49: Berpisah

5K 232 15
                                    

Kini semua warga pesantren sudah mengetahui kabar buruk ini, kejadian memalukan yang menyeret nama baik ustadz Fauzan, banyak yang tidak percaya akan hal ini, tapi banyak juga yang merasa kasihan dengan Maira.

"Assalamualaikum ustadz Zaki," ucap ustazah Anisa.

"Waalaikumsalam ustazah,"

"Ustadz saya mendengar kabar tidak enak, tentang ustadz Fauzan saat ini," ustazah Anisa menjeda ucapannya. "Apa mungkin ustadz Fauzan melakukannya."

Ustadz Zaki langsung membatah keras ucapan ustazah Anisa, ustadz Zaki tahu betul bagaimana ustadz Fauzan begitu mencintai Tiara.

"Saya rasa itu hanya sebuah fitnah, semua itu tidak benar ustazah, saya tahu bagaimana ustadz Fauzan bahkan saya juga tahu bagaimana ustadz Fauzan begitu mencintai Tiara," kata ustadz Zaki yang sangat tidak percaya dengan berita ini.

"Berarti ustadz Fauzan dijebak," ucap ustazah Anisa.

"Ya, bisa jadi ustazah kita harus bantu ustadz Fauzan, bagamana pun juga ustadz Fauzan sudah banyak membantu kita," ucap ustadz Zaki disusul anggukan dari ustazah Anisa.

***
Sementara itu, tanpa sepengetahuan Tiara mau pun ustadz Fauzan, kedua orangtua Tiara ternyata sedang menuju pesantren saat ini. Dua hari yang lalu tanpa sepengetahuan Tiara juga umi memberi tahu tentang kehamilan Tiara, kini keluarga Tiara begitu senang mendengar kabar ini.

Tiara memasukan semua pakaiannya kedalam koper miliknya saat ini, ustadz Fauzan yang melihat hal itu berusaha mencegahnya.

"Tiara kamu mau kemana Tiara,"

"Tiara mau pulang kerumah Tiara," ucap Tiara tanpa mau menatap ustadz Fauzan.

"Tidak saya tidak akan biarkan itu, tolong jangan pergi, saya mohon," pinta ustadz Fauzan.

Tiara tetap kekeh dengan keinginannya, bahkan Tiara sama sekali tidak mendengarkan suaminya itu.

"Enggak bisa Tiara harus pergi,"

"Tiara kamu bisakan nurut apa kata suami kamu, hah!" Ustadz Fauzan terlihat  meninggikan nada bicaranya.

Ustadz Fauzan meninggikan suaranya bukan karena bermaksud ingin menyakiti Tiara, tapi  justru ustadz Fauzan benar-benar merasa takut kalau Tiara akan meninggalkannya.

"Saya bilang jangan pergi! Jangan egois Tiara, setidaknya demi anak yang ada dikandungan kamu! Dia juga anak saya,"

Tiara menutup rapat kedua telinganya.

"Cukup, ustadz bilang Tiara egois, tapi apa ustadz mikir kalau ustadz udah nyakitin perasaan Tiara. Sekaran gini deh ustadz, perempuan mana yang gak sakit hati liat suaminya sendiri bersikap seperti itu dengan wanita lain."

"Perempuan mana yang gak sakit hati, saat tau suaminya harus menikahi wanita lain, Tiara nggak sekuat itu ustadz makanya mutusin biar Tiara yang mengalah," ungkap Tiara sampai detik berikutnya Tiara kembali mengucapkan sesuatu.

"Lebih baik kita pisah ustadz," ucap Tiara bahkan suaranya terdengar begetar.

Deg!!

Kalimat yang terdengar begitu menyakitkan bagi ustadz Fauzan mau pun Tiara.

Kini suara pintu kamar terdengar diketuk dari luar, dengan pikiran kacau ustadz Fauzan membuka pintu kamarnya dan melihat kedatangan orangtua Tiara.

Cinta Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang