3: Tawuran

8.6K 357 1
                                    

Entah apa yang ada dipikiran Tiara meskipun sudah dilarang oleh papahnya untuk ikut dalam geng motor Tiara tetap nekat untuk membantu temannya yang sedang dalam bahaya saat ini.

"Mau kemana kamu?  kalo kamu mau ketempat teman-teman kamu yang geng motor itu, papa nggak akan kasih izin," ucap Herman dengan tegas.

Tiara terus menghiraukan ucapan papa nya sendiri bahkan Tiara masih tetap melanjutkan tujuan awalnya.

Herman langsung melipat kembali koran yang di bacanya. "Sekali lagi kamu melankah, kamu akan papa usir dari rumah,"ancam Herman

"Maaf pah Tiara nggak bisa ikutin kata-kata papa, sekarang teman-teman Tiara lebih penting nyawa mereka dalam bahaya. Cuma Tiara yang bisa tolong mereka," ujar Tiara tetap pergi menemui teman-teman nya.

"Baik kalo gitu kita buat perjanjian,  kalo kamu mau ikuti apa kata teman mu kamu juga harus ikuti apa kata papa. Baru kamu boleh pergi," putus Herman membuat perjanjian dengan Tiara.

"Ok, Tiara bakalan turutin apa kata papa," balas Tiara

Tentu bukan perjanjian yang mudah dilakukan oleh Tiara. Tapi tetap saja perjanjian itu sudah sepakat antara Tiara dan juga papa nya.

"Kamu harus belajar dipesantren kamu mondok disana, karena papa nggak mau kamu terjerumus dalam pergaulan yang salah. Bagamana apa kamu mau?"

"Pah Tiara ini anak papa lho, masa papa tega nyuruh Tiara belajar di pesantren. Tiara nggak mau pa," tolak Tiara

"Ya sudah kalau kamu tidak mau, tapi jangan harap kamu bisa ketemu lagi dengan teman-teman kamu," ancam Herman.

***

Sementara dipesantren Aisyah dan juga  Syafa justru malah sibuk untuk menyelesaikan hafalannya, karena esok adalah hari untuk menyetorkan hafalannya kepada ustad Fauzan.

"Syah kamu sudah hafal atau belum toh?"tanya Syafa

"Sedikit lagi, kalau kamu Fa?"tanya Aisyah balik.

"Kalau  aku alhamdulilah sudah hafal, eh Syah Aa mu itu kan ganteng, baik soleh hafiz qur'an lagi. Tapi kok dia belum mau cari calon istri ya apa jangan-jangan Aa kamu itu nggak mau nikah," ucap Syafa

"Sutt kamu tuh Fa,  a Fauzan bukannya nggak mau nikah tapi dia bilang belum ada calon yang tepat untuknya. Lagian dia juga masih mau fokus sama pesantren ini,  kalo udah ada jodoh yang tepat a Fauzan pasti cerita ke abi,"jelas Aisyah.

"Ya Allah pasti wanita diluar sana yang menjadi jodoh ustad Fauzan beruntung banget. Pastinya juga  beruntung  punya adik ipar kaya kamu," goda Syafa.

Tidak sengaja Fauzan yang sedang melintas mendengar perbincangan antara Aisyah dengan Syafa.

"Wah ada apa nih kok tadi saya dengar adik ipar memangnya siapa yang sudah menikah?" tanya Fauzan yang tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka berdua.

"Aa,"jawab Aisyah dengan polosnya sampai membuat Fauzan geleng geleng kepala

"Kok aa memangnya aa mau menikah sama siapa?"

"Ya sama calon aa lah nantinya," balas Aisyah

Mendengar perkataan polos adiknya menjadi hiburan tersendiri bagi Fauzan. Fauzan mengelus kepala Aisyah yang masih terbalut hijab.

***

Ditempat lain saat Tiara datang kondisi besecamp dan juga teman-temannya dalam keadaan buruk. Bahkan tawuran  antara teman Tiara dengan Arka juga teman-temannya.

"Lepasin mereka urusan lo sama gue Arka."

"Akhirnya orang yang ditunggu datang juga, udah nggak usah banyak nanya serang sekarang juga," ujar Arka memerintah anak buahnya.

Tawuran tidak bisa di cegah lagi. Dua kelompok saling serang bahkan beberapa diantara mereka juga ada yang sampai membawa senjata tajam untuk melukai lawan.

Suara mobil polisi terdengar, benar saja polisi datang mencegah tawuran terjadi.

"Jangan bergerak!" seru polisi

Ntah siapa yang melaporkan tawuran ini tapi yang jelas Tiara dan teman- temannya kini berada dikantor polisi, bahkan harus sampai mendekam di sel penjara. Untuk sesaat Tiara benar- benar merasakan tidak enaknya hidup dalam sel penjara terbatasi oleh dinding besi serta hanya beralas lantain terasa dingin.

"Ra gue nggak bisa terus ada disini, gue juga nggak mau terus-terusan ditahan disini apalagi sampai nyokap bokap gua tau. Pasti gue diusir Ra pokonya lo harus cari cara buat kita keluar dari sini lo kan ketuanya, Ra," desak Nayla salah satu dari teman Tiara.

"Lo tenang aja gue juga lagi cari cara, supaya kita bisa keluar dari sini," ujar Tiara menenang 'kan Nayla.

Kini kedua orangtua Tiara datang melihat keadaan Tiara. Tiara benar-benar kalut saat ini tidak tahu harus berbuat apa.

"Pa, Ma tolong keluarin Tiara dari sini, Tiara nggak mau ada disini lebih lama tolong bebasin Tiara. Tiara mohon," ucap Tiara berusaha agar orangtuanya mau membebaskan nya.

"Baik papa akan bebaskan kamu juga teman-teman akan papa jamin mereka semua. Asal 'kan kamu mau menuruti kemauan papa," ucap Herman memberikan syarat untuk Tiara.

Dengan terpaksa Tiara mengiakan semua kemauan papanya itu, karena tidak ada cara lain untuk keluar dari penjara. Setelah Tiara dan temannya bebas Tiara langsung pulang untuk bersiap mengemasi barang-barangnya untuk dibawa ke pesantren nanti.

"Tiara sekarang kamu istirahat aja ya nanti biar mama yang beresin semuanya.  kamu juga harus sabar mama tau kalo kamu sebenarnya nggak  mau, tapi papa kamu cuma mau yang terbaik untuk kamu. Mama janji nanti mama akan sering-sering junguk kamu disana," ujar Diana membuat Tiara sedikit lega.

"Iya mah makasih ya, aku tidur dulu selamat malam mah," ucap Tiara

Diana yang keluar dari kamar Tiara menemui Herman yang berada dibalkon rumahnya.

"Mas aku rasa Tiara tertekan atas keputusan ini, apa sebaiknya kita batalkan saja mas. Aku nggak mau Tiara ngira kalo kita nggak perduli sama dia mas," ucap Diana

"Diana Tiara sudah 17 tahun dan dia sudah dewasa, mas yakin kalo dia bakalan mengerti kalo apa yang kita lakukan untuknya adalah yang terbaik buat dia, dari dulu aku pengen anak anak ku menjadi penghafal al qur' an udah itu aja," ucap Herman.

"Tapi mas, Tiara mungkin seperti ini karena kita yang terlalu sibuk dengan pekerjaan kita, makanya Tiara cari  kesibukan lain mas," protes Diana yang merasa keberatan

"Diana kamu harus percaya sama mas kalo apa yg mas lakukan ini demi  kebaikan Tiara," Herman berusaha meyakinkan Diana.

🌻🌻🌻

Assalamualaikum semuanya, semoga kalian selalu dalam lindungan Allah swt. Amiin.

Happy reading semua semoga suka dengan cerita ini. Jangan lupa juga tinggalkan jejak kalian pada cerita ini.

Jangan lupa VOTE dan KOMEN

Cinta Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang