Bagian 30

272 33 5
                                    

Suasana kota Bolton pagi ini cukup ramai seperti biasa. Aktifitas pun berjalan seperti sebelumnya. Taman kota yang sebelumnya di tutup, kini di buka kembali. Meski musim panas kali ini tidak seceria dulu, tapi masih memiliki waktu untuk menikmatinya.

"Bagaimana kondisi mu sekarang?" Wanita itu berjalan ke arah pria yang baru dua hari sadar dari kondisi antara hidup dan mati. Ia terlihat membawa bingkisan buah, ekspresinya terkesan angkuh, tapi dalam hati ia sangat khawatir.

"Ahaha kenapa wajahmu seperti itu? Kau tidak merindukanku?" Bukannya menjawab pertanyaannya ia malah terkekeh.

"Jawab saja pertanyaanku." Jawabnya ketus.

Masih terkekeh pria itu menunjuk kursi di dekat ranjang agar gadis di depannya duduk. "Seperti yang kau lihat, kondisiku cukup baik, aku hanya merasa ngilu di beberapa bagian tubuhku." Gadis itu masih saja angkuh, namun saat ia duduk di dekat ranjang rumah sakit tersebut wajahnya mulai cemberut. "Kau jangan memasang wajah seperti itu Tamaki, wajahmu semakin jelak saja." Katanya dengan nada lembut dan ia tertawa ringan.

"Kau ini! Apa kau tidak tahu? Betapa khawatirnya aku saat dirimu hilang Kiba!" Dengan nada sedikit membentak, ia memalingkan wajahnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Pria bernama Kiba itu hanya tersenyum lembut, ia memandang wajah gadis di sampingnya. Perlahan ia juga menggenggam tangan yang terlihat memeluk sebuah bingkisan. "Dari pada kau marah-marah seperti itu, cepat buka bingkisan buah itu dan suapi aku."

Tanpa berkata, Tamaki segera membuka bingkisan itu dan ia mengambil buah apel, tidak lupa mencucinya. 

"Bagaimana kabar Naruto? Aku ingin menjenguknya." Tanya Kiba di saat ia membuka mulutnya dan mulai mengunyah apel yang di suapi Tamaki.

"Dia belum sadar, tapi sudah di pindahkan di ruang rawat inap kau tidak perlu khawatir ada Hinata yang menjaganya. Kau fokuslah dulu pada kesehatanmu." Ucapnya.

Kiba mengetahui kabar sahabat pirangnya itu berada satu rumah sakit dengannya. Ia juga sudah tahu tentang kejadian yang menimpa rekannya itu. Saat ia sadar dan kondisinya stabil  ia segera di mintai keterangan tentang kasus yang menimpanya. Kini semua terungkap, bahkan kasus beberapa tahun lalu yanh sempat di tutup, kini menemukan hasil. Bahwa orang yang sama lah dalang di balik pembunuhan misterius tersebut.

Hal yang paling mengejutkan publik adalah pembunuhan yang terjadi sekitar lima belas tahun yang lalu merupakan orang tua Toneri.
Dengan santainya, saat ia menjalani konferensi pers atas pengakuan dirinya membunuh orang tuanya dulu dan berakhir dengan kasus yang terjadi akhir-akhir ini.

"Saat usia ku sembilan tahun, aku sudah banyak membaca dan mengetahui tentang sekte Kaara. Prinsipnya sangat membantu orang-orang yang hidup menderita. Kurasa, ketika tidak ada harapan, kematiankah yang paling pas. Kau harus tau, "mengakhiri penderitaan, bunuh diri adalah satu-satunya jalan keluar." Lakukan apa kehendakmu." Ucapnya ketika di hadapan publik. Pria itu tersenyum walau di luar sana banyak yang mengecam dan juga menjulukinya orang gila.

"Kedua orang tuaku terlihat menderita dan sering bertengkar. Maka dari itu ku akhirnya saja hidupnya dengan begitu mereka tenang bukan? Hahaha."
Begitulah yang di katakannya sebelum para wartawan hendak menyerangnya karena penuturannya.

Membunuh baginya adalah kepuasan yang tak terhingga. Ketika ia tahu, bahwa sekte yang akan menurutnya membawa kebahagiaan, telah di bubarkan. Pria itu dengan gencar mencari tahu siapa saja yang ingin menghancurkan sekte tersebut. Dan berakhirlah dengan peristiwa yang mengerikan di musim panas ini.

Dirinya memang terobsesi dengan pria bernama Naruto, dulu ketika di panti yang sama ia selalu memerhatikan anak pirang tersebut. Karena sifatnya yang pendiam, dan hobinya menggambar tapi bukan gambar biasa. Dia makin tertarik dengan Naruto dan menginginkannya. Namun, saat ia akan menjalin kedekatannya dengan Naruto, anak itu sudah tidak ada lagi di panti tersebut dan itu membuatnya frustasi namun ia tak memperlihatkannya. Akhirnya dia sendiri lah yang akan mencari tahu semuanya, membalaskan dendam orang-orang yang sudah menghancurkan sekte, dan mencari Naruto kembali.

KILLER (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang