🍒RE-23🍒

34.7K 3.7K 131
                                    

Vote lagi ya, jangan lupa🏃

><

Elisya menatap beberapa berkas dan surat beasiswa ke semua universitas yang ada di seluruh dunia.

Dia sudah bicara berdua dengan Davin, menanyakan dimana Davin akan pergi kuliah.

Kata Davin, dia mau kuliah di Belanda sementara Elisya mau ke Korea.

"Elisya, kamu gak mau ikut kami ke Paris? Mau sendiri aja di Korea?" Reo sedikit tak rela kalau Elisya memilih pisah dari mereka, disaat mereka mau memperbaiki hubungan.

Elisya mengangguk, dia berpikir untuk memaafkan kedua orang tuanya namun dia tak mau tinggal bersama mereka.

Entah, rasanya canggung setelah bertahun-tahun mereka abai dan kini malah perduli, Elisya bersyukur mereka sadar tapi untuk tinggal bersama, nampaknya gabisa.

"Elisya udah biasa tinggal sendirian, rasanya canggung kalau harus tinggal sama papa dan mama."

Reo sadar, itu bentuk sikap defensif Elisya, mau bagaimana pun dia ada rasa trauma mendalam akan pukulan mereka.

Memaafkan belum tentu melupakan, biarkan saja berlalu seperti air yang mengalir.

"Maafin Papa.."

"Iya Pa."

"Kamu belum maafin Papa.."

Helaan napas Elisya berikan, dia menatap Reo tenang lalu mengulas senyum tipis.

"Pah..Eli udah maafin tapi kenangan buruk soal perbuatan Papa dan Mama gak bisa hilang gitu aja, kasih Elisya waktu ya untuk pembiasaan."

Reo menunduk, dia mengangguk lalu menahan tangisnya, memang penyesalan itu diakhir, kalau diawal itu pendaftaran.

....

"Reihan, mau tau sesuatu?"

Sudah 2 hari Reihan di rumah sakit, dia semakin terpuruk karena Elisya tak pernah mendatangi nya selama dia di rumah sakit.

"Apa?" matanya sembab, ada beberapa sayatan kecil diujung jarinya.

Nurul menyeringai. "Tau gak, Elisya hari ini mau berangkat ke Korea, bareng Revon sama Revin-"

PRANG!

Reihan melempar gelas kaca yang ada dinakas sebelah ranjang pesakitannya, tangannya gemetar hebat.

"Mau ketemu Elisya.." lirih Reihan seraya menarik infusnya kuat dan membuangnya, Reihan turun walau sempoyongan.

Dia menahan pusing di kepalanya, dia harus menemui Elisya!

"Gak bakal sempat." celetuk Nurul.

Reihan tak perduli, dia hampir mencapai pintu sesaat sebelum dia mendengar ucapan mami nya lebih lanjut.

"Pesawatnya berangkat 20 menit lagi, kamu gak bakal sempat kesana, Elisya ngirimin rekaman buat kamu, nih lihat." Nurul meletakan sebuah kamera di nakas.

Reihan berbalik, dia berjalan kembali dan mengambil kamera itu, dengan tergesa Reihan memutar rekaman disana.

Tangannya gemetar hebat, Reihan mengelus layar kamera seolah dia mengelus wajah Elisya, air mata mulai mengalir perlahan.

"Rei, lo itu manusia paling gak peka yang pernah gue kenal, gue tuh suka sama lo dari kita kecil tapi lo sadar pun enggak."

"Hiks..maafin aku Eli..maaf..a-aku suka sama kamu juga..aku juga suka sama kamu..hiks.."

"Gue beneran males sih kenal sama lo lagi, oh ya lo gatau kalau gue tuh pernah dilecehin sama abangnya Jo, Jo bajingan itu ngasih obat perangsang ke abangnya dan ujungnya gue yang kena."

Reihan meringkuk, menangisi fakta baru yang menyakitkan.

"N-nanti Jo aku bunuh..hiks..a-aku gak masalah sama hal itu..a-aku gak masalah..kamu sempurna banget bagi aku Elisya..hiks..jangan tinggalin aku.." isaknya pilu.

"Gue ke Korea buat belajar, buat perbaiki diri gue, biar cap bekasan yang orang beri ke gue hilang, gue tau gue bekasan karena udah gak perawan lagi, tapi gue ini korban..kenapa gue juga yang disalahin? Gak adil banget yah."

"Hiks..Elii huaaaa maaf hiks..maafin akuuuu."

"Udah ah, jaga diri lo baik-baik, harus punya perusahaan yah, karena walau lo hobi ngelukis tapi gak terlalu lo tekuni, lo lebih suka bisnis."

"Gue pamit yah, see you in another time my bestboyfriend, i love you! Take care my love~"

Reihan tak bisa berkata apapun lagi, rekaman itu selesai, dan Reihan mulai merasakan kekosongan yang jelas dihatinya.

Kehilangan seseorang yang selalu ada disebelahnya dari kecil, dari mereka TK, SD, SMP dan SMA bersama, Reihan baru sadar betapa berharganya Elisya bagi dirinya.

"Huaaaaaaa Eliiii maafin Reihaaan..hiks..maaf huaaaaaaaaa."

Seperti yang Reo rasakan, penyesalan selalu diakhir.

🍒Bersambung🍒

Naughty Rei [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang