6: Debat

7.4K 339 0
                                    

Kini sebisa mungkin Tiara mulai membiasakan diri memakai pakaian syar'i awalnya memang tidak terasa nyaman untuk Tiara tapi Tiara tetap berusaha membiasakan diri itu hal satu ini.

Gamis berwarna coklat susu dengan kerudung pasmina Tiara kenakan. Tiara berjalan melewati koridor sambil membawa tas kecil di punggungnya  berwarna merah yang berisi buku pelajaran.

"Assalamualaikum Tiara,"sapa Ilyas salah satu santri di pesantren Ar-rahman.

"Waalaikumsalam, kenapa?"balas Tiara dengan nada jutek.

"Jutek banget sih, jangan jutek-jutel  kali nanti nggak ada yang suka lho," goda Fadli yang juga teman Ilyas

"Bodoamat nggak perduli gue, udah sana gue mau masuk kelas dulu," Tiara pergi meninggalkan Ilyas dan juga Fadli

Sementara ditempat lain Zaki sedang bersama Fauzan mereka sedikit santai di sela-sela waktu senggangnya saat mengajar. Saat ini mereka memilih untuk mengobrol santai berdua sambil menunggu jadwal mengajarnya di mulai.

"Kenapa sih Ki suntuk bener kayanya?"tanya Fauzan

"Iya ni ustadz saya cuma lagi  bingung  sama hidup saya kenapa ya? Sampai sekarang saya belum bisa dapat pasangan yang tepat untuk saya," ucap Zaki yang terkesan curhat pada Fauzan.

Fauzan hanya bisa tersenyum mendengar curhatan dari temannya ini, karena baik Fauzan maupun Zaki sudah berteman sejak kecil.

"Lho memangnya kamu sudah ingin menikah Ki? Kalau saran saya sebaiknya kamu berdoa sama Allah minta petunjuk jalan terbaik untuk kamu, perkara jodoh 'kan sudah diatur oleh tuhan," ujar Fauzan.

"Ya juga sih, eh tapi apa kamu juga nggak  pengen menikah Zan?" tanya balik Zaki kepada Fauzan

"Ya sama seperti kamu tapikan memang tuhan belum mengirimkan jodoh yang terbaik untuk saya dan saya juga sudah berusaha memohon petunjuk darinya," balas Fauzan.

Kini jam pelajaran dikelas Tiara sudah selesai semua santri keluar dari kelas.

"Tiara tunggu kamu bisa tolong ustazah sebantar nggak."

"Tolong apa ustazah?" tanya Tiara

"Tolong kamu bantu ustazah bawakan buku ini ke kantor nanti kamu taruh dimeja ustazah ya," ucap ustazah Nabila sambil memberikan tumpukan buku pada Tiara.

"Iya kalo gitu saya permisi dulu."

Tiara pergi menuju kantor dengan membawa buku-buku yang lumayan banyak. Entah kenapa kepala Tiara juga tiba-tiba merasa pusing mungkin karena tadi pagi belum sempat sarapan  makanya magh Tiara kambuh.

Samapai dikantor Tiara langsung mencari mejanya ustazah Nabila ternyata didalam kantor terdapat ustadz Fauzan juga ustadz Zaki yang sedang berbincang-bincang

Suara pintu diketuk dari arah luar kini Tiara masuk karena sudah diberi izin oleh mereka.

"Kamu yang namanya Tiara?"tanya Zaki memastikan

"Iya ustdaz," jawab Tiara singkat

Tiara menaruh buku yang disuruh ustazah Nabilah diatas meja Tiara buru-buru ingin balik asrama karena merasa tidak enak badan kini dengan wajah yang mulai pucat dan dahi Tiara mulai berkeringat dingin.

"Tiara itu cantik ya Zan, apa nanti saya bisa menjadikannya dia istri saya," ucap Zaki yang membuat Fauzan terkejut

"Kamu suka dengannya?" Fauzan sedikit kaget atas ucapan Zaki

"Sepertinya, tapi apa saya bisa–"

"Pasti bisa," potong Fauzan

Mendengar perkataan sahabatnya itu Fauzan langsung diam meskipun kini Tiara sudah memakai hijab dan sepertinya sudah mulai terbiasa dengan kondisi pesantren, tapi tidak tahu dengan kelakuannya sudah berubah atau belum.

"Eh Zan, kamu juga nggak suka 'kan sama Tiara?"tanya Zaki

Dengan sangat meyakinkan Zaki kalau apa yang dipikirkan Zaki tidak benar

"Zaki mana bisa saya suka dengan Tiara, saya tidak suka dengan Tiara," ucap Fauzan meyakinkan

***

"Ish ustadz Fauzan nggak peka apa kalau gue terus liatin dia? Emang dasarnya cuek jutek ngeselin lagi untuk  aja gue suka coba kalau nggak, males banget gue kaya gini sok alim sok anggun pula. Sabar Tiara lo harus sabar demi ustadz Fauzan," oceh Tiara sepanjang jalan

"Lho Tiara kamu kenapa? Kayanya lagi kesal gitu kamu lagi kesal sama siapa Tiara?"tanya Aisyah heran

"Tuh sama pak ustadz ganteng," balas Tiara tidak tahu tempat

"Siapa?"

"Ya ustadz Fauzan lah, siapa lagi kalau bukan dia, gue sengaja  manggil dia ustad ganteng karena kenyataanya emang dia ganteng pintar keren manis pula," ucap Tiara tanpa perduli disekitarnya dan tanpa dia sadari bahwa sosok yang di bicarakan berada dibelakangnya.

Fauzan berdehem pelan tetap saja Tiara tidak mendengarnya, sampai akhirnya deheman Fauzan terdengar cukup kencang.

"Nadya jaga ucapan kamu, tidak seharunya kamu terlalu memuji seseorang secara berlebihan," tegur Fauzan

"Nama saya Tiara bukan Nadya jadi tolong pak ustadz panggil saya Tiara. T-I-A-R-A," ujar Tiara

"Tapi nama kamu Tiara Nadya Putri 'kan dan apa salah saya panggil kamu dengan sebutan Nadya?! Lagi pula  kamu panggil saya bapak memang saya bapak mu saya bukan bapa-bapak," timpa Fauzan dengan wajah datar

"Ih Aisyah Aa kamu tuh,"adu Tiara

"Dasar manja," ucap Fauzan yang membuat Tiara menunjukan wajah kesalnya

"Wes-wes, udah toh jangan debat disini malu. Tiara kamu minta maaf sama Aa ku," Aisyah berusaha menjadi penengah  diantara mereka.

"Enggak mau, gue  nggak salah gue benar kok. Wle," ucap Tiara yang membuat Fauzan terjelongak atas sikap Tiara . "Harusnya Aa kamu yang minta maaf sama gue, karena udah buat gue kesel parah," tambah Tiara

Selain tiara memiliki sifat keras kepala dia juga mempunyai sifat manja

"Lagian pak ustadz sendiri yang bilang kalau kita harus selalu berkata jujur. Dan sekarang Tiara juga sedang jujur kok."

"Maksud kamu Tiara?"tanya Fauzan tidak mengerti

" ya jujur kalau Tiara suka sama ustadz," jawab Tiara membuat Aisyah serta Fauzan kaget.

"Gini deh sekarang Tiara tanya sama pak ustad, ustadz mau nggak bales perasaan Tiara?" tanya Tiara polos

Fauzan mengela nafas dalam-dalam.

"Tidak."

"Kenapa gitu?!"

"Ya karena saya tidak suka dengan kamu," balas Fauzan menolak Tiara

Bukan Tiara namanya kalau masalah kecil seperti ini ia sudah menyerah, justru Tiara akan berusaha membuat Fauzan memiliki perasaan yang sama dengannya.

"Oke, tapi Tiara bakalan pastiin mungkin nggak sekarang, tapi besok atau pun nanti rasa yang sama akan hadir dalam diri ustadz."

🌻🌻🌻

Assalamualaikum semuanya, semoga kalian selalu dalam lindungan Allah swt. Amiin.

Happy reading semua semoga suka dengan cerita ini. Jangan lupa juga tinggalkan jejak kalian pada cerita ini.

Jangan lupa VOTE dan KOMEN

Cinta Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang