🍒RE-38🍒

35K 3K 285
                                    

Wow, lama juga ya penuhnya.

Ayo 200 vote dan 85 komen gas🏃

><

Tak butuh waktu lama untuk Reihan mempersiapkan semua hal untuk pernikahannya, hanya butuh waktu 1 minggu.

Dan pernikahan mereka sudah berjalan ke minggu ke 3.

Selama pernikahan itu, rasanya damai dan tenang, tak ada permasalahan sama sekali.

"Sayaaaaaaang, kamu ngapain sih? Lama banget di kamar mandi." Reihan mulai merengek lagi, dia kan mau bermanja dengan Elisya.

Tapi sejak bangun tidur, wanita itu sibuk di kamar mandi.

"Eli-"

Cklek.

Reihan menatap wajah Elisya yang muram, pelan pria itu memeluk istrinya erat.

"Kenapa sayang?" Elisya memperdalam pelukannya, dia beberapa hari silam mual dan merasa pusing.

Tapi setelah dia check, ternyata negatif, sehari sebelum dia check menggunakan test pack, Elisya sempat sakit perut.

"Udah gak usah nangis." bisik Reihan lembut, Elisya sensitif kalau urusan hamil dan anak.

Dia sangat ingin punya anak, tapi nampaknya belum waktunya dia mendapatkannya.

"Udah gak usah sedih yah, ayo kita jalan-jalan sekalian beli makanan kesukaan kamu."

Elisya mengangguk pelan, Reihan merangkul bahu Elisya dan mengajaknya keluar kamar.

Reihan mengulas senyum manisnya yang indah, dia sangat menyayangi Elisya, jadi dia hanya mau bersama Elisya tanpa adanya anak atau sebagainya.

Sepertinya apa yang Reihan berikan manjur pada Elisya.

....

Reihan menatap berkas yang harus dia selesaikan, setelah mereka menikah, Reihan lebih suka bekerja dari rumah.

Dia jadi lebih punya banyak waktu untuk bersama Elisya.

Reihan tak tau lagi bagaimana kabar Davin ataupun Jo, tapi yang dia tau kini Erlina tetap menjadi istri sirih Davin.

Dia tetap merawat Davin dengan setulus hati karena memang pada dasarnya Erlina sangat mencintai Davin.

Terlebih sekarang Davin itu sudah bisa dikatakan cacat, dia tak lagi sempurna dan itu membuatnya berterima kasih pada Erlina.

Karena hanya Erlina saja yang mau menemaninya, Davin sangat sedih terlebih dia memperlakukan Erlina dengan sangat buruk.

Tok tok.

"Rei, makan malam udah selesai, kamu gak mau makan apa?" Reihan langsung beranjak dari duduknya, dia akan selalu patuh pada ucapan Elisya.

Dia rela meninggalkan pekerjaannya jika Elisya ingin sesuatu darinya.

"Rei! Buruan deh."

"Iya sayang, sabar beb."

Elisya lagi gak mood, dia masih kepikiran perihal test pack tadi pagi, ternyata butuh waktu lama lagi bagi Elisya untuk memiliki anak.

Tak apa, mungkin memang belum saatnya dia hamil.

Reihan keluar dari ruang kerjanya lalu memeluk Elisya erat, bagi Reihan, kehidupan mereka saat ini sudah lebih baik.

Reihan tau mau ada tambahan anggota lagi, jadi Reihan akan terus memberikan Elisya minuman penghancur janin.

Kalau Reihan sudah melihat tanda-tanda kehamilan pada Elisya, maka Reihan akan segera memberikannya di minuman Elisya.

Tak perlu anak, tak perlu keturunan, Reihan tak mau ada pengganggu diantara mereka.

Hanya mereka berdua saja, itu sudah sangat cukup bagi Reihan.

"Kamu masak apa sayang?"

Reihan mencium pipi Elisya lembut kemudian beralih ke lehernya, Elisya mendorong wajah Reihan untuk menjauh.

"Udang sambel sama sayur, lihat sendiri lah nanti."

"Eum, love banget sama kamu~"

"Iya-iya tau."

"Kamu gak balas love aku?"

"Iyaaaa aku love kamu juga."

Reihan tertawa pelan, dia mendusel dibahu Elisya dan bergelayut manja, senang hanya berdua saja.

Kalau ada anak, nanti Elisya tak perduli padanya lagi, nanti yang ada Elisya hanya fokus pada anak mereka saja.

"Sayang kamu banget." bisik Reihan lirih.

Elisya kali ini mengabaikan ucapan Reihan, karena baginya itu sudah biasa, Reihan memang sering kan mengatakan hal itu.

Tapi, Elisya merasa asing, dia asing pada tatapan Reihan yang sekarang, memang tatapannya masih penuh cinta.

Namun..ada sedikit ketakutan disana, ketakutan yang Elisya tak tau apa yang Reihan takutkan.

"Jangan tinggalin aku.."

"Siapa yang mau ninggalin kamu?"

"Kamu Eli..aku takut kamu pergi lagi..jangan.."

"Kalau kamu gak nakal ya aku gak pergi."

"Rei bakal jadi anak baik!"

Elisya mengangguk, ya baguslah kalau begitu.

🍒Bersambung🍒

Naughty Rei [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang