Bagian 4

266 37 5
                                    

Kota Salwall bagian utara terletak di perbukitan dan di kelilingi hutan pinus. Penduduk disana berjarak cukup jauh dari kawasan hutan pinus. Kawasan itu hanya digunakan oleh orang-orang yang ingin menyegarkan fikirannya atau sekedar membangun tenda dan menikmati alam yang masih asri dan menenangkan. Tidak ada kebisingan kendaraan, hanya suara hewan yang menempati kawasan itu.

Vila yang dibangun disana juga tidak banyak, sebagian orang membangunnya hanya untuk menjadi vila pribadi. Termasuk keluarga Uchiha, mereka membangun vila itu sekitar dua tahun lalu. Awalnya vila itu sengaja di bangun untuk masa tua keluarga Uchiha, terutama ayah dan ibunya yang sudah pensiun, tetapi sepertinya hanya akan menjadi kenangan kelam bersama angan yang terkubur.

Uchiha's villa

Itulah nama yang terpampang dari ukiran kayu dan tertempel di gerbang utama. Polisi sudah menyebar ke segala penjuru. Gerbang itu terbuka lebar.
Suasana disana gelap gulita. Petugas segera mencari saklar dan memeriksa apakah ada kerusakan atau disengaja. Benar saja, seseorang telah sengaja mematikannya.

Kakashi diikuti petugas forensik di belakangnya mulai berjalan ke arah pintu depan. Matanya awas menatap ke seluruh sudut. Ditangannya sudah siap senjata api.

Pintu tidak dikunci. Kakashi masuk perlahan, perasaannya sudah tidak enak ditambah  mencium bau amis menyengat. Kakashi merasakan lantai basah, pandangannya masih melihat lantai ada banyak genangan air disana. Kakashi berjalan menuju ruang tengah, dengan perlahan ia mulai melihat banyak darah berceceran disana dan menetes dari atas. Pandangan matanya mengikuti asal tetesan itu, mata Kakashi membulat sempurna dengan mulut sedikit terbuka. Perlahan ia menurunkan senjatanya dan tidak melepaskan pandangannya. Ia dikejutkan dengan pemandangan yang tak biasa, bahkan petugas yang di belakang Kakashi mulai mengernyit akan apa yang mereka lihat.

"Sungguh mengerikan. Siapa yang melakukannya? Tidak punya hati!" Ucap petugas yang dengan nafas tersengal karena dia menahan rasa mual.

Bagaimana tidak, ketiganya tewas secara mengenaskan. Kondisi kaki yang tergantung, kepala tertutup dengan kain hitam yang super ketat dan mengikat kuat di sekitar leher sehingga mereka di pastikan kehabisan nafas dan bahkan dengan isi perut yang terburai keluar. Bahkan usus mereka ada yang jatuh ke lantai. Jangan lupakan organ dalam lainnya yang bahkan tidak berada di tempatnya.

Jurnalis, fotografer forensik ada disana. Mereka memasuki seluruh sudut ruangan. Kakashi memerintahkan petugas medis forensik untuk segera mengevakuasi korban.

"Segera evakuasi dan autopsi jasadnya."

Petugas medis sedikit kesulitan saat mengevakuasi, bukan karena kondisinya yang menggantung tetapi karena isi dalam perut yang sangat mengganggu apalagi hampir seluruhnya berhamburan keluar.

Untunglah kawasan itu sepi. Hanya ramai oleh polisi saja. Vila sudah di kelilingi garis polisi. Kakashi tidak ingin pers mengetahui ini terlebih dahulu. Ia harus memastikan beberapa hal.

"Pak, salah satu kamar di lantai dua berantakan dan jendela terbuka. Sepertinya ada yang kabur lewat jendela itu." Petugas itu juga memberikan satu buah kantong plastik yang berisi topi jenis trilby.

"Hanya ini saja?"

"Anjing pelacak masih mencari keberadaan jejak. Saya permisi." Dibalas anggukan oleh Kakashi.

Seketika Konohamaru datang menghampiri Kakashi, ia sudah mendapatkan tanda pengenal kekuarga korban.

"Keluarga Uchiha berasal dari Redbidge, itu artinya mereka disini hanya berlibur saja dan di perkirakan belum lama menginap disini." Konohamaru menyerahkan berkas tanda pengenal pada Kakashi.

"Pasang garis polisi di area rumah korban"

Tiba-tiba ponsel Konohamaru bergetar. Tamaki yang menelepon.

KILLER (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang