🍒RE-07🍒

68.2K 6.2K 206
                                    

Haiii, komen yuuuk, vote nya plis jangan lupa yaaaa🏃

><

"Elisya."

"Iya Pak Aldo?"

Pria tambun berusia 45 tahun dengan kumis tebal itu menatap Elisya diantara puluhan siswa siswi di kelasnya.

"Akan ada olimpiade untuk pelajaran Bahasa Inggris dan Sains, kamu bapak rekomendasi kan untuk ikut karena dari tahun pertama kamu masuk, nilai Bahasa Inggris kamu selalu sempurna, bagaimana? Kamu mau?"

Elisya tak menyangka tentu saja, karena sedari dulu dia berharap adanya olimpiade di sekolah mereka, ini tak akan dia sia-siakan.

"Dimana tempatnya Pak?"

"Di SMK Pemersatu Bangsa, kalau berhasil menjuarai peringkat pertama, kamu bakalan dapat beasiswa ke salah satu Universitas yang ada di luar Negeri."

Uuh, sangat menggiurkan sekali ya hadiahnya. "Kamu bakalan di pasangkan dengan Davin 12 IPA 1, karena nilai Davin yang paling tinggi untuk Sains."

Elisya mengangguk pelan, baguslah, kesempatan bagus untuk Elisya agar bisa bersekolah di luar negeri, tanpa harus memberatkan kedua orang tuanya.

Dia jadi nya melupakan masalahnya dengan Reihan, nanti pulang sekolah nampaknya Elisya akan menjenguk bayi maung itu.

Soalnya kata Tante Nurul, Reihan demam tinggi karena kan semalaman tidur diluar, angin malam membuat kondisinya makin drop.

"Nanti kamu diskusi bareng Davin yah, untuk beberapa soal nanti bapak kasih."

"Iya pak."

Davin yah, padahal niatnya dia hanya bercandain Reihan soal Davin, ternyata takdir malah mendekat kan mereka.

...

Elisya turun dari gojek yang dipesannya, dengan plastik berisi beberapa cat baru untuk Reihan.

Yah buah pasti sudah banyak di rumah Reihan, jadi dia lebih memilih untuk membawakannya cat saja biar nanti ada tambahan cat.

"Tanteeeee."

"Masuk aja Eliii."

Elisya langsung masuk setelah mengucapkan salam, dia berjalan menuju kamar Reihan yang ada di lantai 2.

Nurul tak mengatakan apapun, dia menyunggingkan senyum tipis saat melihat Elisya, akan ada tontonan yang menarik nampaknya.

Elisya sampai di depan kamar Reihan, dia tak mengetuk sebelum masuk, dia langsung membuka pintu kamar cowok itu.

Cklek.

"Rei-"

DEG!

Elisya diam membeku melihat pemandangan di depannya, Reihan sendiri langsung mendorong Aleinar yang ada diatasnya.

Ciuman mereka langsung terlepas begitu saja.

Wajah Reihan pucat pasi seketika.

"Eli.."

"Maaf, kayanya gue ganggu ya, lanjutin aja."

Elisya langsung menutup pintu dan pergi, gila saja, hatinya sakit banget, tak mengira pemandangan yang bagai mimpi buruk itu akan terlihat.

Elisya gak nangis, dia cuma..shock dan gak tau harus ngapain.

Nurul saja dia lewati saat sampai dibawah, Elisya tak mau memikirkannya, karena ada olimpiade yang harus dia kejar.

Memikirkan masalah hati hanya akan merusak semua rencana hidupnya.

🍒Bersambung🍒


Naughty Rei [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang