33: Jalan Berdua

5.3K 277 6
                                    

"Kalau gitu jadikan Tiara, istri seutuhnya untuk ustadz," ucap Tiara yang sudah menekan rasa malunya saat ini.

Tidak perduli dengan semua rasa malunya, yang Tiara harapkan sekarang hanya ridho Allah. Dan memang seharusnya sudah Tiara lakukan sedari awal pernikahan mereka bukan?

"Tiara merasa sangat bersalah dengan ustadz, selama ini ustadz begitu tulus dengan Tiara, tapi Tiara belum bisa menjadi istri yang baik bagi ustadz dan sekarang Tiara akan menebus semua itu, Tiara akan memberikan hak ustadz yang selama ini belum ustadz dapatkan," ucap Tiara dengan keyakinan penuh.

"Saya akan melakukan itu jika kamu, benar-benar siap. Saya tidak ingin memaksa kamu, dan saya juga tidak ingin mengalangi impian dan juga masa depan kamu," kata ustadz Fauzan.

"Tapi Tiara iklas melakukannya ustadz, Tiara hanya berharap ridho dari Allah," ungkap Tiara.

"Saya mencintai kamu, dan saya juga menginginkan kamu, tapi saya juga tidak ingin menjadi penghalang semua impian kamu, jangan pernah berfikir bahwa kamu tidak pantas untuk saya," ucap ustadz Fauzan sambil membawa Tiara dalam pelukannya.

"Ini gak jadi nih, seriusan?" Batin Tiara.

Tiara sedikit lega saat ini, setidaknya ia sudah mengungkapkannya. Tiara merasa beruntung mendapatkan ustadz Fauzan.

"Kenapa kamu sampai memakai, baju haram ini, hemm?" tanya ustadz Fauzan.

Tiara tersenyum menampakan deretan gigi putih yang rapih. "Y--ya kan, Tiara mau jadi istri yang solehot buat ustadz," jawab Tiara.

Ustadz Fauzan menaikan satu alisnya, tidak mengerti maksud Tiara.

"Solehot? Apa itu?"

"Istri soleha yang hot," bisik Tiara tepat ditelinga ustadz Fauzan.

Mendengar itu ustadz Fauzan merasa jantungnya berdetak dua kali lebih cepat, bahkan telinga ustadz Fauzan dan juga wajahnya ikut memerah.

"Njir, dah kaya perempuan penggoda gue, bodo amatlah lucu liat ekspresi ustadz," batin Tiara tertawa melihat wajah ustadz Fauzan.

Ustadz Fauzan berusaha menetralkan pikirannya, malam ini Tiara benar-benar membuatnya kehilangan akal. Sebisa mungkin ustadz Fauzan bersikap biasa saja.

"Emm ustadz, beneran nggak jadi nih," ucap Tiara yang langsung disorot tajam oleh ustadz Fauzan.

"Tiara," peringat ustadz Fauzan.

"Ganti baju kamu sekarang," ucap ustadz Fauzan.

Tiara menggeleng cepat. "Nggak mau, maunya ustadz gendong Tiara."

"Astagfirullahalzim, Tiara bisa-bisa lain urusannya nanti," ucap ustadz Fauzan yang mulai ngegas.

"Oke Tiara ganti baju sendiri," ucap Tiara yang langsung pergi dengan cepat untuk mengganti pakaiannya.

***
Selesai solat subuh berjamaah Tiara tidak langsung melepas mungkenanya, wajahnya masih nampak terlihat ngantuk saat ini, tapi Tiara juga tidak ingin tidur seusai subuh.

Tiara menyandarkan kepalanya didada bidang ustadz Fauzan, disambut dengan ustadz Fauzan yang mengelus lembut kepala Tiara.

Cinta Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang