Arga berpostur tinggi sedang dan wajah innocent seperti bayi. Dijuluki bayi tidur, namun tetap aja rekor cowok paling ganteng seantero Galaksi tetap di pegang oleh Danesh Rahardja. Arga paling benci dengan asap rokok. Gegera asap rokok Arga sempat trauma karena dikira dijauhi nyamuk-nyamuk yang mengira Arga jelek.
" Rokok gue lebih berharga ketimbang game COC lo yang gak pernah naik level," omel Danesh
" Matiin rokok atau hidup lo yang mati!"
" Berisik lo!" oceh Danesh
" Hidup lebih berarti tanpa asap rokok. Mau jadi apa kalau masih mudah lo udah nyicip rokok. Masa depan lo masih panjang Nesh, inget Nesh, harta papa lo belum tentu sisa sampek tuju turunan, mangkanya hidup lo harus panjan "
" Ngerokok mati gak ngerokok juga mati."
" Susah emang ngomong sama setengah manusia."
" Kalau gue setengah manusia, berarti lo seperempat!" teriak Danesh kesal.
Danesh mematikan rokoknya dengan cara menginjaknya dengan alas sepatunya.
" Emang kalau udah rewel bawaan dari lahir bakalan susah," omel seseorang dari balik pintu.
" Gue kira lo ilang dari permukaan bumi. Udah lama gak muncul. Munafuck!" oceh Arga
" Munaf doang, gak ada embel-embel fuck dibelakang!"
Munaf dengan santainya langsung duduk selonjoran di pojokan dinding sambil menikmati sebungkus cilok goreng.
" Darimana lo Naf?" tanya Danesh kemudian
" Biasalah Nesh, tebar pesona sama anak baru. Cantik," jawab Arga penuh antusias.
" Gue yang ditanya lo yang jawab," kesal Munaf," gak lihat gue lagi makan cilok. Sorry, udah gue cocol jadi gak bisa dibagi-bagi."
" Cuma cilok gue bisa beli sekalian sama gerobaknya," sombong Arga sambil memberikan lirikan manja ke arah Danesh.
" Geli gue lihat muka lo," kesal Danesh
" Gue lebih geli bangsat!" teriak Arga.
" Anjay!" balas Munaf cepat
Arga sengaja memilih membuang mukanya supaya tidak tergoda dengan sebungkus cilok. Maklum, Arga sedang bokek, jadi gak punya duit. Jangankan seribu, seratus perak aja Arga gak punya. Maklum dia kena penalti uang saku satu minggu gara-gara salah ngasih makan ikan Arwana milik papanya. Akibatnya ikan arwana yang berwarna merah yang harganya lebih mahal daripada motor vestic mati sia-sia mengambang diatas akuarium.
" Lo beli cilok pasti sambil cuci mata lihat anak baru," kata Arga kemudian.
" Anak baru temennya Eriss? gue gak tertarik," sombong Munaf.
Jangan tanyakan siapa mereka berdua. Cowok datar dan sok cool adalah Munaf. Cowok yang terkenal paling malas nyari gara-gara diantara mereka berdua. Memiliki aura dingin sekalipun ngajak marah ataupun ribut, ekspresi wajahnya tetap aja datar tanpa senyuman apapun. Hidupnya paling anti dengan keributan, namun Tuhan mengirimkan sahabat seperti Arga yang mulutnya sangat pedas melebihi cabe rawit segar yang baru dipetik. Mereka sebenarnya enjoy berteman dengan siapa aja, tapi lebih suka nongkrong bertiga karena mereka adalah penguasa Arpina yang merupakan ruang rahasia bagi mereka bertigam
KAMU SEDANG MEMBACA
GOODBYE MY CANVAS! [END]
Teen FictionTasya harus terlibat masalah di SMA barunya gara-gara gak sengaja jatuhin asbak prakarya di rooftop sekolahnya. Gara-gara itu membuat Ristasya Bestari harus menjadi tawanan Danesh Rahardja, cowok yang terkenal dengan julukan silumannya karena bis...