27: Why?

5.5K 281 12
                                    

Setelah perjalanan cukup jauh dan melelahkan bagi Tiara, akhirnya mereka berdua sampai dipesantren.

Sampai dipesantren tidak ada kata santai untuk Tiara. Karena Tiara harus langsung belajar kembali apalagi sebentar lagi ujian akhir akan segera berlangsung.

"Mau langsung keasrama?" Tanya ustadz Fauzan.

"Iya ustadz, dadah ustadz jangan kangen sama Tiara," ucap Tiara.

Ustadz Fauzan hanya geleng-geleng kepala, melihat tingkah istrinya itu, gemas sendiri dengan Tiara seolah akan berpisah lama.

"Ustadz nggak mau ngasih, ucapan perpisahan apa," grutu Tiara.

Bukannya meruti ucapan Tiara, ustadz Fauzan justru malah menarik hidung Tiara.

"Jangan bicara seperti itu, saya tidak suka," ucap ustadz Fauzan yang terus menatap Tiara.

"Karena kamu dan saya akan selalu bersama," kata ustadz Fauzan.

"Dasar om-om tukang gombal," celetuk Tiara.

Mendengar itu ustadz Fauzan semakin mengeratkan pelukannya dari Tiara. Sementara Tiara berusah payah untuk tetap
terlihat selow, padahal dalam hati Tiara yakin, ustadz Fauzan akan marah.

"Ulang ucapan kamu tadi,"

"Om-om tukang gombal," ucap Tiara pelan, ya kali ini Tiara semakin yakin ustadz Fauzan akan marah dengannya.

Tapi diluar dugaan Tiara, tidak terjadi apa pun, ustadz Fauzan tidak marah sedikitpun dengan Tiara bakhan melepaskan pelukannya.

Baru Tiara ingin keluar dari kamarnya saat ini, dengan cepat ustadz Fauzan menahan Tiara.

"Kenap—"

Ucapan Tiara langsung berhenti saat ustadz Fauzan mulai mencium kening Tiara, ah tidak lebih dari itu ustadz Fauzan juga mencium kedua mata Tiara hidung dan juga benda kenyal melik Tiara.

Cup!

Sontak Tiara langsung diam mematung mendapati apa yang baru saja ustadz Fauzan lakukan, ah sial bahkan Tiara merasa jantungnya tidak dalam keadaan baik saat ini. Ini hal pertama dalam hidup Tiara dan Tiara mendapatkannya dari orang yang memang sudah halal baginya.

Dengan masih dalam keadaan gugup Tiara memilih untuk cepat meninggalkan ustadz Fauzan. "Ustadz Tiara harus pergi."

Langkah Tiara kembali berhenti.

"Kenapa? Mau praktikan kitab Qurrotul uyun sekarang, hemm," ucap ustadz Fauzan dengan santai.

"Astagfirullah, nggak ustadz makasih, assalamualaikum," dengan cepat Tiara langsung keluar meninggalkan ustadz Fauzan saat ini.

***
Tiara terus memainkan bolpen disela-sela jarinya, pikirannya masih melayang kejadian tadi antara ia dan juga ustadz Fauzan. Entah kenapa efeknya begitu besar bagi Tiara, tapi untungnya sekarang ia tidak akan bertemu ustadz Fauzan untuk sementara waktu.

Derap kaki terdengar jelas akan memasuki ruang kelas saat ini, benar saja ustadz yang saat ini mengajar masuk kedalam kelas Tiara.

Cinta Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang