Syafa hampir saja menyemburkan air yang tengah diminumnya saat ini. Setelah mendengar cerita Tiara selama berada diJakarta, tepatnya kedekatan antara Tiara dan ustdaz Fauzan.
"Ya Allah, Ra aku jadi pengen punya suami juga kaya kamu, emang ya orang yang udah halal romantisnya beda gitu," ucap Syafa.
"Jangan nikah mudah deh Fa, ya emang jodoh kita gak ada yang tau. Tapi aku rasa nikah muda gak seenak yang kamu bayangin," Ungkap Tiara.
Wajah Aisyah terlihat tidak percaya dengan ucapan Tiara barusan. "Wah, temen ku satu ini makin dewasa ya, siapa sih suaminya."
Tiara hanya melihatkan senyumnya, kedua sahabatnya itu memang sangat suka menggoda Tiara apa lagi akhir-akhir ini.
Aisyah melirik kanan kiri, memastikan hanya antara mereka bertiga yang mendengarnya.
"Ra," panggil Aisyah dengan suara pelan.
"Paan?" tanya Tiara sambil mulut tetap mengunyah makananya.
Aisyah benar-benar memastikan tidak ada yang mendengarnya saat ini.
"Kapan kasih aku keponakan," kata Aisyah tiba-tiba.
Sontak apa yang Aisyah katakan tadi benar-benar membuat Tiara kaget, bahkan hampir tersedak makanannya sendiri.
"Ya Allah Ra, minum dulu nih," ucap Syafa.
"Ih kamu mah Syah, liat tuh kesian tau Tiara. Mukanya sampe merah gitu batuk-batuk lagi," cerocos Syafa.
"Lho aku kan cuma mau memastikan aja Fa, emang kamu gak seneng gitu calon penerus ponpes ini lahir," ujar Aisyah.
"Ya mau lah, tapi kan jangan sekarang," ucap Syafa mendadak bimbang.
"Lah kenapa?" tanya Aisyah.
Wajah semakin terlihat sedih saat mendengar pertanyaan itu. "Aku belum jadi rich aunty Syah," balas Syafa.
Tiara hanya bisa geleng kepala melihat tingkah absurt kedua sahabatnya ini, terutama Syafa yang terlihat polos ini.
"Nah bagus tuh, tunggu Syafa jadi rich aunty dulu, baru benih cebong otw," ucap Tiara mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.
***
Hari ini semua ustadz dan juga ustazah memberitahu, bahwa setiap kelas wajib mengirimkan satu perwakilan untuk ikut dalam beberapa acara lomba. Salah satunya perlombaan beladiri untuk memeriahkan acara milad pesantren."Jadi siapa yang ingin mewakilkan, perlombaan beladiri dikelas ini?" tanya ustadzah.
Semua santri saling menatap satu sama lain, saling menunjuk kearah temannya sendiri tidak ada yang mau ikut perlombaan itu.
Tiara menutup telinganya rapat-rapat, kelas saat ini terdengar berisik sekali. Tidak tahan lagi dengan sangat terlihat berani Tiara meminta semua santri untuk diam.
"Diam!" Ucap Tiara sambil menggebrak meja, jujur Tiara refleks melakukan itu.
Tiara bangun dari duduknya, menatap satu persatu semua santri dikelas itu.
"Kalian semua diam, nggak usah saling tunjuk, aku tau kok kalian semua gak punya nyali untuk ikut perlombaan itu."
"Jadi untuk lomba beladiri biar aku yang wakilin kelas ini, ustazah tulis nama Tiara diperlombaan itu," ucap Tiara dengan yakin.
Wajah semua santri langsung terlihat lega mendengar ucapan Tiara.
Tiara langsung menulis namanya dipapan tulis. Memang tulisan Tiara tidak terlihat bagus kalau dipapan tulis, tapi itu tidak masalah untuk Tiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Doa
Teen FictionMengisahkan perjalanan cinta antara seorang anak kiyai pemilik pesantren bernama Muhamad Fauzan alkafi, dengan seorang perempuan badgril bernama Tiara nadya putri tapi perjalanan cinta mereka memiliki banyak rintangan #3-Hijra (30-03-22) #10-anak m...