18 : Serba salah

6.7K 300 3
                                    

Untuk malam ini Tiara memilih beristirahat diasrama bersama yang lainnya. Bahkan sejak tadi Tiara seakan berusaha menghindar untuk bertemu dengan udtadz Fauzan sampai ia benar-benar tenang.

"Ra, dua hari ini kamu kemana sih? Aku nggak pernah liat kamu diasrama, emang kamu dimana?" Tanya Syafa membuat Tiara langsung tersadar dari lamunanya.

"Aku-- nggak kemana mana kok, aku ada disini," jawab Tiara dengan gugup.

Syafa memperhatikan sikap Tiara yang terlihat aneh menurutnya.

"Ra, kamu kenapa? Kamu nangis ya?" Tanya Syafa saat melihat kedua mata Tiara yang sembab.

"Ada yang jahat sama kamu, siapa santriwati yang jahat sama kamu siapa Ra."

Tiara berusaha tersenyum mencoba meyakinkan Syafa kalau ia baik-baik saja.

"Enggak Fa, aku baik-baik aja. Cuma lagi kangen aja sama keluarga aku," Tiara tidak ingin semua orang tahu tentang masalahnya,  sampai harus membuat orang lain ikut terlibat.

***
Sudah larut malam, tapi Ustadz Fauzan masih belum bisa tidur. Pikirannya masih terbayang atas kejadian tadi dimana orangtua Anisa terlihat marah. Suara pintu diketuk dari luar memecah lamunan ustadz Fauzan, Fauzan langsung bangkit dari duduknya mungkin itu Tiara yang datang.

Ustadz Fauzan membuka pintu kamarnya, bukan Tiara yang datang malam ini.

"Kamu belum tidur, Zan?" Tanya umi Halima.

"Belum mi, umi ada apa?"

Umi Halimah bahkan sampai mencari keberadaan Tiara, sejak tadi Tiara tidak umi Halimah tidak melihat Tiara yang kini sudah menjadi menantunya.

"Zan, istrimu dimana? Sejak tadi umi tidak melihat keberadaan Tiara?"

Fauzan tersenyum lalu menghembuskan nafasnya dengan cepat. "Mungkin ada diasrama, mi," ucap Fauzan.

Jujur, bahkan Fauzan saja tidak tahu dimana Tiara saat ini, karena sejak tadi ia juga tidak melihat keberadaan Tiara.

***
"Assalamualaikum, Umi panggil Tiara," ucap Tiara yang baru datang setelah Aisyah memanggilnya.

Ah iya, sebisa mungkin Tiara tetap terlihat tenang dihadapan Umi. Apa lagi diruangan saat ini bukan saja hanya ada umi, tapi juga ada abi dan juga Ustadz Fauzan.

Entah apa yang mereka bicarakan, yang jelas pembicaraan itu hanya antara umi dan juga Tiara yang tahu. Selesai berbicara berdua dengan umi niat Tiara ingin langsung kembali keasrama, tapi kenyataannya ustadz Fauzan malah memanggil Tiara katanya ada yang ingin ia sampaikan.

Tiara mengikuti langkah ustadz Fauzan, berjalan dibelakangnya. Sebenarnya Tiara belum mau bertemu ustadz Fauzan setelah apa yang terjadi apa lagi Tiara masih terus teringat oleh ucapan Ustazah Anisa.

Tiara merasa suasana berubah mendadak kaku.

Ustadz Fauzan kini duduk tepat disamping Tiara. Bahkan begitu dekat sampai akhirnya kepala Tiara mendarat di dada Ustadz Fauzan   dan satu tangannya mengusap lembut kepala Tiara, jujur Tiara terkejut atas sikap yang ditunjukan ustadz Fauzan tapi disisi lain Tiara benar-benar dibuat nyaman saat ini.

Cinta Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang