Bagi Haechan, mencintai Mark bagaikan memeluk bunga mawar beserta tangkainya.
Haechan dapat menghirup wanginya bunga mawar. Tapi, dia juga terluka karena dirinya tertusuk duri mawar hingga berdarah.
Begitu juga dengan mencintai Mark. Mencintai Mark...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini makanan darimu?
Message From Lee Haechan : Ya. Jangan lupa untuk dimakan.
Message From Mark Lee : Aku memberikannya untuk Jeno.
Message From Lee Haechan : Kenapa harus diberikan untuk Jeno? Aku membelikan makanan itu khusus untukmu.
Message From Mark Lee : Aku tak suka ayam berbumbu.
Message From Lee Haechan : Kalau begitu, kau bisa memakan ayam yang digoreng tepung saja.
Message From Mark Lee : Aku tak suka ayam.
Message From Lee Haechan : Kau banyak alasan sekali, Hyung :)
Mark Lee Just Read*
Haechan menghela napas panjang karena Mark tak lagi membalas pesannya, pria itu bahkan dengan terang-terangan berkata kalau dia tak menyukai ayam.
"Kenapa langsung jujur begitu? Kenapa dia tak ambil alasan atau kalimat lain untuk menolak makanan itu? Ck! Kenapa terang-terangan sekali!" heran Haechan.
"Ini kali pertama aku mendapatkan kalimat penolakan secara terang-terangan seperti itu," lanjutnya lagi.
Haechan menekuk mulutnya dengan sedih, lalu menatap ke luar jendela perpustakaan.
Kedua mata Haechan langsung terfokus untuk menatap pandangan yang ada pada lapangan parkir yang bisa dilihat dengan mata telanjang melalui jendela perpustakaan.
"Jaemin dan Renjun? Mereka tampak terlihat berdebat," gumam Haechan.
Di sisi lain -
"Apa kau gila, Berengsek?! Kau memberikan Haechan saran seperti itu?!"
"Itu saran yang baik, Na. Ada baiknya kalau Haechan berjuang mendapatkan Mark."
"Berjuang pantatmu!"
"Hah! Haechan sudah berusaha setengah jalan untuk mendapatkan hati Mark. Jangan sampai dia mundur dan hanya bisa mengorbankan tenaga tanpa hasil."
