"JAGA HATI USTADZ BIAR NGGAK KECANTOL CEWEK LAIN," ucap Tiara menggema setelah keluar dari kamarnya.
Tiara harus sampai keluar dari kamarnya sendiri, perlakuan ustadz Fauzan begitu manis tadi bisa-bisa kebablasan nanti.
Baru saja Tiara mendudukan tubuhnya dikursi ruang tamu, suara seseorang menggema dari lantai dua. Tiara benar-benar dibuat pusing oleh sikap suaminya saat ini.
"SAYANG, kamu dimana?"
Tiara sebenarnya mendengar suara ustadz Fauzan, tapi hanya pura-pura tidak dengar. Balasan untuknya siapa suruh mau ninggalin Tiara emang enak apa hubungan jarak jauh.
"Sayang," panggilnya lagi merasa dicuekin ustadz Fauzan lansung duduk disamping Tiara, menjadikan bahu Tiara sebagai topangan kepala ustadz Fauzan.
Ah sial kenapa sekarang Tiara merasa suaminya ini bersikap seperti anak kecil bahkan maja dengan Tiara.
"Apasih, sana katanya mau pergi,"
"Jangan marah," bujuk ustadz Fauzan.
"Astagfirullah jangan cemberut gitu, bisa-bisa nanti saya hilaf–" belum sempat ustadz Fauzan menyelesaikan kalimatnya Tiara langsung menatap ustadz Fauzan tajam.
"Tau ah, Tiara lagi kesel sama ustadz," rajuk Tiara.
Melihat Tiara semakin jadi memasang wajah cemberutnya, ustadz Fauzan juga ikut semakin jadi menggoda Tiara.
"Sudah saya bilang jangan buat saya hilaf, melihat wajah kamu, atau nanti saya benar-benar hilaf–" ustadz Fauzan merasa sakit pada perutnya saat ini.
Tiara mencubit perut ustadz Fauzan. "Nggak usah macem-macem, awas kaya gitu lagi Tiara pelintir ginjal ustadz," ancam Tiara terdengar mengerikan.
Melihat ustadz Fauzan yang terus mengusap-ngusap perutnya, Tiara merasa bersalah. Pasti sakit sekarang perut ustadz.
Ya Allah roti sobeknya merah-merah.
Tangan Tiara beralih mengusap perut ustadz Fauzan saat ini, pasti cubitan tadi terasa panaskan.
"Pasti sakit ya ustadz? Maaf," lirih Tiara.
"Enggak apa-apa, sayang," balas ustadz Fauzan. Tiara memeluk ustadz Fauzan pelukan yang sangat nyaman Tiara rasakan.
"Astagfirullah," ucapan yang berhasil membuat sepasang suami istri dibuat terkejut.
Siapa lagi kalau bukan Galang, abang Tiara yang kini sudah ada diambang pintu masuk.
Seperti seorang yang ke geep berduaan yang bukan pasangan halal, ustadz Fauzan dan Tiara dibuat kikuk dengan kedatangan Galang.
"Kalau mau mesra-mesraan jangan disini dong, kan kaget gue liatnya," ujar Galang.
"Sirik? Bilang bos," sahut Tiara. Ya, mereka berdua memang seperti itu kalau jauh saling menaruh rindu tapi kalau bertemu seperti kucing dengan tikus.
"Makanya bang cari calon sana, jangan jomblo terus. Nggak mupeng apa liat Tiara bisa berduaan sama suami Tiara," kata Tiara.
Ustadz Fauzan hanya diam melihat dua orang yang sedang berargumen sengit saat ini. Sesekali ustadz Fauzan tersenyum tipis melihat dua kaka beradik ini.
"Bodoamat Tiara males ngomong sama abang," ucap Tiara yang langsung pergi kedapur.
"SABAR YA ALLAH, ORANG SABAR ISTRINYA DUA, Iyakan ustadz," kata Galang.
Ustadz Fauzan yang sejak tadi terdiam ikut terbawa saat ini, apa lagi kalimat akhir yang diucapkan Galang membuat Tiara menatap sengit kearah dua laki-laki didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Doa
Teen FictionMengisahkan perjalanan cinta antara seorang anak kiyai pemilik pesantren bernama Muhamad Fauzan alkafi, dengan seorang perempuan badgril bernama Tiara nadya putri tapi perjalanan cinta mereka memiliki banyak rintangan #3-Hijra (30-03-22) #10-anak m...