Tiara menatap dirinya sendiri dicermin, memantulkan kecantikan Tiara saat ini. Senyumannya terukir indah diwajah Tiara, saat melihat pantulan seorang laki-laki yang sangat Tiara kenali. Ya, laki-laki itu juga ikut tersenyum sama seperti Tiara.
"U-ustadz," ucap Tiara dengan gugup.
Tiara menunduk malu, berusaha menyembunyikan wajahnya saat ini. Ustadz Fauzan sedikit berjongkok menyamakan posisi Tiara yang tengah duduk diatas kursi riasnya.
Dua manik coklat saling menatap satu sama lain saat ini, antara Tiara dan juga ustadz Fauzan sama-sama tidak ingin melepas tatapan itu. Ini bukan pertama kalinya mereka melakukan kontak mata seperti ini tapi tidak tahu kenapa Tiara benar-benar merasakan gugup hebat saat ini.
"Saya akan selalu bersyukur atas apa yang tuhan berikan untuk saya, termasuk dipertemukan dengan kamu Tiara."
"Kamu untuk saya, dan saya untuk kamu, insyhaAllah until jannah," ucap ustadz Fauzan dengan senyumannya.
"Amiin," balas Tiara.
Tiara menepuk pelan dada ustadz Fauzan saat ini. "Assalamualaikum pelengkap iman," ujar Tiara.
"Waalaikumsalam, penyempurna ibadah," balas ustadz Fauzan sambil mencium tangan Tiara dan juga kening Tiara saat ini.
Kini keduanya sama-sama keluar dari kamar itu, ustadz Fauzan sama sekali tidak melepaskan genggamannya dari tangan Tiara. Semua tamu undangan dibuat iri dengan pasangan ini termasuk Syafa dan juga Aisyah.
Kini tamu undangan mulai hadir silih berganti, cukup banyak tamu undangan yang hadir saat ini termasuk para tamu dari beberapa kolega Ayah Tiara, serta beberapa teman dekat ustadz Fauzan dan juga tamu undangan dari pak Kiyai sendiri.
"MasyaAllah banyak banget tamu yang dateng ustadz," ucap Tiara.
"Alhamdulillah." Ucap ustadz Fauzan.
Kini sesi foto berlangsung kedua keluarga naik keatas pelaminan untuk berfoto bersama. Setelahnya foto hanya antara ustadz Fauzan dan juga Tiara, mengikuti arahan dari Fotograper.
"Ya Allah mereka soswet banget sih, jadi pengen dihalalin juga bawaannya," ucap Syafa bermonolog sendiri.
"Ya Allah pertemukan lah, hamba dengan sosok laki-laki yang baik dan juga bertanggung jawab, Amiin,"
Detik berikutnya Syafa tersadar atas ucapannya sendiri. "Astagfirullah, Syafa sadar Syafa jangan banyakan halu," ucap Syafa sambil menepuk pelan pipinya sendiri.
Sial bagi Syafa niat hati ingin pergi, tapi hal lain terjadi Syafa malah tersandung baju gamisnya sendiri semua terjadi karena kecerobohannya sendiri.
Bug!
Syafa menabrak dada bidang milik seseorang, perlahan Syafa mencoba memberanikan diri untuk melihat wajah orang itu, Syafa langsung kembali menunduk saat melihat wajah laki-laki itu menatapnya dengan wajah datar.
"Ya Allah tolong Syafa, Syafa masih mau hidup, Syafa belum ketemu sama jodoh Syafa ya Allah," batin Syafa.
"Ma--maaf bang eh om eh nggak deh kakak," ucap Syafa saking takutnya.
"Maaf ya Om eh maksudnya kak, saya nggak sengaja tadi," ucap Syafa dengan gugup saat ini.
"Hmm, liat liat kalo jalan," ucapnya yang langsung pergi dari hadapan Syafa.
Syafa mengelus dadanya sendiri. "Alhamdulillah selamat," ucapnya.
Semua orang nampak bahagia dengan pesta pernikahan ini, tapi tidak dengan salah satu dari mereka. Tidak ada raut wajah yang menggambarkan rasa gembira sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Doa
Ficção AdolescenteMengisahkan perjalanan cinta antara seorang anak kiyai pemilik pesantren bernama Muhamad Fauzan alkafi, dengan seorang perempuan badgril bernama Tiara nadya putri tapi perjalanan cinta mereka memiliki banyak rintangan #3-Hijra (30-03-22) #10-anak m...