- Forgive Me -
- Chapter 18 -
- Written By HwangFitri127 -
- 🥀🥀🥀 -
Sekolah, 14:35 -
"Aku tak sabar menunggu malam nanti!" seru Jaemin senang.
"Ck! Aku terlalu malas untuk acara ramai seperti itu," gumam Renjun.
"Hum ... Memangnya ada acara apa malam nanti?" tanya Haechan.
Jaemin menghela napas panjang dan dengan pelan dia tertawa kecil karena dia lupa untuk memberitahu sahabat imutnya itu.
"Tanggal 1 Oktober merupakan acara ulang tahun sekolah kita. Setiap ulang tahun sekolah akan diadakan pesta besar yang mau mengundang seluruh murid maupun guru-guru untuk datang di pesta itu."
"Selain hanya berpesta seperti makan, sekolah juga menyediakan banyak games challenge untuk kita dan hadiahnya tidak main-main."
"Waktu itu aku pernah ikut bersama Renjun dan aku mendapatkan juara 2! Senang sekali rasanya karena aku dapat makan gratis selama 1 bulan di kantin sekolah!"
Haechan langsung menganga dengan begitu lebar dan berakhir dia tersenyum dengan begitu senang.
"Wow! Kau mendapatkan juara 2 dan kau berhak makan gratis di kantin selama sebulan?!" tanya Haechan dengan begitu keras dan tidak lupa dia melompat seperti anak kecil yang ingin dibelikan permen.
Jaemin mengangguk membenarkan dan hal itu membuat Haechan semakin berusaha dan juga semakin semangat untuk pergi ke pesta malam nanti.
"Aku akan ke pesta ini bersama Jaemin!"
Jaemin dan Haechan dengan cepat menatap ke arah Renjun, sedangkan yang ditatap malah bersikap santai dan tidak merasa ada hal yang menjanggal sedikitpun.
"Aku akan ke pesta sendiri," ucap Jaemin dengan nada suara yang begitu datar.
Jaemin langsung pergi begitu saja meninggalkan Renjun dan membuat pria kelahiran China itu langsung kaget dan mengejarnya tanpa peduli dengan Haechan.
Haechan hanya bisa menghela nafas panjang melihat perdebatan kedua temannya.
"Ck! Mereka seperti pasangan rumah tangga saja!" gumam Haechan.
Haechan kembali fokus untuk meminum susu Dancow yang tadinya dia pesan, sesekali pria imut itu meringis pelan karena rasa sakit pada kakinya masih tak kunjung hilang.
Haechan seketika terhenti untuk meminum susu kesukaannya itu, lalu dia mengarahkan pandangan matanya untuk menatap tepat pada meja yang sering ditempati oleh Mark dan juga teman-temannya.
Haechan menghela napas dengan cukup panjang saat dia beradu tatap dengan Chanbin. Tatapan pria itu benar benar tampak terlihat marah dan juga terlihat penuh dendam kepada Haechan.
Haechan melirik beberapa kotak susu Dancow yang ada di depannya, lalu dia mengambil dua kotak susu kesukaannya itu.
Haechan berjalan pincang menghampiri meja Mark dan hal tersebut langsung membuat Mark dan teman-temannya bingung.
"Hyung ..."
Haechan menghela nafas dengan cukup panjang, lalu dia menyodorkan susu Dancow yang tadinya dia ambil itu.
Chanbin mengangkat kedua alisnya dengan cukup tinggi saat melihat Haechan menyodorkan dua kotak susu Dancow putih untuknya.
"Maaf karena aku sudah membuatmu malu di depan banyak orang, Hyung..."
"..."
"Aku refleks melakukan hal itu karena kau menghina teman-temanku, Hyung. Aku juga tak suka bila keluargaku dihina."
"..."
"Tak mengapa kalau kau menghinaku, asalkan jangan menghina orang yang aku sayangi."
Chanbin tersenyum santai saat mendengarkan permintaan maaf Haechan, sedangkan teman-temannya yang lain hanya diam dan menunggu apa yang akan dilakukan oleh Chanbin.
"Bukankah itu benar kalau memang teman-temanmu itu adalah kaum gay? Kau bergabung dengannya yang artinya kau sama dengan mereka berdua," jelas Chanbin.
Haechan berusaha untuk menetralkan amarahnya agar dia tidak memukul Chanbin saat itu juga karena sifat tidak sopan santun pria itu.
"Aku datang ke sini ingin meminta maaf dan terserah kau ingin menerima permintaan maafku atau tidak," jelas Haechan.
Haechan meletakkan dua buah kotak susu itu tepat dihadapan Chanbin, lalu tanpa basa-basi dia langsung pergi begitu saja.
Hyunjin seketika tertawa dengan begitu deras dan diikuti oleh teman-temannya yang lain kecuali Jeno, Mark dan Chanbin.
"Sepertinya dia memang benar-benar straight! Kau lihat saja cara dia melawan," ujar Hyunjin.
"Walaupun dia memang suka dengan wanita. Aku akan tetap melakukan tantangan yang diberikan oleh Felix. Siapa yang tak suka mobil sport?" jelas Chanbin.
Felix dan Hyunjin menganggukkan kepala mereka secara bersamaan.
"Mobil sport yang ditawarkan adalah mobil keluaran terbaru yang harganya bahkan mencapai jutaan triliun. Kapan lagi kita akan diberikan mobil secara cuma-cuma oleh anak pembuat mobil terkenal ini?" jelas Hyunjin.
Jeno tiba-tiba menghela nafas dengan cukup panjang karena percakapan teman-temannya yang membuat dirinya harus tarik ulur perasaan marahnya.
"Apakah penting bagi kalian untuk bertarung mendapatkan hati pria itu?" tanya Jeno.
"Apakah tak ada tantangan yang masuk akal lainnya daripada harus mendapatkan hati pria itu?" tanya Jeno.
Mark sekilas melirik ke arah sahabatnya itu.
"Kau menyukainya?" tanya Mark.
Jeno langsung dengan cepat menatap Mark.
"Mana mungkin aku menyukai pria?" tanya Jeno.
Mark mengangkat kedua pundaknya secara bersamaan sebagai jawaban.
"Siapa tahu kau seperti Lucas?" jawab Mark.
"Kau tak ingat kalau dulunya dia bilang bahwa dia hanya menyukai wanita. Tapi, mengapa semakin dibiarkan, dia malah menjadi seorang Playboy yang bahkan tidak ragu-ragu untuk melampiaskan hasratnya pada lubang anal pria," jelas Mark.
Semuanya langsung teringat dengan bagaimana persahabatan mereka dulu bersama Lucas.
Ya, dulunya Mark dan teman-temannya bersahabat dengan begitu erat dengan Lucas.
Mereka kenal dengan sifat asli pria kelahiran Hongkong itu.
Lucas memiliki sifat playboy dan juga kebiasaan berganti-ganti wanita, tetapi mereka langsung menjauhi sahabat mereka itu setelah tahu kalau ternyata Lucas waktu itu hampir memperkosa adik kelas mereka yang ternyata itu adalah laki-laki.
Mark dan teman-temannya berusaha berpikiran positif tentang Lucas dan menganggap kalau pria kelahiran Hongkong itu sedang mabuk dan tidak bisa membedakan mana laki-laki dan mana perempuan.
Tapi, pikiran positif mereka langsung hilang begitu saja saat Lucas dengan terang-terangan berkata bahwa dia menyukai adik kelasnya yang waktu itu hampir dia perkosa.
Di situlah hubungan mereka mulai renggang dan berakhir Lucas yang tidak ingin berteman dengan mereka dan memilih untuk jalan sendiri. Oleh sebab itulah Mark memberikan peringatan kepada mantan sahabatnya itu agar tak sembarang memilih mangsa yang bisa membuatnya puas.
"Lucas waktu itu juga beranggapan kalau dia hanya ingin membuat tantangan untuk dirinya sendiri dengan cara menggoda pria. Sialnya, dia malah menjilat ludahnya sendiri," jelas Jeno.
Jeno menatap teman-temannya yang tampak tidak peduli, lalu diam-diam dia mengepalkan kedua tangannya dengan cukup kuat di bawah sana.
"Aku tak akan membiarkan adikku disakiti oleh mereka. Aku akan menjaganya dan akan berusaha agar Donghyuck tak dekat-dekat dengan mereka semua," batin Jeno.
-🥀🥀🥀-
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me | MarkHyuck
Teen FictionBagi Haechan, mencintai Mark bagaikan memeluk bunga mawar beserta tangkainya. Haechan dapat menghirup wanginya bunga mawar. Tapi, dia juga terluka karena dirinya tertusuk duri mawar hingga berdarah. Begitu juga dengan mencintai Mark. Mencintai Mark...