#16

33 5 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lo dimana Alaska Galiel ?! Gua udah di rumah sakit," kata Sekala sedikit berteriak dari sebrang telepon.

"Kantin."

"Sumpah, ya lo! Lo tinggalin dia sendirian? Terus maksud lo suruh gua kesini itu buat jagain dia, gitu?"

"Sedangkan lo asik-asik di kantin rumah sakit? Sumpah gua gak paham lagi sama lo Alaska," cerocos Sekala.

"Dengerin gua dulu, bisa?" sahut Alaska menahan kesal, karena sahabatnya yang satu ini menuduhnya.

"Gua ke kantin karena mau beliin Aya makanan sama minum. Puas lo, udah nuduh gua?" ujarnya jengkel.

"Ya, maaf. Tapi, tunggu... Aya siapa? Wah, cewe yang mana lagi itu? Lo diem-diem ternyata deket sama banyak cewe ya?!," katanya dengan terkejut.

"Ck, maksud gua Ayara. Suka-suka gua dong mau panggilnya apa," jawabnya beralibi.

Di sebrang sana, Sekala memasang wajah meledek, walau jelas Alaska tidak akan nelihat. "Jangan bilang itu nama panggilan lo buat dia? Ngaku gak lo?"

Sekala tertawa pelan, tidak menyangka dugaannya selama ini benar. Tapi, sahabatnya ini saja yang terus menyangkal.

"Iya, tau gua kalo lo malu kan. Aman, tenang aja," ledek Sekala.

"Apa sih lo! Gak usah sembarangan, gua ke sana sekarang."

PIP!

"Dasar, kulkas berjalan! Ternyata gini ya, kalo kulkas berjalan lagi fallin' love," kekehnya pelan.

Alaska memutuskan sambungannya sepihak. Laki-laki itu mengacak rambutnya frustasi.

Apa iya gua suka dia? batinnya bergejolak terus bertanya-tanya.

Ck, masa iya sih?! Enggak lah! Gak mungkin, ya kali.

Di sela Alaska termenung sambil berjalan, ada seorang gadis yang menghampirinya.

"Alaska!" panggilnya.

Sial! Ini kenapa si cewek setan gak tau diri bisa ada di sini sih?

Kaila, gadis itu yang Alaska maki dalam hati. Tanpa peduli panggilannya, Alaska kembali melanjutkan jalannya.

"Alaska, tunggu!"

Dengan tidak malunya, Kaila mengikuti Alaska. Alaska mendadak berhenti karena ternyata gadis ini masih terus saja mengikutinya.

"Aduh!" ringis Kaila karena menabrak punggung tegap Alaska.

"Ihh! Alaska, sakit tau... kamu kalo salah tingkah ketemu aku ternyata  gini ya," ujarnya sambil tertawa pelan.

Gapapa nabrak punggung Alaska, yang penting ada kemjauan, begitu pikirnya.

2190 hours with TiergartenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang