30.

2 0 0
                                    


Danesh  berpikir bahwa Ghea adalah masa lalunya yang gak perlu dihadirkan kembali. Bersikap biasa aja layaknya teman adalah hal yang memang harus dinormalisasi. Danesh tidak berniat untuk memanasi Ghea dengan cara menyukai seseorang yang baru dan membuat Ghea cemburu. Terkadang seseorang berpikir melupakan masa lalu adalah hal yang sulit, namun Danesh berusaha menganggap Ghea adalah teman. Mungkin Danesh berpikir dengan cara kembali menyukai Ghea justru akan membuat Ghea semakin terluka. Sejak dulu Danesh memang terpaksa pacaran dengan Ghea karena Ghea dahulu yang menembaknya dan jawaban iya dari Danesh karena desakan dirinya sendiri. Ternyata justru hal itu yang membuat Ghea merasa jatuh cinta sendirian.

" Gue gak mau lo jauhin gue gara-gara gue gak setuju lo ngundurin diri dari Ketua Apholeon," mohon Ghea saat mereka berdua berada di lorong sekolah," gue tau kalau dari dulu gue selalu jatuh cinta sendirian. Mungkin lo gak tau artinya, tapi bagi gue cukup menyakitkan."

" Sudah tau menyakitkan kenapa Lo lakuin itu? kenapa memaksa? gue jauhin bukan karena gue benci sama lo," balas Danesh penuh yakin," gue gak mau sama-sama ngerasa ada yang terluka."

" Gak mungkin lo jauhin gue tanpa alasan Nesh. Gue cuma pengen tau alasan sebenarnya."

Danesh bosan harus jatuh cinta dengan seseorang yang memaksanya ada. Setelah berhasil membuat Danesh jatuh cinta, Ghea malah membuangnya begitu saja. Ghea diam-diam selingkuh dengan orang lain dan itu membuat Danesh merasa bahwa Ghea justru pemain utamanya, tapi Ghea gak pernah sadar dan benar saja Danesh yang seolah-olah adalah pelaku sedangkan Ghea adalah korbannya. Licik, itukah yang Danesh gak suka

" Lo pengen tau alasannya?" tanya Danesh yang langsung dijawab anggukan pelan olehnya,"  lo gak bakalan yakin sama penjelasan gue. Lagian udah jelas kalau semuanya berakhir kenapa masih aja butuh penjelasan?"

" Gue gak akan berpikir kaya gitu," balasnya yakin.

" Setahun yang lalu," kata Danesh singkat berhasil membuat mata Ghea seakan ingin mengungkapkan amarahnya," iya setahun yang lalu,
saat gue terjatuh lo kemana Ghea? lo selingkuh diam-diam dan malah mabuk-mabukan di club malam.  Bahkan di pemakaman mama gue, lo gak dateng. Gue nungguin lo, tapi lo gak sadar kalau gue bener-bener butuh lo."

" Gue gak bisa jelasin alasannya ke lo Nesh."

" Dari dulu lo selalu aja ngasih alasan gitu ke gue Ghe, apa susahnya lo jelasin alasannya. Gue gak bakalan marah ke lo. Tadi lo yang minta alasannya ke gue, sekarang lo punya hutang penjelasan ke gue Ghe, biar sama-sama impas."

" Nesh, kalau gue cerita lo bakalan nyalahin diri lo sendiri. Gue gak mau lo terus-terusan nyalahin diri lo sendiri," cerca Ghea," lo gak pernah tulus sama gue Nesh. Gue kecewa sama lo. Dari dulu gue udah sadar, alasan lo pacaran sama gue cuma sebagai taruhan aja. Lo gak pernah suka sama gue Nesh. Lo cuma anggep gue permainan lo aja. Gue nyesel udah kenal lo sejauh ini. Gue gak mau orang lain ngerasain hal yang sama kaya gue Nesh."

" Terus mau lo apa? balikin mesin waktu supaya lo gak kenal sama gue?" tantang Danesh," kalau lo nyesel pacaran sama gue, kenapa lo mau pacaran sama gue? "

" Kok lo ngomongngnya gitu sih Nesh?"

" Anggap aja sekarang gue sama lo gak pernah kenal."

" Maksudnya Nesh?"

" Gue sama lo bukan siapa -siapa lagi. Jelas kan?"

" Sesederhana itu?"

Danesh mengangguk pelan," Lo jadiin gue pacar karena lo terjebak main truth or dare bukan?"

Sial! Danesh berhasil membuat Ghea langsung kicep seketika.

****

Tasya baru saja mencuci wajahnya dengan kran air mengalir dan sabun cuci muka yang dibawanya sengaja dari rumah. Akhir-akhir ini merasa wajahnya sangat kering. Membasuh telapak tangannya lalu mengusap ke wajahnya sambil menatap lekat kaca yang saat ini berada di depannya. Wajahnya putih pucat dan tanpa sentuhan make up. Tasya merasa  ada banyak masalah yang datang dan gak nemuin jalan keluarnya.

GOODBYE MY CANVAS! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang