__________________________
Matahari mulai muncul dengan malu-malu. Udara dingin pun begitu menusuk tulang, namun tidak membuat seorang Kavindra merasa terusik. Pagi-pagi begini, Kavindra sudah berada di rumah sakit karena ada berkas pasien yang harus ia serahkan ke kepala dokter pagi ini.
Fokusnya tengah terbagi dua, pasalnya ia belum menemukan Ayara. Rasa gelisah terus menggerogoti hatinya, ia berpikir jika sampai pukul sepuluh pagi belum menemukan gadis itu juga, ia akan melapor ke kantor polisi.
"Fokus, Kavin. Fokus," ujarnya menyemangati diri sendiri. Di kedua tangannya kini ada beberapa berkas yang akan ia laporkan. Kavin sudah sampai di depan pintu ruangan dokter James, beliau memang kepala dokter di sini.
TOK! TOK!
Kavindra mengetuk pintu dua kali, setelah diberi izin masuk, barulah ia membuka knop pintu.
"Entschuldigen Sie, Doktor, das sind die Patientendaten, die der Arzt verlangt hat. Einige von ihnen entscheiden sich noch heute für Psychotherapiepläne."
*Permisi dokter, ini berkas pasien yang dokter minta. Beberapa dari mereka, memilih jadwal psikoterapi hari ini.
Dokter James menggangguk paham sambil membaca berkas-berkas pasien tersebut. Tanpa disengaja, mata Kavin menangkap data diri gadis yang semalaman ini ia cari.
Ayara? Jadi dia semalam ada di sini?
Yara, kamu kenapa? Tapi..., Siapa Alaska? Kenapa disitu ditulis Alaska sebagai walinya?
Karena mata Kavin yang masih terfokus pada data diri Ayara, pemuda itu sampai tidak sadar jika dokter James mengajaknya berdiskusi tentang pasien dalam data laporan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
2190 hours with Tiergarten
Fiksi PenggemarAyara, gadis biasa dengan sejuta misteri yang tidak satu hal pun Kavindra tau. Yang Kavindra tau hanyalah, Ayara adalah gadis yang hampir ia tabrak saat waktu hampir tengah malam. Namun Kavindra tidak tau yang sebenarnya, tentang dunia Ayara yang s...