Bagian 16

161 30 5
                                    

Naruto masih memerhatikan gambar yang tertera di dalam topi tersebut. Sangat kecil. Tidak bisa dilihat jika tidak secara detail. Jarinya lamat-lamat menyusuri setiap lipatan didalam topi.

"Gambar apa itu?" Gumamnya, namun terdengar oleh Kakashi.

"Gambar?" Tanya Kakashi.

"Kau punya senter kecil?"

Kakashi memeriksa laci meja kerjanya, dan ia menemukan dua buah senter berukuran kecil dan sedang. Ia segera meraih senter kecil dan memberikannya pada Naruto.

"Ini. Kau menemukan apa?" Tanyanya tidak sabaran.

Naruto tidak menjawab, ia masih fokus memperhatikan gambar tersebut menggunakan senter untuk memperjelasnya. Gambar itu terdapat pada lipatan topi dalam dan terlihat sudah memudar. Mengingat topi ini memang sudah usang.

"Ini seperti pentagram. Di dalam lingkarannya berbentuk bintang. Apa ini?" Tanyanya pada diri sendiri.

Kakashi yang pensaran segera berdiri dari duduknya dan ia berjalan mendekat pada Naruto.

"Kau tau apa maksudnya? Perhatikan baik-baik" Naruto menunjuk gambar tersebut dan menyerahkan topinya pada Kakashi yang tengah duduk di sampingnya. "Pentagram?" Ucapnya. Ia berfikir sejenak dan memperhatikannya lagi, "Ini seperti sebuah simbol. Lebih tepatnya seperti simbol organisasi. Aku pernah melihatnya. " Matanya memicing memerhatikan lebih detail. Pantas saja tidak terlihat. Kakashi segera menghubungi seseorang.

Naruto hanya mengangguk saja, ia meraih stiky note dan satu buah balpoin disana, dan menggambarkan sesuatu yang mungkin di anggap simbol yang berada di topi tersebut, mungkin akan berguna nanti. Setelah selesai, ia meminum kembali kopi.

Sekitar satu jam mereka membicarakan banyak hal, terlebih mengenai Izanee, sampai detik ini jejak si bungsu Uchiha belum menemukan hasil.
Bahkan kabarnya, usaha restauran keluarga Uchiha sekarang di pegang  sementara oleh asistennya pribadi keluarga Uchiha.  Semuanya sudah mendapat pemeriksaan dan tidak ada tanda-tanda bahwa salah satu kerabat terlibat dalam pembunuhan. Satu-satunya yang harus ditemukan adalah keluarga yang tersisa.

Tok

Tok

Obrolan Kakashi dan Naruto terhenti, saat Udon petugas bagian IT memberikan kabar soal simbol yang sebelumnya Kakashi perintahkan untuk di periksa.

" Bagaimana?" Tanya Kakashi.

"Benar, ini adalah sebuah lambang atau tepatnya simbol sebuah sekte." Udon menyerahkan ipad dan dia menunjukkan kesamaan dengan gambar yang telah ia terjemahkan.

"Sekte itu bernama Kaara. Tapi, dalam beberapa artikel menyebutkan bahwa sekte ini telah bubar. Ada satu artikel yang membuatku tertarik." Lanjutnya, ia juga menunjukkan jarinya pada artikel yang ia dapat.
Dalam artikel itu tertulis. 

Kaara adalah salah satu organisasi penyembah setan. Organisasi ini amat rahasia, punya susunan organisasi, dengan anggota di seluruh pelosok dunia. Bagaimana mereka berkumpul? Tentu saja mereka punya markas rahasia. Setelah menyelesaikan ritual upacara, mereka turun ke jalan-jalan dengan giat menyebarkan ajarannya di setiap negara. Baik dalam buku-buku, internet dan apapun itu untuk merekrut anggota baru.

Pada awal 1980-an sampai 1990-an Kaara sudah terbentuk. Sekte ini di klaim sudah tidak beroperasi sekitar lima belas tahun yang lalu. Karena ideologi mereka di anggap menyimpang. Sekte tersebut secara teratur melakukan pelecehan seksual, membunuh dan menjadikan penyimpangan seksual sebagai ritual dalam persembahan.

Namun demikian, meski sekte ini di anggap bubar, pastilah anggotanya tetap menyebar dan masih menanamkan ideologi ini.

"Begitu ya. Jadi pasti ada oknum yang masih melakukan ini. " Kakashi membaca secara seksama mengenai artikel sebut.

KILLER (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang