Wajah Naruto terlihat tidak ramah. Apalagi melihat Shikamaru seolah dirinya adalah salah satu dari pelaku. Sungguh melihat wajahnya saja muak.
"Aku hanya menumpang mobil milik Otsutsuki Toneri, karena hanya dia yang waktu itu kebetulan lewat, setelah aku melapor kejadian itu kepada polisi. "
"Kau mengenalnya?" Tanya Kakashi.
"Tidak, baru dua kali bertemu, katanya dia baru menetap di Bolton" Naruto menggeleng cepat. Ia masih tenang.
Kakashi menghela nafas panjang. Ia mengetukkan telunjuknya ke meja. "Kalau begitu, dimana bayi itu sekarang?"
Naruto diam sejenak. "Kenapa kau bertanya? Bukankah anak buah mu pasti sudah memberitahu?" Kata Naruto sambil melirik Shikamaru.
"Kau seharusnya jawab saja apa yang di tanyakan padamu. Aku jadi semakin curiga jika seperti ini. " Shikamaru menyela nadanya terdengar tajam.
Naruto hanya tersenyum kecil, "Oh benarkah? Bukankah kalian sudah tahu keberadaan anak itu, lalu apa yang perlu di pertanyakan?" Naruto diam sejenak, melipatkan kedua tangannya di dada.
"Curiga padaku? Kau punya bukti apa? Bukankah pada saat berita kematian petugas kebersihan, kau tau aku hanya ada di apartemen ,Tuan Shikamaru?" Naruto tersenyum menyeringai menatap Shikamaru. Seketika ruangan menjadi mencekam dan hawa berubah lebih dingin.
'Kenapa dia? Aku merasa ada aura yang berbeda dari dirinya.' Kata Jimmy dalam hati.
"Lantas, kenapa kau diam saja ketika kecelakaan itu terjadi dan kau menyadari adanya CCTV di tempatmu? "Tanya Shikamaru masih tidak mau kalah dan memberanikan diri, padahal Naruto begitu menatapnya tajam.
Naruto melunakkan wajahnya, ia harus bisa mengontrol emosinya." Memangnya aku harus bagaimana? sudah ku katakan aku sungguh malas berurusan yang bukan urusanku! Kalau bukan karena bayi itu, aku tidak sudi memperdulikannya!" Jawab Naruto jujur, nadanya sedikit membentak.
Kini Kakashi mengerti, orang yang di hadapannya ini memang apa adanya, ia bisa melihat kejujuran di mata Naruto. Hanya saja pasti ada sesuatu yang membuatnya seperti memiliki kepribadian ganda.
Kakashi memberi kode pada Shikamaru untuk tetap diam dan tenang. Shikamaru memgangguk paham. Pembicaraan pun kini Kakashi yang mengalihkan.
"Baiklah, tapi bolehlah aku meminta bantuanmu? Anggap saja ini sebagai perlindungan untuk bayi itu. "
"Bantuan apa yang kau butuhkan?" Tanya Naruto datar.
"Begini, aku tidak tahu pasti si pelaku masih mengincar bayi itu atau tidak, yang jelas dia bukan pelaku pembunuhan biasa, jejaknya sangat bersih dan ia bahkan seorang predator, yang tadi ku jelaskan..." Kakashi menghentikan perkataannya, ia menghela nafas berat. "Aku ingin kau tetap waspada dan memperhatikan sekitar kalau-kalau kau bertemu dengan seseorang yang ku sebutkan tadi, walaupun belum pasti juga dia menggunakan topi trilby setiap waktu, tapi hanya itu yang bisa jadi petunjuk saat ini... dan satu lagi, jika kau mendengar nyanyian yang sukar di dengar, harap kau menjauh. " Kata Kakashi panjang lebar. Suasana hening seketika. "
Naruto mengerutkan keningnya. "Nyanyian? Apa maksudmu?"
"Aku hanya mengingatkan itu saja. Oh ya mengenai keluarga bayi itu. Kami masih mencari putra bungsu keluarga Uchiha tersebut. Jadi ku harap untuk sementara biarkan bayi itu bersamamu."
"Bagaimana denganmu?" Tanya Naruto.
"Tentu saja banyak yang akan aku lakukan. Aku juga akan memeriksa tentang teman barumu. "
Sejenak Naruto berfikir tentang Toneri, ia merasa aneh dengan dirinya. Apalagi ketika dia bertemu pada saat di bangunan yang tidak terpakai. Tapi dia masih belum yakin apa yang terjadi. Apa yang di katakan Kakashi benar, ia mungkin saja menjadikan Izanee sebagai umpan untuk menangkap si pelaku. Tapi sebisa mungkin Naruto akan melindungi bayi itu. Walaupun masih belum jelas, apa sebenarnya yang di kejar pelaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
KILLER (TAMAT)
Mister / ThrillerMimpi buruk itu terulang kembali. Setelah beberapa tahun terkubur dan kasusnya tak pernah tuntas. Mungkinkah 'ia' bangkit kembali? Membuat mimpi buruk itu terjadi lagi. Keceriaan di awal musim panas harus menjadi kelam. Beberapa waktu lalu di temuk...