Mata pria berambut putih itu terlihat merah dan menyipit, itu jelas semalam ia terjaga. Niatnya yang akan beristirahat sejenak, seketika terabaikan saat ia menemukan beberapa fakta baru. Hasil autopsi keseluruhan menyatakan salah satu korban berusia tiga puluh tahun Uchiha Itachi, suami Uchiha Izumi mengalami kekerasan seksual. Hal itu di buktikan dengan adanya beberapa kerusakan pada organ vital pria tersebut. Hal mengejutkan terkuak bahwa tidak ada tanda- tanda cairan yang keluar dari organ wanita. Lebih parahnya, hal itu kemungkinan terjadi saat Itachi nengalami sekarat. Kakashi berasumsi, pelaku bukan hanya memiliki gangguan mental (psycopath), tetapi ia juga memiliki gangguan psikoseksual. Singkatnya, gangguan psikoseksual adalah ketertarikan seksual di luar kebiasaan. Hal itu membuat Kakashi dan tim harus bekerja ekstra menyelidiki kasus tersebut. Selain itu juga yang paling di takutkan Kakashi adalah dia menyerang anak-anak.
"Kelainan seperti apa lebih jelasnya yang dimiliki pelaku, dok?" Tanya Kakashi, saat ia berada di rumah sakit forensik.
"Ini disebut dengan kelainan Sadomakisme, dimana pelaku terpuaskan saat berhubungan sex ketika menyakiti pasangannya. Tapi sepertinya pelaku memiliki tingkatan kelainan parah karena melakukannya dengan sadis hingga nyawa di ujung tanduk bahkan sampai menyebabkan kematian seperti yang di lakukan pada korban." Jawan Dokter Kabuto panjang lebar.
"Kenapa dia bisa melakukan hal keji itu? "
" Karena ekspresi kesakitan tersebut sebagai pembangkit gairah dan biasanya di latar belakangi oleh tindakan kekerasan seksual di masa lalu." Kakashi mengangguk, Ia juga memikirkan satu hal.
"Apa pelakunya melakukan dengan sesama jenis?"
"Tidak juga, bahkan bisa keduanya." Ujar dokter forensik tersebut.
"Apa hanya satu korban saja? bagaimana dengan yang lain?"
"Tidak, hanya korban bernama Uchiha Itachi saja."
"Benar-benar seorang predator " Kakashi menggelengkan kepalanya, ia merasa kasus ini pernah terjadi. Dia harus mendalami lebih lanjut, tidak menutup kemungkinan kejahatan yang dulu terjadi juga dilakukan orang yang sama. Setelahnya, Kakashi memerintahkan tim Shikamaru melalui ponselnya mencari dokumen kejadian serupa sekitar lima belas tahun yang lalu.
"Baiklah, terimakasih atas informasinya. Hubungi aku jika ada kabar terbaru. Saya permisi."
"Tentu detektif. Selamat bertugas" Mereka saling berjabat tangan.
Waktu menunjukkan sembilan pagi. Cuaca tampak sangat cerah, Kakashi berharap keceriaan musim panas ini tidak menjadi mimpi buruk. Ia berjalan menuju mobilnya yang terparkir di depan. Konohamaru datang menghampiri dengan tangan kanannya membawa kantong berisi beberapa makanan, ia tahu kalau atasannya melewatkan sarapan.
"Sudah selesai pak?"
"Ya, kita kembali saja." Mereka memasuki mobil dan berlalu dari rumah sakit forensik.
Kakashi membuka kemasan roti, dan ia mulai memakannya begitu juga dengan Konohamaru.
"Konohamaru, kamu buatkan surat paggilan untuk saksi bernama Namikaze Naruto. Kita membutuhkan keterangan darinya." Kakashi berbicara di sela-sela makannya.
"Si penelepon itu? Bagaimana dengan latar belakangnya?"
Kakashi mengangguk.
"Tidak banyak, dia berasal dari Nottingham. Saat usia sepuluh tahun, ia tinggal di panti asuhan. Kedua orang tuanya meninggal, ada yang menyebutkan karena kecelakaan. Tidak banyak tentangnya yang tertulis. Tidak lama dari sana, ia pindah ke Bolton dia juga menjalani beberapa pengobatan." Jelas Kakashi."Pengobatan? Memangnya dia sakit apa sampai harus menjalani pengobatan?" Tanya Konohamaru. Ia membelokkan kemudinya ke arah kiri, ia menuju jalan pintas menghindari keramaian disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
KILLER (TAMAT)
Mystery / ThrillerMimpi buruk itu terulang kembali. Setelah beberapa tahun terkubur dan kasusnya tak pernah tuntas. Mungkinkah 'ia' bangkit kembali? Membuat mimpi buruk itu terjadi lagi. Keceriaan di awal musim panas harus menjadi kelam. Beberapa waktu lalu di temuk...