26

25 2 0
                                    

Better life;
Seperti tenggelam dalam laut dalam, kamu menghilang tanpa kabar, semua begitu abu-abu. Jika pun kembali ke daratan, dua kemungkinan yang ada, baik dan buruk.

2190 hours with Tièrgarten

Sejak kejadian hari itu, Ayara tak lagi mengalami perundungan.

Begitu pun hubungannya dengan Alaska yang kian mengalami kemajuan. Berkat dirinya yang giat untuk berkonsultasi dan mendengarkan saran dari dokter James, dirinya perlahan menerima kehadiran Alaska. Dan sudah jarang gadis itu memberi reaksi ketakutan seperti sebelum.


Keduanya kerap menghabiskan waktu bersama. Seperti akhir pekan kali ini, Alaska mengajak dirinya pergi ke perpustakaan kota, karena Ayara bilang ia ingin membaca beberapa buku di sana, kebetulan juga ada buku yang ia cari untuk tugas. Anggap saja sedang library date, begitu pikir Alaska.


Perihal Jendra, sahabat dari Kavindra itu telah memberi kepercayaan pada Alaska. Hal itu dilihat dari gigihnya Alaska yang terus menemui Ayara meski ia sudah menegaskan untuk jauhi Ayara, keduanya pun pernah terlibat pertikaian karena Alaska yang begitu keras kepala ingin menemui gadis itu.


Jendra juga percaya karena Ayara sudah tidak ada rasa takut dan trauma saat melihatnya, Jendra juga merasa sedikit iba, Kavindra belum lagi menemuinya. Terakhir saat gadis itu dibawa ke rumah sakit hari itu, itu pun saat Ayara belum sadarkan diri.

Jadi, tidak ada salahnya membiarkan Alaska masuk ke celah kehidupan Ayara, bukan? Begitu pikirnya.


2190 with Tièrgarten



Siang itu, bel istirahat sudah berbunyi. Pelajaran kedua di kelas Ayara pun usai, begitu pula dengan guru yang mengajar telah bergegas meninggalkan kelas.

Berbondong-bondong temannya keluar kelas. Membuat suara semakin riuh juga gaduh. Ditambah jeritan para gadis yang melihat kedatangan Alaska ke kelas Ayara.
Padahal  ini sudah terhitung dua minggu keduanya kelihatan begitu dekat. Dan Alaska pun secara terang-terangan gencar mendekatinya.


“Aku kan udah bilang sama kamu, jangan sering-sering ke kelas aku. Gak enak sama murid-murid yang lain,” ujar Ayara.
Alaska menatap tidak suka.

“Ya, biarin aja. Emang mereka siapanya aku? Jadi, suka-suka aku dong.” Alaska tak mau kalah.


Kalian gak akan pernah sangka kan? Cowo dingin modelan Alaska gini, bisa ngomong pakai bahasa aku-kamu. Dan beruntungnya, itu hanya dilakukan pada gadis pertamanya—Ayara. Alaska bertekad akan menggantikan posisi Kavindra. Alaska sudah tau semuanya perihal laki-laki itu.


“Terserah kamu deh. Aku Cuma gak mau diganggu lagi, apalagi sama pengikut fanatik kamu, ya.”


“Enggak akan. Glaubst du mir?” yang dibalas anggukan pelan dari gadis itu.

Glaubst du mir : percaya sama aku


Melihat ayara yang membuka kotak bekalnya, Alaska menjadi cemberut.

“Kamu kenapa? Kok cemberut gitu?”


“Kok Cuma satu sih? Punya aku mana, Aya?”


“Oh! Atau kamu emang sengaja ya, biar makannya tuh satu kotak buat berdua, gitu kan?”


Ayara mengernyit heran. “Kata siapa? Kepedean deh, kamu. Lagi juga, kamu biasanya kan makan di kantin. Kenapa gak ke sana?”


“Oh, jadi kamu ngusir aku?”

“Oke. Aku turutin kemauan kamu.”


Ayara pun merasa tidak enak dibuatnya. “Bukan gitu maksudnya Aska,” Ayara pun berusaha membujuknya.


“Yauda sini, kita makan berdua. Kaya yang kamu bilang tadi, mau gak? Aku habisin nih,” katanya pura-pura mengancam.

“Suapin. Gak ada penolakan atau pun penawaran.”

Ayara hanya mengalah. Dasar bayi besar, pikirnya.

2190 hours with TiergartenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang