11 : Mengejar cinta Ustadz

6.4K 272 3
                                    

"Ustadz," panggil seseorang dari belakang.

Suara langkah kaki terdengar mendekat keaeah seorang ustadz yang saat ini sedang bersiap untuk kembali kepesantren.

"Kenapa?"tanya nya.

Kini senyuman mengembang diwajah seorang yang sudah berada didepan orang yang dipanggilnya tadi. Senyuman yang bisa membuat siapa saja akan terpesona tapi tidak dengan  Ustadz satu ini, bahkan wajahnya terlihat biasa saja.

"Kenapa?" tanyanya sekali lagi. Siapa lagi seorang Ustadz yang bertanya seperti itu kalau bukan ustadz Fauzan.

"Apanya?" Seseorang dihadapannya yang justru malah berbalik bertanya.

Siapa lagi kalau bukan Tiara, perempuan yang pantang menyerah untuk mendapatkan cinta dari ustadz pujaannya.

"Astagfirullah, kenapa tanya saya. Kamu tadi memanggil saya dan saya bertanya kenapa," ujar Fauzan tidak habis pikir.

Bukannya takut dan memberitahu alasannya memanggil Fauzan, Tiara justru malah kembali tersenyum mendengar Fauzan berbicara panjang padanya.

"Owh itu, santai dong ustadz jangan sewot gitu, ntar cepat tua terus kalau Tiara gak suka lagi gimana? Kan bahaya iya kan?"ujar Tiara dengan serius.

"Tidak," balas Fauzan justru sebaliknya.

Untung aja suka kalau nggak udah gelud kita.

Tiara masih berusaha sabar menghadapi kedinginan sikap ustadz Fauzan saat ini, semua dilakukan Tiara demi misinya saat ini yaitu mengejar cinta ustadz Fauzan.

"Tiara cuma mau tanya satu hal sama ustadz, tapi harus dijawab jujur," ucap Tiara.

"Tanyakan."

Tiara mengetupkan jari telunjuk dimulutnya sambil memikirkan sesuatu yang ingin ia tanyakan.

"Ustadz punya tipe untuk pasangan ustadz nanti?"tanya Tiara.

Fauzan menyernyitkan alisnya setelah mendengar pertanyaan dari Tiara. Mencoba mencerna maksud dari pertanyaan Tiara.

"Memangnya kenapa?"

Tiara mendengus sebal mendapati Fauzan yang tidak menjawab pertanyaannya.

"Ustadz jawab aja dulu," paksa Tiara.

"Tidak ada," balas Fauzan.

Tiara tahu ustadz Fauzan saat ini tengah memermainkannya, mana bisa laki-laki mencari pasangan tanpa memiliki kriteruanya sendiri.

"Bohong banget, pasti ada. Iya kan,"

Fauzan menghembuskan nafasnya secara kasar.

"Tiara, jodoh maut dan rezeki itu semua sudah diatur oleh Allah, manusia tidak pernah tahu siapa dan dimana seorang akan bertemu jodohnya, begitu juga saat maut menjemput seseorang dalam keadaan apa nanti,"

"Baik atau bahkan buruk, begitu juga dengan rezeki kita. Manusia hanya bisa berandai saja tapi yang menentukan hanya Allah, bisa jadi yang kita inginkan belum tentu baik dimata Allah tapi apa yang Allah berikan untuk kita sudah pasti itu yang terbaik untuk kita," ujar Fauzan panjang lebar.

Cinta Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang