Tidak seramai tadi. Jalanan tampak lengang. Hanya tinggal beberapa orang saja yang memilih menikmati malam disini. Senyuman dan tawa tampak tersirat di wajah. Tidak memikirkan apa yang akan terjadi esok. Pada prinsipnya "nikmatilah selagi masih bernafas dan lakukan yang ingin kamu lakukan selagi kamu mampu". Tidak ada yang salah dalam makna prinsip itu. Hanya saja terkadang manusia mengartikan berlebihan. Hingga tidak memikirkan akan dampak yang ia lakukan.
Pertokoan, mini market, dan kedai-kedai makanan tampak sudah tutup. Mereka akan kembali esok hari. Mengingat ini adalah awal musim panas, akan sangat menyenangkan.
Di sepanjang perjalanan menuju apartemen, Naruto tampak melihat sekitar. Tidak ada orang, mungkin sudah kembali ke tempat masing-masing untuk beristirahat atau memang masih menikmati suasana malam diluar.
Kawasan Gordon Moon tidaklah buruk. Kawasan apartemen ini tidak terlalu ramai. Seperti tidak berpenghuni. Tapi sebenernya banyak yang tinggal disini. Hanya saja orang-orang yang terlalu individualis.
Terletak di sebelah barat taman kota. Gordon Moon memiliki bangunan arsitektur bergaya prancis yang orang lain kenal adalah arsitektur Gotik meskipun hanya tampilan luar saja. Bangunannya tidak terlalu besar hanya menjulang tinggi dan memiliki tiga puluh lantai yang saat ini Naruto tempati. Ia sengaja memilih kawasan ini. Lingkungan yang tidak terlalu berisik. Serta orang-orang yang tampak acuh. Baginya itu cukup nyaman dan menenangkan.
Naruto sampai di depan lobi. Masih ada penjaga disana sekitar dua orang. Mereka bekerja shift malam. Keduanya lelaki. Usia mereka terpaut kurang lebih sepuluh tahun. Satu orang bertubuh tinggi sedikit kurus memakai kaus santai di padukan celana jeans hitam. Namanya Lee. Sedangkan temannya bernama Guy bertubuh sedikit berisi namun tetap tinggi. Penampilannya tak berbeda jauh dengan Lee, rambutnya yang menyerupai mangkuk dan berwarna hitam legam serta jangan lupakan alis tebal. Hanya usia saja yang membedakan, Guy lebih tua dari Lee tentunya, ia juga yang bekerja paling lama di apartemen tersebut. Keduanya tampak mengobrol ditemani kopi. Naruto sudah mengenal mereka karena ia menempati apartemen ini sekitar sembilan tahun. Mereka tengah mengobrol di depan meja resepsionist
"Kau sudah kembali Naruto? Nikmati awal musim panas." Sambil menyodorkan kopi latte miliknya. Seketika pandangan Lee mengarah pada bayi yang di gendong Naruto.
"Hari ini cukup melelahkan. Kalian nikmati saja." Kedua penjaga itu sudah tahu akan sikap Naruto yang seperti itu. Mereka tak mempermasalahkannya. Naruto kembali berjalan menuju lift. Seketika langkahnya terhenti tepat berada di depan pintu lift.
"Bayi siapa yang kau bawa Naruto? Aku tidak pernah melihat kau dengan seorang perempuan." Ucap Guy dengan nada santai dan tertawa ringan sambil menyeruput kopi hitam miliknya. Walau itu hanya bercanda. Karena setahu mereka Naruto tidak memiliki keluarga. Dia dari panti asuhan dan menetap di kota Bolton. Itu yang mereka tahu.
Naruto menyunggingkan senyuman tipis seketika ia berbalik. Tatapannya datar kembali.
"Hidupku bukan hanya di dalam apartemen saja kan? Jadi tidak perlu membawanya kesini. Aku permisi. Selamat menikmati awal musim panas. Semoga menjadi awal keberuntungan." Ucapnya dan berlalu meninggalkan kedua penjaga tersebut.
Kedua penjaga itu hanya tertawa ringan. Mereka mengira Naruto memiliki kekasih diluar sana.
"Aneh saja. Lelaki seperti dia tiba-tiba datang membawa seorang bayi. Kita selalu melihat dia tidak pernah bersama perempuan. Hidupnya datar saja bukan? Keluar hanya untuk pergi ke gallery saja." Lee meletakkan gelas cup, kopinya tampak sudah habis.
" Sembilan tahun itu bukan waktu sedikit Lee. Mungkin Naruto memang punya kehidupannya sendiri diluar kita tidak tahu apa yang dilakukannya ketika dia masih kuliah. Kalau kau ingin tahu detailnya. Jadilah pengawal Naruto" Guy menanggapi. Lee hanya terkekeh saja. Lalu ia menambahkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
KILLER (TAMAT)
Mystery / ThrillerMimpi buruk itu terulang kembali. Setelah beberapa tahun terkubur dan kasusnya tak pernah tuntas. Mungkinkah 'ia' bangkit kembali? Membuat mimpi buruk itu terjadi lagi. Keceriaan di awal musim panas harus menjadi kelam. Beberapa waktu lalu di temuk...