29: Kenapa harus Kembali

5.4K 276 9
                                    

Tiara terus berjalan melewati lorong rumah sakit, tangan kanannya memegang dua paper bag warna coklat yang berisi makanan, untuknya dan juga Galang.

Tadi ustadz Fauzan meminta Tiara untuk pegi duluan keruang rawat Papa.

"Woy Tiara,"

Mendengar namanya dipanggil Tiara langsung berhenti, dari suaranya Tiara merasa tidak asing seperti mengenal suara itu.

"Tiara, my captein,"

Tiara membalik badanyan melihat siapa orang yang tadi memanggilnya, seseorang berdiri memampakan senyumnya saat ini. Ya, Tiara mengenal siapa orang yang tadi memanggilnya.

Kalian masih ingat tentang teman-teman Tiara, sebelum akhirnya Tiara harus berpisah dengan mereka?  Dan kini Tiara merindukan mereka semua, bahkan kini Tiara bisa bertemu mereka kembali.

Nayla dan Hanum yang juga merindukan keberadaan Tiara. Hanum melihat penampilan Tiara dari bawah hingga atas, Hanum takjub dengan perubahan Tiara saat ini.

"Gue kangen sama lo Ra, nggak ada lo rasa sepi kalau kita kumpul," keluh Nayla.

"Kapan lo pulang? Kenapa lo disini?" Tanya Hanum.

"Papah sakit, semalam aku pulang, hanya beberapa hari sampai Papah benar-benar sembuh," ucap Tiara yang langsung mendapatkan ekspresi berbeda dari kedua temannya.

"Demi apa kalau yang dihadapan gue sekarang Tiara, orang yang siap ngehajar siapa pun, yang selalu ngomong kasar sama musuh. Dan sekarang berubah drastis," ujar Hanum benar-benar kaget atas perubahan Tiara saat ini.

Tiara hanya tersenyum sambil menggeleng kepalanya, ternyata mereka masih sama seperti dulu.

"Oh iya kalian disini ngapain?" Tanya Tiara yang heran melihat keberadaan mereka.

"Dion yang dirawat disini, dia jadi korban salah sasaran," ucap Nayla.

Mendengar nama itu persaan Tiara mendadak berubah, sesuatu yang sulit dijelaskan oleh dirinya sendiri. Bahkan Dion orang yang sudah lama Tiara lupakan kini kembali hadir dalam hidupnya.

"Ra, lo mau jenguk dia nggak, mungkin kalau lo jenguk dia bakalan senang," ucap Nayla bahkan tidak tahu kenapa ia tidak bisa menolaknya.

Ya Robb kenapa engkau harus pertemukan kembali, orang yang sudah lama coba untuk dilupakan.

"Enggak Ra, dia itu masa lalu kamu. Jangan selalu melihat kebelakang Ra, inget Ra dulu dia pernah nyakitin kamu," batin Tiara.

"Di--Dion," panggil Tiara kontras membuat Dion langsung melihat kearah Tiara. Tatapan itu, tatapan yang dulu Tiara sukai kini kembali menatapnya. Ya Robb tolong, tolong jangan biarkan perasaan yang lama kembali hadir, Tiara tidak ingin ya Robb.

"Ra kamu—" Tiara langsung menepis tangan Dion saat tangan itu ingin kembali menggengam tangan Tiara.

Dion terlihat bahagia saat ini, melihat kehadiran Tiara disini. "Kamu apa kabar?"

"Baik," balas Tiara singkat.

"Kita berdua tunggu diluar aja ya," ucap Hanum yang langsung ditahan oleh Tiara.

"Kalian tetap disini aja," ucap Tiara yang benar-benar merasa tidak nyaman hanya berdua dengan Dion.

Dulu Dion yang memilih untuk meninggalkan Tiara, tapi sekarang Dion juga yang menyesal telah meninggalkan Tiara. Apa harapan untuk kembali bersama Tiara masih ada?

"Kamu makin cantik dengan penampilan sekarang, aku suka," ucap Dion.

Dering ponsel berbunyi melihat panggilan masuk dari ustadz Fauzan. Tiara sampai lupa ustadz Fauzan memintanya untuk duluan datang keruang rawat Papah, dan sekarang pasti ustadz Fauzan sudah disana.

Cinta Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang