06:12 -
"Berita harian, setelah sekian lama menyembunyikan dan bahkan menghindar dari tuduhan-tuduhan media, artis papan atas Lee Jaehyun dan Lee Taeyong akhirnya mengakui bahwa memang mereka adalah sepasang pasangan gay."
"Komperensi pers akan dilakukan oleh kedua belah pihak pada gedung agensi tempat mereka bernaung, JT entertainment. Komperensi akan dilakukan saat jam 07:30 nanti."
Haechan membulatkan matanya dengan lebar saat melihat tagar trending di Twitter-nya.
#WipeGay
#JaehyunGay
#TaeyongGay
#HapusPasanganGay
#SaveJaehyunDanTaeyongHaechan memegang dadanya yang terasa sesak. Hubungan ayah dan papanya yang sudah mereka sembunyikan mulai dari tahun 2002 silam akhirnya terbongkar di tahun 2022 ini.
Haechan berdiri dari duduknya dan berniat untuk menghampiri ayah dan papanya di agensi, tetapi tiba-tiba saja Jeno berada tepat di depannya dan langsung menatap Haechan dengan tajam.
Haechan menatap Jeno dengan tatapan nanarnya.
"Jangan menghampiri mereka."
Itu merupakan kalimat yang keluar dari mulut Jeno.
"Hyung! Ayah dan papa dalam masalah! Aku tidak bisa diam seperti ini!" seru Haechan.
"Kau tidak dibutuhkan di sana."
Haechan menatap Jeno dengan nanar, kalimat sang kakak benar-benar menusuk.
"Sekali saja kau menginjakkan kaki di atas lantai agensi itu, mereka tidak akan memaafkanmu," lanjut Jeno.
Jeno menjatuhkan pandangannya. Menatap sang adik yang terlihat begitu kecewa.
"Mereka sudah bercerai dan hak asuh kamu jatuh pada Papa dan hak asuhku jatuh pada Ayah."
Hancur.
Dunia Haechan hancur begitu saja saat dia mendengarkan ucapan Jeno.
"Jangan bersedih dan terlalu jelas di depan umum. Media itu menyeramkan. Hanya dari mimik wajah, mereka bisa menebak bahwa kamu adalah anak mereka," jelas Jeno memperingati.
Jeno duduk di kursi halte sambil menghela napas panjang.
"Aku, Ayah dan Papa sudah membuat plan dari awal kalau memang media akan tahu hubungan mereka," kata Jeno sambil menatap Haechan serius.
"Perceraian akan terjadi dan Ayah dan Papa akan memilih karir dibandingkan keluarga ini," lanjutnya sambil berdecih.
Haechan menangis.
"Apa karir lebih penting dari pada mempertahankan keluarga kita?!" protes Haechan dengan suara kecewa.
Kecewa, sedih, marah, semuanya bercampur di dalam diri Haechan.
"Uang di atas segalanya. Keluarga tidak penting. Itu adalah ucapan terakhir Ayah saat kami bertiga berdiskusi."
Lagi. Haechan hancur lagi.
Haechan terduduk di atas tanah dengan sangat lemas.
"Anggap bahwa keluarga kita tak pernah ada. Anggap bahwa Ayahmu telah meninggal dan kamu hanya memiliki Papa. Begitupun dengan aku ..." Jeno menjeda ucapannya.
"Aku akan bersikap kalau Papa sudah meninggal dan hanya memiliki Ayah," lanjutnya.
Haechan menggelengkan kepalanya. Tak setuju dengan ucapan Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me | MarkHyuck
Teen FictionBagi Haechan, mencintai Mark bagaikan memeluk bunga mawar beserta tangkainya. Haechan dapat menghirup wanginya bunga mawar. Tapi, dia juga terluka karena dirinya tertusuk duri mawar hingga berdarah. Begitu juga dengan mencintai Mark. Mencintai Mark...