🍒RE-18🍒

38.9K 3.9K 290
                                    

Aku lihat votenya mulai turun:)

Kalau vote mulai jimplang lagi, otomatis update nya gabisa kaya yang lalu, karena aku up cepat itu tergantung vote dan komen.

Komen disini gak terlalu ramai tapi votenya banyak, kalau vote disini mulai turun, ya aku update nya gak bisa double triple kaya biasa.

Itu semua tergantung kalian sih.

300 vote 80 komen, mau gak mau harus pake syarat lagi🏃

><

Reihan mengantar Revia ke depan rumah Reihan, tadi Revia datang cuma buat nganter makanan suruhan Mommy nya.

Tampilan Revia bisa dibilang biasa, kaus oversize dan celana panjang hitam, rambutnya hanya sebahu berwarna coklat gelap.

"Makasih ya." ujar Reihan senang.

Revia mengangguk, tapi tatapannya malah tertuju pada Elisya yang hendak menyapu halaman rumah, tadi setelah Revon pulang, Elisya memilih membersihkan halaman rumahnya.

"Itu, Elica kan?" tanya Revia.

Reihan mengangguk meng iyakan.

"Iya, memang kenapa?"

"Gue ke Lica dulu ya, bay."

Revia berlari pelan mendekati Elisya, senyum bahagia terulas diwajah cantiknya, sementara Reihan juga ikut mendekati Elisya.

"LICA!" pekik Revia girang, membuat gadis 18 tahun itu tersentak kaget, dia menoleh kearah Revia dengan tatapan bertanya.

Dia mundur beberapa langkah saat Revia hendak memeluknya, Elisya kaget loh, dia harus menenangkan debar jantungnya.

"Eh Revia ya?" tanya Elisya, Revia yang ditanya hanya diam, dia tengah menatap kedua tangannya lalu menatap Elisya lama.

Ada tatapan sedih saat Elisya menolak ketika hendak Revia peluk, seulas senyum getir terlihat diwajah cantik Revia.

Tapi dengan cepat dia menggeleng lalu menatap Elisya penuh binar bahagia, tangannya bergerak tak sabar, dia ingin sekali memeluk Elisya.

"Lica mau mampir ke rumah gak? Mommy sama Daddy mau ketemu kamu, mau gak?" tanya nya tak sabar, dia benar-benar bahagia bertemu lagi dengan Elisya.

"Ohh, iya aku kesana sih nanti, soalnya Revon tadi udah ngundang aku." raut wajah Revia muram saat mendengar nama Revon.

Tapi dia langsung merubah raut wajahnya begitu sadar jika Elisya nanti akan main ke rumah mereka.

Tanpa sadar Revia menggenggam kedua tangan halus Elisya erat.

"Bener ya! Aku tunggu loh, nanti malam, sekalian aku mau kasih kamu sesuatu." ujar nya senang.

Elisya mengangguk pelan, agak kaget melihat sikap Revia, jika mengingat dulu Revia dan Elisya lebih sering adu mulut dibanding seperti ini.

Apa benar kata Reihan? Bisa aja Revia berubah kan?

Setelah Revia pergi, Reihan menatap Elisya datar.

Naughty Rei [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang