51: Cinta Dalam Doa

7.6K 299 8
                                    

Ustadz Fauzan tidak henti hentinya terus menatap Tiara saat ini, sesekali ingatan tentang kejadian buruk yang hampir melukai Tiara terlintas dalam pikiran ustadz Fauzan.

"Ya Allah, ustadz selama Tiara gak disini, ustadz ngapain aja, kamar berantakan banget," keluh Tiara melihat kondisi kamarnya saat ini.

Sambil terus memasukan semua pakaiannya kedalam lemari, Tiara tidak hentinya mengoceh tapi kalian tahu apa yang ustadz Fauzan lakukan? Hanya terus menatap Tiara  sekalipun wajah Tiara cemberut saat ini.

"Ish... ustadz denger Tiara gak sih? Sedih jadi Tiara udah ngoceh dari tadi, mas suaminya malah gak perduli," ucap Tiara.

Sadar Tiara semakin kesal dengannya ustadz Fauzan langsung kembali memeluk Tiara.

"Ck, gak usah peluk peluk,"

"Jaga jarak aja, Tiara masih kesel sama ustadz," ujar Tiara.

Tapi kini giliran ustadz Fauzan yang dibuat gemas sendiri oleh Tiara.

"Ya Allah, kenapa punya istri bikin gemes terus, sini sini peluk dulu kita baru baikan lho, emang gak mau dipeluk suami kamu yang tampan ini, hemm," kata ustadz Fauzan.

Tiara kaget kenapa suaminya ini begitu pede sekali mengatakan hal itu, ya sepertinya Tiara berhasil menularkan sifat pedenya pada suami tersayangnya itu.

Ustadz Fauzan beralih mengelus perut Tiara saat ini.

"Assalamualaikum anak Abba, sehat kamu disana nak, terimakasih ya sudah menjaga umma mu selama Abba tidak bersama kalian," ucap ustadz Fauzan yang diakhiri kecupan manis diperut Tiara.

"Anaknya aja nih yang dicium? Ummanya gak," ucap Tiara.

Bodoamat lah ustadz Fauzan akan menganggap Tiara tidak bisa basa basi, yang penting Tiara bisa lebih dekat lagi dengan ustadz Fauzan.

Cup!

Cup!

Cup!

Kini bukan hanya kening Tiara melainkan kedua mata Tiara, hidung dan yang terakhir bibir Tiara merasakan sentuhan dari ustadz Fauzan.

"Cukup kamu, hanya kamu pemilik mata indah, yang saat ini menjadi bidadari surga dihati saya," bisik ustadz Fauzan.

Mendengar itu sontak saja pipi Tiara langsung memerah, bahkan senyum Tiara yang paling disukai ustadz Fauzan terlihat diwajah Tiara.

Ustadz Fauzan memegang tangan Tiara, melihat jari jari lentik Tiara saat ini.

"Seperti ada yang kurang," kata ustadz Fauzan.

Ustadz Fauzan langsung beralih kelaci kamarnya saat ini, mengambil sebuah kotak kecil. Ternyata sebuah cincin pernikahan yang sempat Tiara lepas saat itu.

Ustadz Fauzan kembali memakaikan cincin itu kejari manis Tiara. "Jangan dilepas lagi ya," ucap ustadz Fauzan sambil mencium tangan Tiara.

"Tiara saya boleh bertanya sama kamu?" tanya ustadz Fauzan yang langsung dibalas anggukan dari Tiara.

"Dari mana kamu bisa punya bukti kejahatan Maira?" tanya ustadz Fauzan.

"Sebenarnya itu juga gak sengaja ustadz, niat awal Tiara itu cuma mau ketemu Syafa, tapi pas Tiara cari Syafa, Tiara malah denger Maira berbicara lewat telpon sama ayahnya. Intinya disitu Tiara dengar langsung niatan licik Maira," jelas Tiara.

"Tapi kenapa kamu tidak langsung bongkar kejahatan dia, dan kamu malah benar benar pergi dari saya?"

"Terus kenapa ustadz Zaki, Syafa dan ustazah Anisa tahu kalau kamu masih ada dikota ini?"

Cinta Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang