- Forgive Me -
- Chapter 10-
- Written By HwangFitri127 -
- 🥀🥀🥀 -
X Akuntansi 1, 07:13
"Lee Haechan! Kau datang terlambat?!"
Haechan menunduk dan mendengarkan bentakan sang guru.
Yang membuat Haechan heran, mengapa guru itu membentaknya seperti kalau dia sudah terlambat berkali-kali saja?!
"Maaf, Bu."
"Duduk di tempatmu. Lain kali kau akan saya keluarkan bila terlambat lagi!"
Haechan mengangguk dan mengikuti perintah sang guru.
"Wow! Aku dengar dari bisik-bisik anak-anak kalau kau habis melabrak Wendy!" seru Jaemin dengan suara yang cukup berbisik tetapi juga terdengar semangat.
Haechan hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Kau berhutang penjelasan kepadaku, Lee Haechan!" sinis Jaemin.
Haechan tersenyum kecil.
"Untuk apa berhutang penjelasan padamu, Na? Bukannya kau tak mau lagi berteman denganku saat berita absurd Wendy ke luar pagi tadi?" balas Haechan tenang.
Jaemin bergerak gugup.
"Ya ... Ya ... Maaf. Kau akan sepertiku bila kau berhadapan dengan pria gay, kan? Bersikap kaget dan menjauhinya," jelas Jaemin kikuk.
"Kau tahu. Gay atau bahkan lesbi, sangat dibenci di negara ini. Mencintai sesama jenis adalah hal yang tabu di negara ini, Chan," lanjutnya.
"..."
Haechan tak bisa berkata apa-apa saat mendengarkan ucapan Jaemin.
Begitu burukkah orang yang mencintai sesama jenis?
"Baru rumor yang kau dengarkan, Jaemin. Bagaimana kalau kau tahu bahwa faktanya temanmu ini adalah seorang gay?" batin Haechan.
"Jangan terlalu percaya dengan ucapan orang lain, Na," kata Haechan.
Jaemin mengangguk.
"Ya! Aku akan mempercayaimu dibandingkan orang lain!" jawab Jaemin semangat.
"Na Jaemin! Lee Haechan! Berbicara di saat jam pelajaran saya berlangsung?!"
Haechan dan Jaemin langsung menatap ke arah sumber suara.
Sial! Guru perbankan mendapati Jaemin dan Haechan tengah berbicara.
"Keliling lapangan hingga jam istirahat atau membersihkan kamar mandi selama tiga hari?!"
Damn! Itu adalah pilihan yang benar-benar sulit.
"Bu! Ka ... Kami-"
"Ingin mengelak?!" potong sang guru.
Haechan menahan tangan Jaemin saat Jaemin hendak protes.
"Keliling lapangan," jawab Haechan jengah.
Jaemin mendengus malas karena Haechan pasrah begitu saja untuk dihukum dari pada melawan.
"Kau kenapa pasrah seperti itu, Bodoh! Dia akan berhenti marah kalau kau tak pasrah, Bodoh!" sinis Jaemin kesal.
Haechan hanya menatap Jaemin dengan malas, lalu berdiri dari duduknya dan berjalan begitu saja ke luar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me | MarkHyuck
Teen FictionBagi Haechan, mencintai Mark bagaikan memeluk bunga mawar beserta tangkainya. Haechan dapat menghirup wanginya bunga mawar. Tapi, dia juga terluka karena dirinya tertusuk duri mawar hingga berdarah. Begitu juga dengan mencintai Mark. Mencintai Mark...