Ralis story present;Pagi kembali menyambut. Sahutan suara burung menjadi pembuka hari weekend.
Ayara meraba ponsel yang ia letakkan di meja nakas dekat kasur. Matanya menyipit saat cahaya dari ponsel menyapa. Dan betapa terkejutnya ia saat tau sekarang udah jam delapan pagi.
"Awshh..., aduh masih sakit lagi."
Tubuhnya masih terasa sakit karena memar-memar itu. Sedikit lebih baik sih, Ayara bangun dari ranjang dengan perlahan. Takut akan kembali terasa sakit.
Ayara bergegas mandi. Sedangkan di luar sana, nampak begitu berantakan. Kavindra tengah mencari flashdisk miliknya. Pasalnya, di dalamnya ada tugas yang harus ia kumpulkan nanti jam sembilan.
"Ck, dimana sih. Gak biasanya kaya gini," ujarnya frustasi.
Pasalnya Kavindra tergolong laki-laki yang rapi, dia akan menyimpan barang miliknya sebaik mungkin. Gak tau kenapa sekarang jadi teledor gini.
"Cari apa kak?" suara Ayara membuatnya menoleh.
"Kebetulan ada kamu, liat flashdisk saya gak?"
"Flashdisk?" Kavindra mengangguk.
"Warna putih, ada nama sayanya. Liat?"
Ayara berpikir sejenak, ia mencoba mengingat-ingat. "Kelamaan kamu," katanya dengan kesal.
"Gak biasanya kakak teledor gini," kata Aya sedikit heran.
"Lebih baik kamu bantu cari," sahutnya datar.
"Di kamar kakak udah cari?"
"Kalo ada di kamar, gak mungkin saya pusing-pusing cari di sini."
"Siapa tau kan belum," gumamnya pelan. "Tapi aku kayanya pernah liat deh kak, sebentar."
Gadis itu pergi ke arah dapur. Membuat Kavindra bingung. Masa iya ada di dapur? begitu pikirnya. Gak mau ambil pusing, Kavindra kembali mencari.
"Ini kan kak? Aku temuin di deket meja makan." Ayara menunjukkan flashdisk yang dimaksud. Kavindra langsung menyambar cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
2190 hours with Tiergarten
FanfictionAyara, gadis biasa dengan sejuta misteri yang tidak satu hal pun Kavindra tau. Yang Kavindra tau hanyalah, Ayara adalah gadis yang hampir ia tabrak saat waktu hampir tengah malam. Namun Kavindra tidak tau yang sebenarnya, tentang dunia Ayara yang s...