Lupakan tentang mandi bersama. Tadi, setelah Celinesse beringsut mundur lalu menenggelamkan tubuhnya dengan selimut tebal sampai tak terlihat sedikitpun. Ia mendengar suara kekehan nakal dari Halenta. Setelah suara kekehan itu menghilang, ia membuka selimut lalu dengan cepat turun ke lantai bawah untuk membersihkan diri di kamar mandi bawah. Sebelum itu ia juga tak lupa membawa pakaian yang akan ia pakai.Di lantai atas, Halenta terkejut karena tak menemukan Celinesse di kamar mereka. Ia buru-buru turun ke bawah dan melihat ke sekitar.
"Shit! Dimana dia!" gerutunya kesal dan menyesal kenapa tadi tidak ia paksa untuk mandi bersama.
Oh, bahkan ia berbicara sudah kehilangan akal padahal ia berjanji akan perlahan sampai Celinesse menyerahkan dirinya kepadanya. Ia menelusuri rumah besar yang ia tempati saat ini. Lupakan tentang apartemen, mereka beberapa hari yang lalu telah menempati rumah besar yang dibeli dari hasil jerih payah Halenta sendiri. Dan tentunya ia juga mendapatkan bonus dari sang ayah karena telah membantunya menyelesaikan tugas kantor. Oh, ayahnya sangat penuh kerahasiaan yang sampai saat ini Halenta sendiri tidak mengetahui apa pekerjaan ayahnya.
Sesaat ia mencari, keluarlah Celinesse dengan baju casual dan celana levis. Tak lupa dengan rambut panjangnya yang tergerai. Melihat itu Halenta langsung menciumi seluruh permukaan wajahnya dan menghirup rambut panjangnya yang tergerai tanpa henti. Celinesse kewalahan dan mendorong Halenta agar menghentikan aksinya itu.
"Kak, Allohu Akbar."
Halenta masih tak mau menyerah ia masih sibuk menghirup rambut panjang milik Celinesse yang wanginya sangat memabukkan.
"Yang, kamu pakai shampo apa, si? Wanginya enak banget bikin aku nagih terus," tanyanya masih sambil mendusel.
"Ih, Kak. Bentar dulu, ini berjarak dulu nanti aku kasih tau." Hening. "Kak!"
Akhirnya Halenta berhenti namun ia menyerang lewat tatapan matanya yang intens.
"Kak, jangan liatin aku kayak gitu, aku takut."
"Abisnya kami kalo nggak ditatap kayak gitu nanti akunya di cuekin. Kan aku nggak mau di cuekin sama kamu."
Demi apa?! Celinesse terkejut melihat pemandangan saat ini. Dengan bibir dan pipi yang Halenta buat-buat begitu menggemaskan saat dilihat oleh Celinesse. Ia terpaku sedangkan Halenta masih sibuk dengan aksinya yang memeluk lengan kanan milik istrinya sambil mengelus-elus cincin pernikahan mereka.
"Cincinnya jangan dilepas, ya. Karena aku nggak akan lepas cincin ini sama kamunya juga. Aku nggak rela, pokoknya." jelasnya dengan memejamkan kedua matanya sambil sengaja menempelkan pipinya ke lengan kanan sang istri.
"Iya." singkatnya.
Celinesse yang belum siap terpaku saat Halenta yang tiba-tiba saja memeluknya dengan bringas. Bahkan dibalik pelukan itu tak mampu Celinesse lihat bahwa betapa senangnya Halenta saat ini dengan seringainya yang entah bagaimana itu adalah perangai dia. Perangai seorang Halenta yang akan lembut pada Celinesse namun di belakang ia akan mengawasi sang istri dengan beberapa orang pesuruhnya.
Ya, bahkan tanpa Celinesse tahu suaminya itu melihat sekaligus mendengar apa saja yang sedang dia bicarakan yang sedang ia rencanakan. Dan sejauh ini, Halenta merasa aman karena Celinesse sudah tidak ada berniat kabur darinya. Namun ada satu hal yang mengganggunya saat ini, yaitu Galendra, teman dari kawannya yang bernama Angga. Ah, mengatakan namanya saja membuat Halenta tak sudi sampai ia dapat laporan dari seorang Angga sendiri yang menceritakan apa saja yang terjadi kemarin siang antara sang istri dan juga, si, 'bajingan' batin Halenta. Bahkan ia tertawa saat Angga mengatakan,
"Si brengsek segala mau coba jadi pelakor, kan nggak etis banget pelakor nya laki-laki. Jadi menurunkan harga martabat jiwa lelaki gue, kan. Sori banget soal temen gue itu ya, Hent."
![](https://img.wattpad.com/cover/283541966-288-k391631.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HALENTA (Completed)
Romance^Blurb^ [16+] Halenta. Adalah seorang cowok dingin yang sangat manis. Akan bersatu dengan air yang mengalir penuh rahasia kehangatan adalah. Celinesse. #31 August 2021