🍒RE-02🍒

104K 8K 494
                                    

Halo, KOMEN DONG, VOTE JUGA PLISSS🏃

><

"Ada yang tau dimana Reihan?" seisi kelas menggeleng kaku begitu gadis cantik itu bertanya, mereka memang tak tau dimana Reihan.

Pasalnya tuh orang gabakal masuk kalau bukan pelajaran kesukaannya, dia tuh bakal terus berkeliaran ke seisi Sekolah.

Helaan napas Elisya berikan, dia menatap sekelilingnya, dimana Reihan sembunyi ya, Elisya harus hukum dia karena sudah memecahkan banyak kaca jendela.

Dia buat Pak Botak aka Kepsek Cendana ngamuk, terus ngamuknya ke Elisya lagi, karena katanya Elisya gak becus buat jaga keamanan sekolah.

"Gue pecut pantatnya habis ini, liat aja." desis Elisya geram, dia berjalan menuju kantin, mana tau Reihan ada disana.

Sepanjang langkahnya, banyak yang menyapa Elisya dengan ramah dan tentu saja dibalas ramah juga, tapi tak jarang malah ada yang nunduk takut.

Elisya merogoh saku rok abu-abunya dan mengambil sebuah cambukan sedang, selalu ada dikantongnya.

Elisya kan jaga diri biar gak diganggu orang, jadi kemana-mana dia bawa cambuk atau pecutan.

Seringai terulad diwajah gadis cantik itu saat dia melihat sosok Reihan disana, lagi duduk dimeja makan berdua sama Sekretaris Osis bernama   Princess.

Nama emang Princess, kelakuan kaya penyihir.

Dan Elisya tak suka saat Princess deketin Reihan cuma buat nyuruh dia ngerjain tugas Princess.

Reihan memang sangat pintar, makannya dia merasa belajar itu tak penting.

Tapi Reihan juga terlalu dongo, kalau Princess minta dia ngerjain tugasnya, Reihan nurut aja, ntar disuruh makan tai juga nurut.

Elisya tau sih ini bukan urusan dia, cuma Reihan dongo ini diperalat dan dia gak sadar, yang kesel Elisya jadinya.

"Makasih ya Reihan, kamu udah mau bantuin tugas aku." ujar Princess lembut.

Reihan tertawa senang, dia mengangguk dan meneruskan kerjaannya, Princess sendiri malah asik main sama ponselnya.

"Ini nih, kalau dari bayi langsung dikasih minum air gula, otaknya jadi terisi sari gula semua, woi dongo! Ngapain lo mau ngerjain tugas ni mak lampir satu hah!?"

CTAS!

Elisya melayangkan cambukannya ke meja dan membuat Reihan kaget, dia mendongak seketika, wajah penuh rona warma itu sontak memucat.

"E-e-elisya.." cicitnya gemetar.

Elisya mendengus mendengar suara Reihan, manis banget ditelinga dia, Elisya selalu suka melihat wajah penuh air mata Reihan.

Sangat membuatnya panas.

"Lo beralih lagi jadi babu hah? Gue bahkan belum kasih lo hukuman!"

Reihan berdiri begitu Elisya mengisyaratkannya untuk berdiri.

"Maaf..Elisya...maaf.." cicitnya takut.

Naughty Rei [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang