______________________Kavindra bagaikan obat penenang bagi Ayara. Dari mulai cara laki-laki itu berbicara, sikap dan cara dia menenangkan Ayara, semua dilakukan dengan hati-hati juga penuh kesabaran. Hanya dengan beberapa kalimat saja mampu membuat Ayara sedikit tenang, meski untuk saat ini hanya semu.
Dan semua kejadian itu dilihat langsung oleh Alaska. Laki-laki berhati dingin itu mengepalkan kedua sisi tangannya. Dirinya merasa marah, matanya pun menatap tajam kedua adam hawa dari celah pintu ruang inap gadis itu.
Brengsek! makinya dalam hati. Belum lagi suara gemeletuk giginya yang hampir terdengar.
"Lo cemburu?" suara interupsi seseorang itu membuatnya berbalik. Dan siapa sangka, jika pelakunya adalah sahabatnya sendiri, yang sempat terjadi keributan di antara keduanya.
"Ngapain lo di sini?" tanya Alaska tidak santai.
"Menurut lo?" sahut Kalendra dengan santai.
"Pergi! Lo gak seharusnya di sini. Pergi sebelum gua seret lo dengan kekerasan, lo pasti tau kan gua gimana orangnya," ancamnya.
Bukannya merasa takut, Kalendra juatru tertawa pelan. Justru karena ia tau Alaska seperti apa, ia juga tau bagaimana menangani seorang Alaska.
"Gua tau kok, lo orangnya kaya gimana."
"Makanya gua bisa tau, kalo lo ada perasaan sama Ayara. Bukan begitu, Alaska Galiel?"
Alaska menatap datar Kalendra. "Tau apa lo soal perasaan gua? Gak usah sok tau deh, lo!"
"Lebih baik lo pergi dari sini. Sebelum gua makin emosi sama lo," sambungnya.
"Kenapa lo emosi sama gua? Apa tebakan gua tepat sasaran? Wahh... gak nyangka banget gua." Kalendra tertawa sambil bertepuk tangan dengna pelan. Ia tidak lupa kalo saat ini tengah di rumah sakit.
"Dan... apa gak kebalik? Seharusnya lo yang gak pantes ada di sini, cowo yang udah bully Ayara abis-abisan. Harusnya lo yang pergi, bukan gua, Alaska." Kalendra berbicara setenang mungkin.
Alaska semakin mengepalkan kedua tangannya. Emosi kian memuncak, apa urusannya jika ia memang ada rasa dengan Ayara? Dan apa katanya barusan? Kurang ajar.
"Lo tuli? Gua bilang lo gak usah sok tau masalah perasaan gua ke cewe itu."
"Gak ada urusannya juga kali sama lo! Siapa lo emang? Suka-suka gua kali, ini rumah sakit juga punya keluarga gua kalo lo lupa."
Kalendra menunduk sebentar sambil tersenyum tipis. "Rumah sakit ini emang punya keluarga lo, dan itu jadi alasan terbesar lo buat ketemu Ayara kan? Mau sampai kapan gua tanya, lo gak mau jujur soal perasaan lo itu."
"Lo gak cape emang? Cara lo dari awal udah salah, Alaska. Gua udah peringatin lo waktu itu, tapi lo dengan kepala batu lo gak mau denger. Sekarang liat, hasil kerja lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
2190 hours with Tiergarten
FanfictionAyara, gadis biasa dengan sejuta misteri yang tidak satu hal pun Kavindra tau. Yang Kavindra tau hanyalah, Ayara adalah gadis yang hampir ia tabrak saat waktu hampir tengah malam. Namun Kavindra tidak tau yang sebenarnya, tentang dunia Ayara yang s...