🍒RE-08🍒

64.9K 5.9K 301
                                    

Halo, vote nya dong, komen juga yauw🏃

><

Elisya tak tidur di rumahnya setelah kejadian siang tadi, Elisya memilih nginap di rumah Zija karena kalau Elisya di rumah, pasti Reihan akan datang untuk menangis lagi.

"Lo ada masalah apa? Terakhir lo nginap di rumah gue itu, tahun lalu pas lo di le-"

Tatapan tajam Elisya membuat Zija terdiam seketika, hampir saja Zija membuka luka lama dimemori Elisya.

"Maaf, gue gak maksud." cicit Zija.

"Iya."

Kini mereka kembali diam, Elisya sibuk mengerjakan tugas dan beberapa soal untuk Olimpiade, sementara Zija sibuk main game di ponselnya.

Tok tok.

"Zija, abang bawain cemilan, buat Lisya juga."

"Masuk aja bang."

Geo yang diberi izin pun langsung masuk ke kamar Zija, dia membawa beberapa snack dan soda, serta susu coklat hangat khusus untuk Elisya.

"Ini susu untuk Lisya, terus ini ada kue yang bunda buat tadi sore, dimakan yah." tampilan Geo manis sekali.

Dia mengenakan kaus kedodoran dan celana selutut, wajah cantiknya nampak lebih fresh, mungkin dia baru selesai mandi.

Elisya memberikan senyum tipisnya sebagai tanda terima kasih, membuat Geo merona seketika, cowok mungil itu langsung bangkit dan berjalan keluar kamar.

"Abang gue suka sama lo tuh, lo jangan kasar-kasar sama dia yah, kata Dokter umur Geo gak bakal lebih dari 3 tahun, dia juga gak mau operasi, jadi sebagai salah satu hal yang membuat Geo bertahan, lo jangan kasar ya sama dia, walau lo gak suka dia sekalipun."

Elisya terdiam, dia menatap Zija dengan tatapan yang sulit diartikan, ada sedikit perasaan tak suka dengan ucapan Zija.

Kenapa harus gue? Batin Elisya.

Tapi tak mungkin Elisya bilang kaya gitu, dia mengulas senyum tipis lalu mengangguk.

"Baiklah." lagipula Elisya berhutang budi pada Zija, karena Zija selalu mau menerima nya kala dia butuh tempat untuk mengungsi.

Elisya melanjutkan belajarnya, dia tak memikirkan apapun selain belajar dan belajar.

...

"Maaaa..hiks..Eli gak ada di rumahnya huaaaaaaa Mamiiiiiiii..hiks..ELI PERGI NINGGALIN REIHAN MAMI!"

Reihan langsung mengamuk di studio yang penuh dengan lukisan wajah Elisya, dia menangis tak karuan karena tadi saat dia ke rumah Elisya, rumah itu kosong.

Reihan makin bingung, dia tadi bukan berciuman atas kemauannya, Aleinar tiba-tiba nyium dia pas Reihan lagi istirahat.

Makannya pas Elisya buka pintu, Reihan kaget dan ternyata posisinya dia lagi dicium Aleinar.

Reihan mau jelasin tapi Elisyah sudah keburu pergi dari sana, dan tak ada dimana pun.

"MAMI CARIIN ELI DIMANA MI! hiks..MAU ELISYAAAAAAAA!!" jerit Reihan lagi.

Galang sudah menangis disebelah Nurul, dia paling gak bisa lihat anak bungsunya nangis kaya gitu.

"Nurul..hiks..kamu bujuk Elisya yah..k-kasian Rei.." lirihnya terisak.

Nurul hanya diam memandangi wajah teduh suaminya yang berurai air mata, manis banget, jadi pengen Nurul hantam di kasur.

"Aku aja gak tau dimana Eli." jawabnya tak acuh.

"Bohong! Kamu pasti..hiks..tau.."

"Enggak sayang."

"Hiks..huhuuu Nuruuul!"

"Iya-iyaaaa, jangan nangis ah, kamu bolehnya nangis pas main sama aku."

"NURUL!"

"Iya ya ampun sayangnya aku."

"Cepetan!"

Nurul mencibir tanpa suara, dasar Reihan ini, buat Nurul kerja lebih aja, habis ini nanti Nurul mau minta bayaran dengan cara main 4 ronde sama Galang.

🍒Bersambung🍒

Naughty Rei [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang