- Forgive Me -
- Chapter 12 -
- Written By HwangFitri127 -
- 🥀🥀🥀 -
Apartemen, 17:24 -
"Bagaimana dengan sekolahmu hari ini, Sayang?"
"Biasa saja, Pa."
"Memangnya, tak ada hal yang menyenangkan hari ini?"
"Tak ada."
"Kau tak menemukan wanita cantik yang bisa membuatmu buka hati?"
Haechan langsung menghentikan gerakan tangannya yang sedang mencuci buah strawberry saat dia mendengarkan pertanyaan Taeyong.
Haechan menatap sang papa.
"Pa-"
"Kalau kau tak bisa menemukan seorang wanita yang cocok denganmu. Maka, Papa sendiri yang akan mencarikan wanita untukmu!" potong Taeyong sebelum Haechan protes.
"Pa ..." lirih Haechan.
"No Lee Haechan! Dengarkan apa kata Papa!" tegas Taeyong.
Taeyong merebut bakul kecil yang berisi strawberry yang dicuci Haechan tadi.
"Ini ucapan tegas Papa. Jangan membantah dan jangan belajar menjadi anak pembangkang!" lanjutnya serius.
Taeyong langsung pergi begitu saja meninggalkan Haechan. Dia tahu kalau Haechan akan bersedih dan protes besar-besaran untuknya. Tapi, ini demi keselamatan Haechan di masa depan.
"Tak akan kubiarkan kisah hidupku diteruskan oleh anakku," batin Taeyong.
Taeyong menghela napas panjang.
Haechan menatap kepergian sang papa dengan sedih.
Oh Tuhan! Memang sangat mudah bila dipikirkan. Tapi, sulit bagi Haechan!
Memiliki sifat gay sudah mendarah daging pada kehidupan Haechan dan akan sangat sulit baginya untuk melepaskan hal itu dari dalam jati dirinya.
Haechan hanya bisa menghela napas panjang sambil menundukkan kepalanya dengan sedih.
Usai melamun beberapa saat, Haechan berjalan ke luar dari dapur. Tapi, mata Haechan langsung membulat begitu saja saat melihat seorang pria yang sangat dia kenal tengah duduk di sofa ruang tamu.
"Ma ... Mark Hyung?"
Mark mengangkat kepalanya dan kedua matanya langsung bertemu tatap dengan Haechan.
"Lee Haechan?" balas Mark sinis.
"..."
Haechan terdiam.
"Di mana tuan Lee Taeyong?" tanya Mark.
"Untuk apa mencari-"
"Ah ... Jadi, kau Lee Donghyuck?!" potong Mark cepat.
"..."
"Yang aku tahu, Lee Donghyuck adalah anak kandung Lee Taeyong dan Lee Jaehyun," jelas Mark.
"..."
"Dan ... Kau mewarisi sifat gay Papa dan Ayahmu, kan?" lanjutnya.
Haechan membulatkan matanya dengan lebar saat mendengarkan ucapan Mark.
"Jaga ucapanmu, Mark!" tegas Haechan.
"Kalau begitu, mintalah agar Papamu bisa menjaga rahasia pribadimu," jawab Mark tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me | MarkHyuck
Teen FictionBagi Haechan, mencintai Mark bagaikan memeluk bunga mawar beserta tangkainya. Haechan dapat menghirup wanginya bunga mawar. Tapi, dia juga terluka karena dirinya tertusuk duri mawar hingga berdarah. Begitu juga dengan mencintai Mark. Mencintai Mark...