4: Pesantren

8.4K 341 4
                                    

Pagi ini Tiara dibangunkan oleh  mama-nya untuk bersiap-siap pergi ke pondok pesantren yang berada di daerah Malang. Cukup jauh memang tapi itu sudah menjadi keputusan orang tua Tiara, agar Tiara bisa lebih mengerti tentang arti kehidupan.

Tok...tokk

"Tiara ayo bangun, kamu 'kan harus pergi kepesantren sekarang," ucap Diana berusaha untuk membangunkan Tiara.

Tiara membuka pintu kamarnya. "Iya, ma. Tiara udah siap-siap kok," balas Tiara

"Lho, kok kamu malah pake baju kaya gini sih. Pakai baju gamis kamu dong Tiara," ucap Diana meminta Tiara untuk mengganti pakaiannya.

Tiara menghembuskan nafas kasar. "Nggak usah lah mah, pake baju gamis itu ribet mah panas pula. Mending Tiara kaya gini aja," bantah Tiara.

Perjalanan menuju pesantren lumayan cukup jauh kini Tiara menyempatkan diri untuk tidur selama dalam perjalanan sambil menunggu macet di perjalanan.

Kalau bukan karena menyelamatkan teman-temannya dari penjara, mana mungkin Tiara mau berada di pesantren karena baginya pesantren itu tempat yang membosankan untuknya. Karena nantinya kebebasannya akan di batasi.

***

Anisah yang melihat Fauzan sedang melantunkan ayat suci al qur'an di buat kagum olehnya.

"Asalamualaiku ustadz, maaf ngeganggu. Har ini ustadz diminta menggantikan ustadz Syakib untuk mengajar kelas 12 karena ustadz Syakib sedang berhalangan untuk hadir," ucap Anisah sambil menundukan kepalanya.

"Waalaikum salam,  iya sudah kalo gitu saya permisi dulu asalamualaikum,"  salam Fauzan dengan senyuman yang mengembang di bibirnya

Perlanan yang melelahkan, tapi kini Tiara dan juga keluarga sudah sampai di tempat yang mereka tuju. Sementara Tiara langsung diantarkan untuk keasramanya, orang tua Tiara bertemu dengan pimpinan pondok pesantren ini.

Tiara langsung diajak masuk kearea pesantren oleh seorang perempuan mungkin saja ia seorang guru juga di pesantren ini. Bangunan luas berbentuk huruf 'L' langsung bisa Tiara lihat. Yang ternyata itu adalah asrama untuk laki-laki sementara Asrama untuk perempuan berada di belakang, bangunan tersebut.

Tiara langsung menjadi pusat perhatian siapa saja yang melintas didekatnya.

"Astagfirullah," ucap salah satu dari mereka.

"Dih, nunduk kok matanya ngelirik. Di lihat dosa nggak dilihat sayang, tuh pasti," batin Tiara

Bukan Tiara namanya kalau tidak cuek dan bodoamat apa yang orang lain bilang. Tiara terus melangkahkan kakinya masuk kedalam pesantren.

"Hey, ada apa ini kenapa pandangan kalian seperti itu?" tanya Fauzan

"Itu– ustadz," tunjuk salah satu santri dengan pandangan masih mengarah kedepan.

"Astagfirullah," Fauzan yang melihatnya langsung menyuruh para santri masuk ke kelasnya.

Tiara yang langsung diantarkan ketempat mirip asrama langsung disuruh bergabung dengan teman sekamarnya yaitu, Syafa dan juga  Aisyah mereka memperkenalakan diri mereka kepada Tiara.

"Hay  kamu santri baru ya, kenalin namaku Syafa," ucap Syafa

"Aku Aisyah."

"Gue Tiara, salam kenal ya," balas Tiara

Hari ini semua santri juga santri wati  berkumpul dalam satu aula untuk menyetorkan hafalannya, mereka hanya dipisahkan oleh tirai pembatas antara laki-lakai dan perempuan.

Saat Tiara dan teman barunya tengah berjalan menuju Aula Tiara melihat santri lain sedang sibuk menghafalkan ayat suci al qur' an, namun ada satu sosok laki-laki yang menjadi pusat perhatuan Tiara lelaki itu berada diantara santri yang sedang melantunkan ayat suci al qur'an.

"Siapa dia?"batin Tiara

Saat Tiara menatap lelaki itu tanpa diduga lelaki itu ikut melihat kearah Tiara  pandangannya mata mereka saling bertemu, Fauzan menatap mata yang  indah Tiara dengan bulu mata yang lentik tatapan tanjam begitu pun dengan Tiara yang melihat tatapan Fauzan.

"Astagfirullahalazim,"  Fauzan mengalihkan pandangannya saat menyadarinya.

"Aa, aa ngapain disitu? Santri yang lain udah pada nunggu Aa, ustazah Anisah juga udah nunggu aa," ucap Aisyah

"Oh, jadi bapak ini aa kamu?"tanya  Tiara.

"Bapak?! Memangnya saya bapak kamu, saya bukan bapak-bapak," ketus Fauzan

"Lah kan bapak ini guru, ya wajar dong gue panggil bapak. Lagian jadi orang jutek banget," Tiara berbalik ketus kepada Fauzan

Mendengar omongan Tiara, Fauzan langsung menaikan alis kanannya.

"Lagian ganteng-ganteng jutek baget," tambah Tiara  membuat Fauzan sedikit terkejut dengan perkataan Tiara

Fauzan tidak mau ambil pusing perkataan Tiara tadi, bahkan Fauzan juga tidak memperdulikannya.

"Eh tapi bener lho, kalau galak-galak nanti cewe-cewe nggak ada yang mau. Bapak mau jadi bujang lapuk?"

Lagi-lagi upannya membuat Fauzan harus lebih bersabar.

"Lebih baik kamu masuk kelas, karena hari ini  kamu ada hafalan pertama kamu dipesantren ini," ujar Fauzan

Tiara yang mendengar itu semua langsung berusaha mencari akal untuk tidak ikut dalam kelas tersebut, kini matanya mulai memutar seraya mencari akal agar dirinya tidak ikut dalam hafalan tersebut.

"Iyasudah saya duluan nanti kalian nyusul."

Kini Tiara hanya berjalan diam meskipun temannya mengajaknya ngobrol tapi Tiara terus diam sambil memikirkan sesuatu agar ia tidak ikut dalam menghafal hari ini

Tanpa mereka berdua sadari kalau Tiara sudah tidak ada dibelakang mereka.

"Aisyah kalian berdua aja? Teman mu mana?" tanya Fauzan curiga.

"Ada kok dibelakang. lho kok ngga ada sih tadi Tiara ada dibelakang kok a, Aisyah nggak bohong, kok udah nggak ada sih," bingung Aisyah karena tadi Tiara masih berada dibelakangnya.

Tiara yang merasa sudah tiadak adalagi yang melihatnya tiara berlari menuju gerbang pesantren tapi saat tiara mau keluar ternyata  gerbang pesantren terkunci

"Argh gerbangnya dikunci lagi,  gue kabur lewatmana? Masa iya harus panjat tembok,"

Karena merasa tidak ada pilihan lain akhirnya Tiara memanjat tembok pembatas pesantren yang lumayan tinggi. Namun usahanya sia-sia, Tiara dipergoki oleh Fauzan yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Tiara.  Bahkan sudah menunggunya di luar pesantren.

🌻🌻🌻

Happy reading semua semoga suka dengan ceritanya. Jangan lupa untuk kalian memVote dan juga komen sebanyak-banyaknya.

Shere juga kalau cerita ini menarik...

Cinta Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang