Bagian 9

193 32 1
                                    

Taman kota masih ramai, meskipun matahari akan segera terbenam. Semua itu tidak masalah bagi anak-anak yang masih setia berkumpul disana, seperti biasa akhir pekan menghabiskan waktu bersama keluarga. Suara tawa yang khas menghangatkan bagi siapa saja yang berada disana. Meskipun tersebar berita pembunuhan kemarin, itu sama sekali tidak berpengaruh bagi anak-anak, meski para orang tua sangat waspada.

Dari kejauhan tampak sebuah mobil kebersihan berada di luar gerbang pintu utama taman kota.

"Bukankah jadwal kebersihan sudah lewat ya?" Ucap salah satu pengunjung taman kota, ia sedang berada di kursi taman bersama rekannya.

"Benar, mungkin hari ini cukup ramai, jadi jadwalnya bertambah." Jawab rekannya, mereka menikmati cemilan yang baru saja beli dari kedai-kedai makanan.

Seorang pria berpakaian khas petugas kebersihan baru saja turun dari mobil, ia terlihat akan memasuki taman kota dan menggerek sebuah bingkisan besar di belakangnya. Seorang pria yang sedang bersantai, bertanya pada seorang petugas itu. "Selamat sore pak, hari ini tampak sibuk ya sampai datang dua kali ke taman kota?" Tanyanya dengan ramah.

"Iya hari ini sangat sibuk, dan ramai sekali pengunjung. Aku juga ingin memberi hadiah untuk anak-anak, ya.. anggap saja sambutan awal musim panas."Balasnya dengan nada ramah dan tersenyum di balik maskernya.

"Waw itu pasti menyenangkan"
Pria bermasker itu hanya menggangguk dan tersenyum, lalu ia pamit menuju kerumanan anak-anak yang berada di taman kota.

Anak-anak yang sedang asyik bermain, seketika menoleh pada seorang petugas kebersihan terlebih perhatiannya pada sebuah bingkisan besar. Pria itu berkata. "Aku membawakan hadiah untuk kalian, bukalah ini. Semoga di awal musim panas ini menjadi kebahagiaan." Suaranya terdengar ramah, seketika anak-anak mengerumuni bingkisan itu, mereka bertanya-tanya, apa isinya?

Sedangkan petugas kebersihan itu dengan cepat berlalu pergi. Dibalik maskernya ia tampak tertawa senang dengan apa yang akan terjadi. Ia kemudian pergi meninggalkan tempat itu.

Seorang gadis perempuan sekitar lima belas tahun, di bantu dua orang teman laki-laki seusianya mencoba membuka bingkisan tersebut. Mereka tampak bahagia, di belakang mereka sudah banyak anak-anak yang menunggu tidak sabar.

Setelah bungkusan itu terbuka, mereka heran karena yang d bungkus itu adalah tempat sampah. Saat gadis itu membuka tutup tempat sampah tampak lah begitu banyak balon berwarna-warni yang mengudara, anak-anak bersorak riang dan meraih balon-balon itu. Tiba-tiba setelah balon itu mengudara, gadis itu merasa ada bau aneh berasal dari isi tempat sampah itu, ia segera memeriksa.

Aaaaaaaaa!!!!!!!!

Di tengah sorak riang anak-anak, tiba-tiba seorang gadis menjerit ketakutan ia tersungkur dan memuntahkan isi perutnya. Sontak semua menoleh ke arah sumber suara. Wajah gadis itu pucat, dan ketakutan ia menunjuk tempat sampah itu. Bagaimana tidak, isi tempat sampah itu adalah seorang pria dengan wajahnya yang meleleh tak di kenali, mulut yang menganga tak berbentuk, dikerumuni lalat, isi perutnya terburai keluar, dan bau khas dari mayat yang masih segar. Sangat mengenaskan.

Kini, suara tawa dan sorak riang berganti dengan keterkejutan dan jeritan anak-anak yang menyaksikan itu. Semuanya panik dan susana menjadi mencekam. Para orang tua dengan segera bergegas membawa anak-anak mereka pergi, bahkan beberapa orang sudah ada yang melaporkannya.


***





Sementara itu, Naruto  sudah mencari informasi tentang Izanee. Ia masih fokus di depan layar monitor komputer di kamarnya.

"Ternyata benar, keluarga Uchiha sudah tewas. Tapi disini ada satu anggota Uchiha yang masih tersisa." mengela nafas berat, "Uchiha Sasuke... Hanya dia satu-satunya keluarga yang bayi ini miliki. "Matanya melirik bayi gembul itu yang tampak tertidur setelah selesai ia mandikan.

KILLER (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang